10. Siyeon?

1.9K 242 13
                                    

Komennya dong ehe

●●●

Seperti biasa, kini Rose tengah membersihkan ruang tamu yang terlihat berantakan tak karuan akibat ulah si Tuan rumah yang semalam berpesta kecil-kecilan di dalam rumah. Seraya membersihkan, gadis itu memikirkan kembali tentang kedatangan mantan pacarnya Jaemin.

Sekejap, gadis itu terdiam, kemudian kembali melakukan acaranya yang tertunda, yaitu membersihkan alat pajangan yang tertunda. Saking sibuknya membersihkan, Rose bahkan tak menyadari bahwa di belakangnya terdapat Haechan yang sedang meminum soda.

"Nun?" panggil Haechan yang dimana membuat Rose tersentak kaget.

Rose menoleh ke belakang, melihat siapa yang memanggil namanya. Sedetik kemudian, gadis itu mendengus kemudian mengelus dadanya sendiri. "Kamu ngagetin aja, sih!"

Haechan terkekeh, lalu berjalan menuju ke arah Rose yang kini kembali fokus terhadap alat berbulu yang diyakini adalah kemoceng yang berasal dari bulu ayam yang halus.

"Nuna gak cape apa?" tanya Haechan yang kini sudah berdiri disamping Rose.

Gadis blonde itu menoleh, dengan tangan yang masih sibuk membersihkan benda-benda yang di dalam almari kaca. "Gak. Udah biasa sih." jawabnya jujur.

Haechan hanya ber-oh ria. Pria yang lebih muda itu akhirnya kembali menuju kamarnya dengan kaleng soda di tangan kirinya. Membuat Sang perempuan menggelengkan kepalanya pelan, saat melihat kelakuan Haechan.

"Kira-kira Jeno, Renjun, sama Jaemin kemana, ya?" gumam Rose saat menyadari bahwa ketiga pria bersaudara itu tidak hadir di dalam rumah mewah tersebut.

"Ah udahlah. Ngapain gue pikirin. Gue bersihin aja lah dulu."

Kemudian Rose kembali membersihkan barang antik yang ada di dalam almari pajangan tersebut, seraya bersenandung kecil.

Tanpa di sadari, bahwa ada yang mengintipnya dari luar jendela.

●●●

Dilain tempat....

"Lo ngapain kemarin ke rumah gue, HAH?!"

Jaemin berteriak marah kepada Heejin, gadis yang kini sudah berstatus sebagai mantan pacarnya. Bukannya menjawab atau takut, melainkan gadis itu hanya terkekeh sembari memainkan surai hitamnya yang terkesan elegan.

"Jangan marah-marah, sayang." goda Heejin, kemudian tangannya sengaja ia gunakan untuk membelai lembut rahang milik Jaemin, membuat pria yang di belai itu tersentak akibat perlakuan lancang dari Jeon Heejin.

"LO GILA!" teriak Jaemin murka, seraya menghempas kasar tangan Heejin yang tadi membelai rahangnya.

Heejin kembali terkekeh, saat mengetahui reaksi dari Sang mantan. Sedetik kemudian, gadis itu melipat kedua tangannya di depan dadanya, lalu menatap Jaemin.

"Aku gila karena kamu, Jaemin." ucap Heejin santai.

Rahang Jaemin semakin mengeras, "Lo sumpah gila!"

"Kamu tau? Aku ngandung anak kamu, JAEMIN!" teriak Heejin di depan wajah Sang pria.

Seketika Jaemin membelalakkan matanya tak percaya. "Maksud lo apa?"

Heejin menunduk, lalu gadis itu mulai mengeluarkan aksinya yang sudah di rencanakan oleh Siyeon tempo hari.

"AKU HAMIL ANAK KAMU!" teriak Heejin yang kini menatap Jaemin dengan air mata yang mengalir.

Jaemin, "LO GILA!"

"AKU GAK GILA, JAEMIN!"

"GUE YAKIN, ITU BUKAN ANAK GUE! KARENA PAS GUE MABOK, GUE DIBAWA PULANG SAMA JENO!"

Teriakan Jaemin berhasil membuat Heejin bungkam. Gadis itu menunduk, menyembunyikan wajahnya dibalik rambutnya yang kini menutupi wajahnya.

Sedangkan Jaemin berdecih sinis saat melihat Heejin yang menunduk diam, "Rencana lo gak berhasil, Jin."

"T-tapi aku cinta sama kamu, Jaem." parau Heejin.

"But sorry, gue benci lo."

Setelah mengatakan kalimat itu, Jaemin berlari menuju motornya yang ia pakirkan di bawah pohon Oak. Kemudian lelaki itu menaiki motor ninjanya, lalu segera meninggalkan Heejin yang kini memegangi perutnya.

"Cewek kampungan sialan!" gertaknya penuh amarah.

●●●

Berbeda dengan Heejin dan Jaemin, gadis bernama Siyeon itu menatap gugup pagar rumah mewah tersebut. Gadis itu tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya yang bercampur dengan rasa kagumnya.

Dengan sigap, Siyeon membuka pagar berwarna hitam tersebut dengan gugup, lalu berjalan menuju perkarangan rumah mewah tersebut.

Ting nong

Siyeon memencet bel rumah yang tersedia di samping pintu besar tersebut dengan badan yang sedikit gemetar.

Merasa tidak ada jawaban, Siyeon kembali memencet bel itu dengan tak sabaran. "Gila lama banget sialan!" dumelnya saat merasakan pegal pada kedua kakinya.

Cklek

Pintu rumah terbuka, menampilkan gadis blonde dengan pakaian yang sedikit kumuh yang Siyeon yakini adalah perempuan perusak hubungan Jaemin dan Heejin.

"Ya, nyari siapa?" tanya Rose saat dirinya sudah berhadapan dengan Siyeon.

Tidak menjawab, melainkan Siyeon menelisik penampilan Rose yang menurutnya em ... gembel. Meliriknya dari ujung rambut sampai ujung kakinya, yang dimana membuat Rose merasa risih.

"Maaf?" ulang Rose yang merasa risih dengan perlakuan Siyeon.

Siyeon menegakkan tubuhnya. Gadis itu sedikit berdeham, berusaha untuk menghilangkan rasa gugupnya dan tubuh gemetarnya.

"Jadi ini, lo itu yang perusak hubungan Heejin sama Jaemin?" sarkas Siyeon seraya menatap sinis Rose.

Rose terkejut, "Maksud anda apa?"

"Ck! Gak usah sok gak tau deh, lo!" bentak Siyeon yang dimana membuat Rose tersentak di tempatnya.

Gadis yang lebih tua itu terheran, lalu kembali bertanya dengan senyuman canggungnya. "Maaf, tapi saya memang gak tau."

Merasa muak, Siyeon memajukan tubuhnya sehingga kini menjadi lebih dekat dengan Rose.

"GARA-GARA LO, SAHABAT GUE JADI GILA!"

"Maksud lo apa?"

Tubuh Siyeon seketika membeku saat mendengar suara yang begitu familiar di telinganya. Gadis itu menoleh dengan kaku, kemudian pandangannya berjumpa dengan lelaki incarannya di Sekolah, Lee Jeno yang kini menatapnya dengan tatapan tak bisa diartikan.

"J-jeno."

Tbc

Komentarnya dong, hehe.

Sorry gak jelas.

Babysitter ─NCT00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang