"Lucunyaaa. Ikut Tante sini yuk?" Yuju langsung memberikan Yuji ke Eunha.
Ya, hari ini mereka tidak ada jadwal. Jadi, mereka memutuskan untuk berkumpul di apartemen khusus mereka untuk berkumpul.
"Ju, ada masalah?" tanya Sojung. "Kok murung banget?"
Yang dipanggil menghela napas lelah. "Aku berantem sama suamiku."
"Loh kok bisa?" tanya Yewon terkejut.
"Dia suruh aku berhenti dari pekerjaanku ini, alasannya gara-gara aku kurang berperan sebagai ibu rumah tangga. Ya ... awalnya gara-gara aku telat bangunin dia juga. Memang aku juga salah sih ...," ujar Yuju.
"Udah berusaha ngomong baik-baik? Pasti ada jalan keluarnya kok," ucap Yerin supaya menenangkan sahabatnya itu.
"Udah. Tapi ujungnya kita berdua juga tetep ngegas," jawab Yuju. "Apa memang aku berhenti kerja aja ya?"
"Kalau kamu berhenti kerja, terus selama ini apa yang kamu tanemin ke wanita-wanita di luar sana gimana? Tentang wanita yang masih bisa mengejar karirnya? Masa kamu mau nyerah, Ju?" sahut Eunha. "Kamu panutan mereka. Kamu pasti bisa."
"Kamu belum nikah sih, Na. Kamu nggak tau rasanya jadi aku," ujar Yuju yang membuat Eunha mengerucutkan bibirnya kesal. "Aku kadang merasa bersalah karena gak bisa mengurus Yuji dengan baik, gak bisa selalu sama suamiku. Apalagi kalau misal job kita banyak. Aku masih keteteran banget, masih belum bisa ngatur waktu buat kerja sama ini."
"Dulu aku sama Mas Seokjin juga gitu, Ju. Awal-awal nikah mesti ada aja yang bikin kita debat," ujar Sojung kemudian mengelus pelan pundak temannya yang hampir menangis itu.
"Tapi, lama-kelamaan kita juga sadar kalau justru kita gitu terus, kapan selesainya? Jadi, kita mutusin buat berunding baik-baik, rencanain mateng-mateng kalau misal aku sibuk gimana, dia sibuk gimana. Dan ya ... itu masih berlaku sampai sekarang. Intinya kita saling ngerti satu sama lain. Aku harap kamu juga bisa bicara baik-baik sama suami kamu. Yang sabar ya ...," lanjut Sojung yang membuat Yuju terdiam sesaat.
"Coba bujuk dia dengan ngantar bekal ke kantornya, pasti seneng tuh nanti," ujar Sinbi memberi usul. "Yuji kita jagain dulu nggak apa-apa."
"Beneran nih?" tanya Yuju dengan mata berbinar. "Ada apaan di kulkas?"
"Ada udang sama sayur sih," jawab Yewon. "Buatin oseng-oseng aja, Mbak. Semangat!"
Yuju mengangguk kemudian berdiri dan menghapus sisa air matanya yang sempat jatuh tadi, lalu menatap dan memberikan flying kiss ke teman-temannya. "Bogoshipeo, kawan-kawan cantikku!"
"Saranghaeyo woi! Salah server!"
***
Seokjin menatap kawannya yang sedari tadi tidak fokus saat memimpin rapat sampai sempat mendapat teguran oleh partner bisnisnya. Setelah rapat selesai, dirinya memutuskan untuk menghampiri pria yang kini tengah melamun sambil menatap meja di depannya.
"Kenapa lo hari ini? Gak kayak biasanya," tanya Seokjin yang membuat Jimin mendongak.
"Gak apa-apa," jawab Jimin. "Gue mau keluar dulu."
"Hei, Bro! Kita udah temenan berapa lama sih? Masih kaku aja ... cerita aja sih," ujar Seokjin merangkul bahu teman tujuh tahunnya itu.
Jimin menghela napas. "Lagi berantem sama Yuju."
"Loh kok bisa?" tanya Seokjin. "Apa masalahnya?"
"Gue minta dia buat berhenti bekerja. Karena sejak kerja, dia tuh gak bisa jadi ibu rumah tangga yang baik!"
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SECRET >> END
FanfictionProject kedelapan dari keluarga besar BFsquad_ di bulan Juni. Cast: • Park Jimin (Jimin BTS) • Choi Yuna (Yuju Gfriend) Tema: Bebas Genre: Chicklit Length: Twoshoot