OUR SECRET >> END

I Need U[2]

Dokyeom, Yuju, dan teman-teman Jimin heran dengan sikap Jimin yang menatap Yuju dengan lekat dan dengan mulut yang sedikit terbuka.

Dokyeom melambaikan tangannya di depan wajah Jimin, tentu saja pria itu kaget. Sedangkan, Yuju sedikit tertawa melihat Jimin yang seperti itu.

"Oh, halo Yuju, kenalin nama saya Park Jimin, panggil aja Jimin. Salam kenal," ucap Jimin sambil tersenyum hangat.

Yuju membalas senyuman Jimin."Halo Jimin, salam kenal juga. Kalau nama kalian?" Yuju menunjuk Yoongi, Namjoon, Hoseok, Taehyung, dan Jungkook.

Mereka pun memperkenalkan diri mereka masing-masing. Yuju menganggukan kepalanya saat tahu nama mereka dan mengingatnya.

Dokyeom mengeluarkan amplop yang berisi uang dari saku celananya, lalj memberikannya pada Yuju."Ini bayarannya, terima kasih sudah mau mengisi, Yuju. Lain kali datang lagi ya."

Yuju menerima uang itu dengan tangan yang gemetaran, ia tersenyum lebar."Iya, terima kasih Dokyeom."

Akhirnya bebanku lepas, akhirnya aku ada pekerjaan, batin Yuju.

"Aku pergi dulu semua."

Yuju pun melangkahkan kakinya ke luar. Ia mengeluarkan ponselnya, ingin memesan taksi online.

"Yuju."

Yuju menoleh, ternyata Jimin menghampirinya. Yuju tersenyum padanya."Iya Jimin, ada apa?"

"Kau mau pulang?"

"Kau kira? Tentu saja aku ingin pulang," balas Yuju dengan sedikit emosi, mungkin dia lelah.

"Saya anter mau?" tawar Jimin."Saya bawa mobil kok, jadi aman."

Yuju tertawa kecil saat Jimin memanggilnya dengan sebutan 'saya'."Pake lu-gua aja. Gua udah terbiasa kok."

"Yaudah, mau gak?" tanya Jimin sekali lagi, lebih menuntut sebenarnya.

"Boleh deh, sorry ya kalau ngerepotin lu," ucap Yuju sambil memasukkan ponselnya di dalam tas.

"Santai. Gua ambil mobil dulu, tunggu aja di sini." Selesai mengucapkan itu, Jimin melangkahkan kakinya, lalu mengambil mobilnya dan mengantar Yuju pulang.

▪▪

"Lu emang suka nyanyi dari dulu, Ju?"

Sedari tadi, di mobil hening, tidak ada percakapan. Jadi Jimin mau tidak mau memulai percakapan duluan.

"Iya, awalnya dulu cuman iseng aja pas kecil, eh keterusan sampe besar, jadinya gini," balas Yuju sembari melihat jalanan.

Baru kali ini gua naik mobil. Mungkin ini pertama kalinya, batin Yuju.

"Rumah lu yang bagian mana?"

Yuju tidak menjawab pertanyaan Jimin. Ia melamun sedari tadi, sambil menatap ke luar sana.

Merasa terkacangi, Jimin menyentuh tangan Yuju, tentu saja ia kaget."E--Eh, iya Jim? Maaf banget, gua ngelamun tadi."

"Rumah lu yang bagian mana?" tanya Jimin sekali lagi.