Senja hari ini sedang tidak seperti biasanya, ramalan cuaca berkata akan dilanjut dengan adanya hujan di esok hari
                              Ada tangis dari sang awan di langit dengan kesedihan yang tidak bisa dibendung, namun selalu dipungkiri
                              Gunung tidak sedingin biasanya namun aku tetap merokok dan butuh api
                              Bidadari sedang bertatap rapih di atas sungai diiringi indahnya melodi
                              Semua berubah saat gerhana menampilkan wajahnya di sore hari dengan maksud untuk menakuti
                              Ada beberapa peristiwa yang tidak bisa dijelaskan hari ini, namun dapat di pilah di esok hari
                              Tengah malam yang dingin, dengan kata-kata yang sesak di hati
                              Semua sayatan di hati ini yang tidak bisa digambarkan sakitnya dialurkan oleh seni
                              Wajahmu layaknya warna yang tergambar diatas secarik kertas dalam lubuk hati ini
                              Aku teringat bagaimana senyuman itu dapat terukir rapih di nuansa bayangan imajinasi
                              Yang selalu aku tanam dan pikirkan dari malam ke malam, hari bertemu hari
                              Dunia ini memang misteri, hal kecil yang diperjuangkan berujung disesali
                              Apakah ini adil, kenapa hanya kamu yang bisa menembus tembok? kenapa hanya kamu yg bisa terbang menembus mimpi?
                                      
                                          
                                   
                                              YOU ARE READING
S.A.T.U.F.A.N.A
PoetryTulisan ini bukan dimaksud untuk dimengerti, atau dipahami. Tulisan ini bermaksud untuk dibaca dan dinikmati.
 
                                               
                                                  