Chapter 5 - Kebohongan.

246 117 89
                                    

Penampilan Rara yang terlihat kacau membuat semua orang bengong melihatnya, di tambah lagi sekarang Rara sedang di kendalikan emosinya.

"JANGAN PERNAH GANGGU HIDUP GUA LAGI!!" ucap Rara dengan keras kepada Reyhan.

Reyhan cuman bisa termangu melihat Rara yang sedang emosi kepadanya. Rara mulai mendekati Reyhan dan menarik kerah baju Reyhan.

"JAUHIN GUA!! NGERTI LU!" ucap Rara dengan keras sambil menatap Reyhan dengan tajam.

"Gak," jawab Reyhan sambil menatap Rara datar.

Rara yang mendengar jawaban Reyhan langsung meremas rambutnya sendiri, kemudian tertawa dengan sangat keras.

"HAHAHA!! APA LU UDAH GILA HAH!" ucap Rara dengan keras kemudian membanting bangku yang ada di dekatnya.

Semua orang yang melihat Rara membanting bangku yang ada di dekatnya, terlihat terkejut dan mundur perlahan karna merasa takut. Sementara Reyhan tidak berkutik sama sekali, dia tetap diam di tempatnya berdiri, bahkan terlihat tidak peduli dengan Rara yang mulai kacau dan membanting banyak benda yang ada di dekatnya.

"Apa kamu sudah selesai?" tanya Reyhan yang masih diam di tempat nya sambil menatap Rara.

Rara menatap Reyhan dengan tatapan penuh amarah. Rara mengepalkan tangannya dengan kuat, mendekati Reyhan dan hendak memukulnya. Tapi, Reyhan langsung menahan tangan nya.

"LEPAS!" bentak Rara.

Tidak peduli dengan Rara yang marah, Reyhan kemudian menarik Rara ke pelukan nya dan memeluk nya dengan erat.

"LEPASIN GUA!" bentak Rara sambil terus memberontak.

Reyhan tidak peduli dan malah semakin mempererat pelukan nya. Semua orang yang di sana terlihat terkejut sekaligus kagum dengan sikap Reyhan yang bisa di bilang jentleman.

"LEPASIN GUA REY!" ucap Rara yang mulai nenangis di pelukan Reyhan.

"Tenanglah. Aku gak akan pernah jauhin kamu, apalagi ninggalin kamu," ucap Reyhan. " Aku akan tetap disini untuk menjaga dan melindungimu."

Smua orang yang mendengarnya langsung menganga. Rara langsung menangis sejadi- jadi nya di pelukan Reyhan. Sementara itu, Jeni yang sedang melihat Reyhan dan Rara berpelukan langsung mengepalkan tangan nya dalam diam, kemudian pergi dari kerumunan.

"Jangan ganggu gua lagi," Rara terus menangis di pelukan Reyhan.

Reyhan terus mengelus punggung Rara dan sesekali mencium pucuk kepala Rara untuk menenangkan nya.

"Semua ini gara- gara lu Rey. Ini semua salah lu," Rara terus menangis sejadi- jadi nya di pelukan Reyhan.

"Maaf," jawab Reyhan yang sebenarnya tidak mengerti apa yang di maksud Rara.

"Rey lepasin gua," ucap Rara yang masih menangis.

"Aku bakal lepasin, kalau kamu udah selesai nangis nya," jawab Reyhan.

"Udahhh..., makanya lepasin gua dulu!" bentak Rara mulai kesal.

"Benarkah? Wkwk," Reyhan mulai jahil, terus malah mempererat pelukan nya.

"Ikhhh, Reyy!!" teriak Rara.

"Tapi aku masih mau peluk kamu, gimana dong wkwk," ucap Reyhan mulai menggoda Rara.

"Ikhh gamauu!! Lepasin gakk?" Rara mulai merengek manja.

"Kalau gak, emang nya mau apa?" tanya Reyhan mulai menantang Rara.

"Gua bakal tendang benda berharga lu!" ucap Rara ceplas ceplos.

"Benda berharga? Apaan tuh wkwk," jawab Reyhan pura- pura tidak mengerti.

YOU ARE THE REASONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang