Part 1 : PERENCANAAN

1K 232 67
                                    


Heels hitam itu mengetuk-ngetuk lantai tak nyaman. Tangannya bersedekap didepan dada dengan handphone yang dia genggam ditangan kanannya. Matanya menatap lurus kedepan, menyasikan ketujuh orang yang sedang bersemangat membahas sesuatu didepan kamera.

(Y/N) menggeleng-gelengkan kepalanya tak setuju.

Deringan handphone ditangan kanannya membuatnya mengalihkan perhatiannya kearah benda persegi panjang tersebut. Menggeser kearah tombol hijau lalu mendekatkannya ke telinganya.

"direktur, mereka akan pergi ke new Zealand"

.

.

.

"syuting selesai  kalian bisa pulang." suara sutradara didepan sana mengakhiri syuting hari ini. (Y/N) buru-buru menghampiri ketujuh orang yang sedang duduk disofa yang masih bersemangat membahas liburan mereka.

"manager Im, kau juga ikut ke new zealand kan?" suara jungkook menghentikan pergerakan tangan (Y/N) yang sedang membaca schedule mereka saat di new Zealand. Matanya menatap kearah jungkook yang sedang menatapnya penuh harap.

(Y/N) tersenyum canggung menanggapi jungkook. dia belum bisa mengatakan iya karena belum ada keputusan dari penulis park. Meeting akan dilakukan besok siang, dan (Y/N) harus ikut ke new Zealand apa pun caranya.

"sepertinya kita tidak boleh ikut karena acara ini tentang liburan kalian tanpa bantuan manager. Jadi sepertinya kami berdua tidak bisa ikut dengan kalian" jihoon yang menggantikan (Y/N) untuk menjawab pertanyaan jungkook. (Y/N) sedikit terkejut dengan perkataan manager do, apakah memang seperti itu keputussannya? Kening (Y/N) berkerut.

Namjoon yang awalnya sibuk mencari tempat wisata di new Zealand, menghentikan pergerakan tangannya dan menolehkan kepalanya kearah manager Do, merasa tidak nyaman dengan perkataan manager do. Begitu juga keenam orang lainnya.

"apakah tahun ini akan seperti itu lagi? Oh, ayolah kami juga membutuhkan kalian. Bagaimana kalau misalnya aku kehilangan passport ku lagi?" ucap namjoon tak terima. Handphone sudah tergeletak diatas pangkuannya, dan focus nya sudah sepenuhnya kearah jihoon dan (Y/N).

(Y/N) hanya bisa meringis mendengar perkataan namjoon, benar juga, namjoon kehilangan passport nya 2 tahun yang lalu dia acara yang sama. Itu yang (Y/N) ingat dari berkas yang diberikan direkturnya 6 bulan yang lalu, materi yang sudah dihapalnya mati, saat dia mendaftar sebagai manager mereka.

"tapi mau bagaimana lagi, keputusannya sudah seperti itu namjoon-ah, kami hanya bisa mengikuti keputusan mereka." Ucap jihoon menatap namjoon. Taehyung yang mendengar itu jadi gatal dan ikut angkat suara.

"kalau begitu, kalian ikut saja di liburan kami, tenang saja aku bisa membiayai kalian." Taehyung masih berusaha membujuk jihoon dan (Y/N). (Y/N) yang mendengarnya hampir saja tersedak air liurnya sendiri. Sebegitu inginkah mereka supaya dirinya dan jihoon bisa ikut ke liburan mereka tahun ini?

"kami bisa membiayai kalian, anggap saja sebagai ucapan terima kasih kami karena kalian berlaku sangat baik kepada kami" hoseok sebagai bendahara mereka, juga ikut berdebat. Jihoon sampai tidak bisa berkata-kata. (Y/N) hanya tersenyum canggung menanggapi.

"aku tidak mau syuting kalau kalian tidak mau ikut" ucap jungkook pura-pura marah. Jimin yang berada disebelahnya tertawa kecil menanggapi, membuat jungkook memukul jimin main-main.

"jadi bagaimana keputusan kalian?" Tanya namjoon lagi, menatap jihoon dan (Y/N) bergantian. (Y/N) hanya bisa diam menunggu keputusan jihoon, dia masih tahu diri karena harus mengikuti keputusan seniornya dulu.

Tragedy In New Zealand || [BTSx(Y/N)] END!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang