Part 22 : Keputusan Akhir

498 66 28
                                    

Part terakhir..
Maap telat:(



(Y/N) menatap jungkook yang kini duduk di seberangnya. Langit yang sudah gelap dan hujan yang turun beberapa jam yang lalu pun tidak berniat untuk berhenti. Jungkook hanya tertunduk lesu menatap coklat panas yang dibuatkan (Y/N) beberapa menit yang lalu.

Penampilan jungkook cukup banyak berubah. Rambut yang awalnya panjang dibawah telinga, kini sudah dipangkas pendek menjadi lebih rapi, warna rambut yang awalnya hitam pekat pun kini telah berubah menjadi soft brown. (Y/N) tidak bisa berbohong penampilan jungkook sekarang sangat—ehem Tampan.

"sejak kapan kau tinggal di apartement sebelah kami?" (Y/N) yang awalnya terpesona menatap penampilan jungkook mengalihkan pandangannya dan berdehem pelan sebelum menjawab pertanyaan jungkook.

"3 Tahun yang lalu. Aku memang jarang berada di korea. Walaupun aku berada dikorea, aku hanya bermalas-malasan dalam apartement, aku jarang istirahat jika 'bertugas'. Selama aku menjadi manager kalian pun aku selalu pulang mengendap-ngendap seperti pencuri." (Y/N) tertawa kecil diakhir kalimatnya. (Y/N) kembali menatap jungkook, kali ini giliran dia yang bertanya. "jadi oppa anak dari mentri pertahanan? Aku malah berfikir namjoon oppa yang menjadi anak klienku."

Suasana menjadi hening saat nama namjoon keluar dari mulut (Y/N).

"maaf, aku tidak bermaksud—"

"tak masalah. Bukan kau yang salah." Jungkook tersenyum tipis menatap (Y/N).

"tapi apakah kau yakin dengan keputusanmu untuk menyelamatkan hyungku?" jungkook kembali menatap (Y/N) ragu-ragu. (Y/N) yang ditanya pun mengangguk mantab. "tentu saja, walaupun aku tidak yakin mereka masih hidup atau tidak, tapi setidaknya tak masalah kalau kita mencoba mencari keberadaan mereka entah itu hidup ataupun—mati." Suara (Y/N) memelan diakhir kalimat. Jungkook mengangguk lemah disebrang sana.

"tapi sepertinya aku harus bekerja sendiri. Eunwoo memintaku untuk menghapus ingatanku tentang kasus kalian, bahkan dari berita yang terbit hari ini, pemerintah pun sepertinya juga ingin menutupi kasus tersebut. Mungkin jika waktu itu aku tidak hilang ingatan dan menceritakan semua kejadian yang terjadi mungkin sekarang aku sudah tak bernyawa lagi. jadi, jalan satu-satunya aku harus berusaha sendiri menemukan mereka." Ucap (Y/N) panjang lebar.

"apa aku boleh ikut?" tanya jungkook tiba-tiba dengan wajah serius. Sebelah alis (Y/N) terangkat menatap jungkook heran, "apa oppa bercanda?" jungkook menggeleng kasar tangannya meraih tangan (Y/N) yang semula berada diatas lutut lalu menatap (Y/N) tajam.

"aku serius. Dan aku berjanji akan menuruti semua perintahmu. Aku berjanji tidak akan mengulangi tindakan bodoh yang kulakukan saat di new Zealand. Anggap saja aku anak buah mu (Y/N)." (Y/N) berdehem pelan, ragu mengajak jungkook karena laki-laki itu hanya masyarakat sipil biasa. Nyawanya bisa dalam bahaya jika tetap mengikuti (Y/N).

"tapi bagaimana dengan dirimu? Kau akan dikejar-kejar untuk dibunuh mereka jika mereka tahu kalau oppa masih hidup. Target yang mereka cari itu kau oppa." (Y/N) meringis takut membayangkannya.

"(Y/N)-ah, kau lupa? Sekarang dunia menganggap jungkook sudah mati. Ayah ku yang membuatku masih bisa bertahan di Negara ini, dia yang selama seminggu ini menyembunyikan ku dari awak media. Bahkan aku juga mengetahui kau itu ternyata agent bin dari informasi ayahku. Selama seminggu ini aku juga mencari keberadaanmu. Saat aku terbangun aku masih berada di new Zealand dan mendapat kabar kau yang sudah terbang ke korea karena kondisi kritismu yang tidak bisa ditangani rumah sakit di new Zealand. Ayahku mejemputku dan menyeludupkan ku untuk masuk ke korea. Dan kini aku sudah hidup sebagai jeon jungkook putra dari mentri pertahanan Jeon, bukan jungkook member dari BTS."

Tragedy In New Zealand || [BTSx(Y/N)] END!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang