Tragedy In New Zealand || [BTSx(Y/N)] END!!

Part 6 : Masalah Tiket Seokjin Jungkook [2]

"aduh, kamarku belum selesai kubersihkan jadi masih berantakan, AH ITU!" jungkook buru-buru mengambil pakaian dalamnya yang terjatuh dari lemari. (Y/N) yang sadar apa yang sedang dipegang jungkook buru-buru melihat kearah lain. Kenapa timingnya pas sekali dengan jatuhnya pakaian dalam jung—ah, sudahlah.

(Y/N) berdehem pelan untuk menghilangkan kecanggungan. Jungkook juga buru-buru mempersilahkan (Y/N) untuk duduk dikursinya setelah selesai menghidupkan komputernya. Setelah (Y/N) duduk, tangannya dengan lihai membuka browser dan mengakses emailnya.

Tangannya membuka email dari eunwoo dan membaca beberapa informasi mengenai park hae jin, koneksi dari eunwoo.

"wah, isinya bahasa inggris semua aku tidak kuat melihatnya" jungkook tiba tiba mundur dan menutupi matanya pura-pura tidak kuat. (Y/N) tersenyum disela pekerjaannya. "Eh?! Kau sudah selesai membacanya?" tanya jungkook kaget saat (Y/N) mengclose akun emailnya saat berhasil logout.

(Y/N) yang ditanya mengangguk dan terkekeh pelan melihat ekspresi jungkook yang tak percaya. Dia sudah terbiasa untuk menscan tulisan dengan cepat diotaknya, jadi untuk tulisan yang paling berisi 1K words sangat mudah untuk (Y/N) ingat.

Tangannya meraih handphonenya yang terletak diatas meja, mengetikkan beberapa digit angka, lalu mendekatkan handphonenya kearah telingannya,mencoba menelpon park hae jin. Sesuai informasi kontak yang tertera dalam informasi park hae jin tadi.

"hallo? Siapa?" suara haejin terdengar dari sebrang sana.

"hallo, saya temannya eunwoo." (Y/N) berdiri dan berjalan menjauh dari jungkook supaya percakapannya tak terdengar.

"ah, (Y/N)? eunwoo baru saja menghubungi saya. Dan menceritakan sedikit jalan ceritanya. Tiket yang tiba-tiba expired? Bisakah kau memfoto tiketnya?" tanya haejin.

(Y/N) mendekati jungkook dan berbisik "mana tiketmu?". Jungkook yang ditanya buru-buru keluar dari kamar menuju ruang tamu, mungkin sedang mengambil tiketnya yang di bawa jihoon. Tak lama jungkook kembali lagi dengan 2 tiket ditangannya. satu tiketnya dan satu lagi tiket seokjin.

(Y/N) buru-buru memfotonya dan mengirimkannya ke haejin. Suara ketikan keyboard dari sebrang sana membuktikan jika haejin sedang mengecek tiket tersebut.

"ah, ada yang salah dengan jadwal keberangkatannya. Ditiket memang tertulis tanggal hari ini, tapi setelah saya cek, tanggal terbangnya sudah lewat 2 hari yang lalu. Sepertinya ada kesalahan dari pihak kami, tapi setahu saya kesalahan seperti ini tidak pernah terjadi, atau, em, kau tahu maksudku kan (Y/N)-ssi?"

(Y/N), mendongak memejamkan matanya kesal. Belum lagi dia mendarat di new Zealand tapi dia sudah mulai diterror. Sepertinya misinya kali ini memang akan berat.

"kalau begitu, bisakah anda mengaturkan tiket yang baru dengan penerbangan dan jam yang sama?" tanya (Y/N) lagi, matanya melirik arloji di tangan kirinya, sudah lewat sekitar 30 menit. Kakinya mengetuk-ngetuk lantai dibawahnya, matanya tak sengaja menatap jungkook yang berdiri 2 meter darinya dengan raut penasaran.

"saya sudah mengecek semua penerbangan dengan jam yang sama untuk penerbangan ini, tapi sayangnya semuannya sudah penuh untuk tiket first class, begitu pula dengan bussnise class tidak seperti biasanya. Tunggu sebentar, sepertinya ada yang aneh dengan penumpang ini."

"bisakah anda mengirimkannya?" tanya (Y/N) kakinya mulai mendekat kembali kearah computer jungkook.

"tapi, ini privasi penumpang kami. Kami tidak bisa megirimkan informasi penumpang kami secara online. Bagaimana kalau sekarang anda segera kebandara menemui saya. Sepertinya tidak masalah jika memperlihatkannya ke pegawai BIN."

(Y/N) mengepalkan tanganya keatas bersorak, akhirnya ada sedikit harapan untuk bisa melewati masalah ini.

"baiklah saya akan segera kesana." Lalu panggilan (Y/N) akhiri. Kakinya buru-buru melangkah keluar, namun baru sampai beberapa langkah, dia kembali masuk kedalam kamar, melupakan jungkook yang masih terdiam dikamar. Tangan kanannya menarik tangan jungkook untuk keluar mengikutinya.