Part 4 : Makan Malam Magnae Line

652 145 26
                                    


"(Y/N)-ya, kau orang kaya ya?" suara yang keluar dari mulut taehyung membuat (Y/N) menatap taehyung dari kaca spion tengah. Itu lah pertanyaan yang sangat ingin dihindari (Y/N).

(Y/N) tertawa menanggapi perkataan taehyung. Kakinya menginjak pedal rem saat lampu lalu lintas didepannya berubah menjadi warna merah. "kenapa oppa bisa berfikiran seperti itu?" tanya (Y/N) pura-pura polos.

"soalnya kan kau baru saja berumur 21 tahun, bagaimana kau bisa menyetir dan memiliki mobil sendiri? Aku saja sampaii sekarang tidak bisa menyetir." kali ini jimin yang bertanya. (Y/N) menginjak pedal gas saat lampu lalu lintas didepannya berubah menjadi warna hijau. Matanya sekilas menatap kearah spion dan menemukan taehyung yang berekspresi penasaran.

Apakah (Y/N) harus beralasan kalau dia mendapatkan memenangkan jackpot dan menjadi kaya mendadak? (Y/N) buru-buru menggeleng-gelenkan kepalanya tak setuju.

"ini mobil orang tuaku oppa, mereka meminjamkan mobil mereka supaya aku lebih mudah untuk pergi ke agensi." (Y/N) berucap tenang. Ketiga orang itu mengangguk-anggukkan kepalannya paham.

"tapi kenapa kau tidak mengatakannya sejak dulu?" tanya jungkook yang sekarang sedang menatap (Y/N). (Y/N) kembali menjawabnya dengan tenang. "karena tidak ada yang bertanya. Oiya sekarang kita mau kemana? Bagaimana kalau kita makan malam?" (Y/N) berusaha mengalihkan perhatian.

"benar juga ayo kita makan di restoran hyungnya seokjin hyung. kita sudah lama tidak pergi bersama." ucap jungkook, tangannya mengetik nama restoran itu di GPS. taehyung dan jimin mengangguk setuju. (Y/N) tersenyum melihatnya.
Dia berhasil mengalihkan perhatian.


.

.

.

"ah, kenyang juga" jungkook menepuk-nepuk perutnya. Jimin yang sedang minum air putih tersenyum melihatnya. Restoran jepang itu memiliki berbagai sekat di setiap meja, jadi mereka dengan santai membuka maskernya karena tidak ada satupun yang akan melihat mereka. Makanya jungkook mengajak mereka untuk makan malam disana.

(Y/N) sudah hendak berdiri ingin membayar, masalahnya dia yang mengajak ketiga manusia itu makan malam. Jungkook yang duduk disebelah (Y/N) meraih tangan (Y/N) untuk menghentikannya. "mau kemana?" taehyung dan jimin juga menatap (Y/N) yang berdiri dari duduknya.

"apalagi kalau bukan membayar jungkook-ssi. Aku akan meneraktir kalian" (Y/N) terkekeh geli karena memanggil jungkook dengan embel embel 'ssi'. Tangannya melepaskan tangan jungkook perlahan, hendak berjalan ke kasir. Tangannya kini diraih taehyung, membuat (Y/N) berhenti lagi.

"tidak perlu kami saja yang membayar. Masalahnya jungkook makan paling banyak disini" jungkook yang dituduh menatap taehyung dan memunjuk taehyung tak percaya. Tapi dia kembali bersikap tenang saat melihat berbagai piring didepannya, memang benar sih kalau dia memang makan paling banyak.

(Y/N) yang mendengar itu tertawa dalam hati. kepalanya mengangguk-angguk pura-pura mengiyakan. Saat taehyung melepaskan tangannya dari tangan (Y/N). (Y/N) buru-buru berlari kearah kasir meninggalkan mereka. "(Y/N)-ya, hei!" taehyung buru-buru menutup mulutnya saat sadar suaranya mengganggu pelanggan lain. Ketiga laki-laki itu buru-buru mengambil barangnya dan memakai maskernya untuk mengejar (Y/N).

Namun terlambat (Y/N) sudah selesai membayar dan membuka pintu untuk keluar. Ketiga laki-laki itu berhenti didepan kasir. Semuannya menyodorkan kartu berwarna hitam kearah pegawai itu. Pegawai itu sampai-sampai melangkah mundur karena terkejut. "meja 12, berapa total semuannya?" tanya mereka berbarengan. "semua sudah dibayar, nona yang baru saja keluar itu. Dan saya diminta menolak jika kalian tetap memaksa ingin membayar." ucap pegawai itu setelah melihat kesebuah catatan lalu menatap mereka semua bergantian.

Tragedy In New Zealand || [BTSx(Y/N)] END!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang