Part 10 : Minuman Jimin

526 98 6
                                    

"kenapa ? Kau tidak suka makanannya?" (Y/N) yang awalnya melamun, kini menatap jihoon yang duduk disampingnya. (Y/N) buru-buru memakan daging yang berada di sumpitnya, lalu tersenyum menatap jihoon.

"bukan begitu, aku suka makanannya. Oppa juga makanlah." (Y/N) meletakkan lauk ke atas piring jihoon, lalu kembali menatap seluruh member yang berada di meja tak jauh dari mereka. Mereka sedang melakukan syuting pertama mereka, disalah satu restoran terbesar di kota Auckland.

"CUT, bagus sekali untuk syuting hari ini. Kalian bisa melanjutkan makan kalian dengan nyaman. Para staff akan duluan pergi ke penginapan, jadi kalian akan ditemani manager kalian saat kepenginapan." Sesudahnya sutradara Lee meninggalkan mereka ketika mendapatkan persetujuan dari semua member.

(Y/N) yang melihat itu juga ikut berdiri sembari memakai jaketnya. Jihoon yang duduk disamping (Y/N) menatap (Y/N) bingung. Perempuan itu bahkan belum menghabiskan makanannya.

Jihoon menahan tangan jaket (Y/N), "mau kemana? Kenapa buru-buru? Kita bisa berangkat nanti."

"aku ingin mengambil handphone ku yang tertinggal di mobil oppa. aku akan menunggu kalian di mobil saja, aku tiba-tiba saja kenyang." (Y/N) berjalan meninggalkan restoran lalu berlari menuju SUV merah yang dikendarainya tadi. Dia harus segera melepaskan alat pelacak dan penyadap suara.

Setelah menekan kunci mobil, dan membuka pintunya. (Y/N) menjatuhkan kunci mobilnya tepat di depan pintu pengemudi.

(Y/N) buru-buru membungkuk mengambil kunci mobil itu dengan tangan kanan. Lalu menyelipkan tangan kirinya ke kolong mobil, menarik alat pelacak tersebut sembari berdiri dengan natural. Dia masuk kedalam mobil lalu menarik pintu mobil setelah mengambil penyadap suara yang berada di sela-sela pintu mobil.

(Y/N) tetap bergerak dengan normal tanpa mengeluarkan suara, supaya mereka tidak menyadari siapa yang masuk kedalam mobil.

(Y/N) meletakkan alat pelacak dan penyadap suara ke dalam tasnya setelah menggeser tombol off di alat itu. Setelah ditelit, penyadap suara itu dapat menjangkau suara sekitar 10 meter, Jadi pastinya mereka hanya memasang itu saja di mobilnya.

Lagipula, mobil ini selalu berada pada pandangannya, dia hanya lepas pandangan saat membantu memasukkan koper kedalam campervan. Dan itupun hanya 5 menit. Mustahil mereka bisa menyabotase mobil itu dalam 5 menit.

Ah! Atau pelakunya seorang staff yang tak sengaja ditabraknya saat menghampiri taehyung untuk membantunya membawakan koper.

Berarti mereka bisa menyamar menjadi apapun?

(Y/N) terdiam menatap kearah restoran.

(Y/N) buru-buru lari keluar dari dalam mobil lalu kembali masuk kedalam restoran. Mereka bisa menyamar sebagai seorang staff di rental car, berarti ada kemungkinan mereka kembali datang ke restoran ini untuk kembali menyamar, setelah mendengar dari penyadap suara.

(Y/N) terengah menarik nafas menatap kesegala ruangan. (Y/N) segera berjalan mendekati jimin, setelah melihat seorang pelayan yang mengantarkan minuman hanya kejimin.

Kenapa hanya kejimin saja?

"oppa, kau memesan minuman lagi?" tanya (Y/N) menatap ice Americano di depan jimin.

"Tidak, katanya ada salah satu fansku yang membelikanku minuman ini, dan meminta pelayan tadi untuk mengantarkannya padaku." Ucap jimin sedikit bangga. (Y/N) mengerutkan alisnya menatap minuman itu.

"kufikir, sebaiknya oppa jangan meminum minuman ini. kau tau kita sekarang berada diluar negeri, aku takut kalau orang yang memberikan minuman ini ternyata bukan fansmu melainkan—" (Y/N) kembali menatap jimin , berharap kalau jimin mengerti maksud dari (Y/N).

(Y/N) tidak mungkin secara langsung mengatakan kalau minumannya itu diracun. dia tidak mau membuat semua orang jadi khawatir.

"sepertinya yang dikatakan (Y/N) ada benarnya juga." (Y/N) bersyukur karena namjoon membantunya.

Jimin yang mendengar itu terdiam menatap ice Americano didepannya. "apakah ada yang ingin mencoba membunuhku lagi?" seketika semua orang terdiam menatap jimin, bingung ingin merespon apa.

(Y/N) yang mendengar itu menghela nafas pelan. Sepertinya jimin jadi teringat kejadian sekitar beberapa tahun yang lalu, saat ada seseorang yang mengancam ingin membunuhnya. (Y/N) tahu kasus itu dari catatan yang diberikan direkturnya. (Y/N) jadi sedikit bersalah, karena mengingatkan jimin dengan kejadian beberapa tahun yang lalu.

(Y/N) sedikit membungkuk, lalu mengelus pelan kepala jimin. "tidakk, jangan berfikir seperti itu. Tidak ada yang berusaha membunuhmu lagi. Disini ada banyak orang yang akan melindungimu. Mungkin oppa tidak tahu, tapi aku memiliki berbagai macam penghargaan untuk bela diri. Aku tidak akan membiarkan oppa diganggu oleh mereka. Oppa bisa memegang janjiku." (Y/N) tersenyum menenangkan diakhir kalimat.

Jimin yang semula menundukkan kepalanya, kini menatap (Y/N) yang kini sejajar dengannya. Sudut bibirnya sedikit terangkat lalu berucap pelan, "terima kasih". (Y/N) menganggukkan kepalanya membalas jimin.

"kalau begitu kenapa kita tidak melanjutkan perjalanan kita lagi? Saat aku melihat maps, aku melihat ada cafe dengan pemandangan yang bagus didekat penginapan kita. Bagaimana kalau kita kesana sekarang?"

Semua member mengangguk-anggukkan kepalanya setuju, mereka mulai bangkit dari duduk mereka lalu berjalan meninggalkan meja mereka.

(Y/N) yang masih berada di meja, kini meraih Americano lalu mendekatkan gelas itu kehidungnya. (Y/N) tersenyum sinis saat menghirup aroma yang menguar dari kopi itu. Walaupun tertutupi dengan aroma pahitnya kopi, tapi (Y/N) tahu,

Kopi itu sudah diracuni.

.

.

.

"bagaimana, tempat yang bagus bukan? Aku sedikit terkejut saat melihat lebih banyak domba dari yang aku fikirkan." (Y/N) meneguk hot chocolate yang dipesankan hoseok beberapa menit yang lalu.

"sepertinya jungkook menyukai tempat ini. liat lah anak itu yang dari tadi tidak melepaskan pandangannya dari domba-domba didepan sana." Yoongi menyindir jungkook.

Jungkook yang sadar sedang dibicarakan, kini kembali focus pada minuman didepannya. Mengubah ekspresinya dengan serius sembari meneguk minumannya dengan gaya elegan.

Padahal dia memesan hot chocolate sama seperti (Y/N).

(Y/N) yang melihat itu tersenyum menggeleng-gelengkan kepalanya.

"ituu, aku sebenarnya tidak ingin bertanya, tapi saat ini aku sangat sangat penasaran." Taehyung yang duduk didepan (Y/N) kini mengangkat suara. (Y/N) yang ditatap mengangkat alisnya bingung. Kenapa taehyung menatapnya?

"kalau begitu jangan bertanya." Ucap yoongi menggoda taehyung. Taehyung yang awalnya menatap (Y/N) kini beralih menatap yoongi sebal. Tapi kembali lagi menatap (Y/N).

"karena dimeja ini hanya ada kita ber empat, dan tidak ada jimin. Aku jadi ingin bertanya mengenai kejadian tadi—" taehyung menggantung kalimatnya, tapi (Y/N) sudah tau apa yang akan dikatakan taehyung selanjutnya.

"kenapa kau berfikir kalau minuman jimin tadi diracuni?"

Bagus, sekarang (Y/N) harus menjawab apa?

TBC

Hai haii,,

singkat aja nih, aku mau nanya sama kalian..

menurut kalian cerita aku ini lebih baik sampe berapa part?

15 part? 20 part? Atau 25 part?

Aku butuh respon dari kalian, karena aku benar-benar bingung mau buat cerita ini jadi panjang, atau aku skip skip saja, hehehehe..

Gitu aja pertanyaanku, dan terima kasih atas respon kalian

Ditunggu part selanjutnya yaa~

~mongmong

Tragedy In New Zealand || [BTSx(Y/N)] END!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang