Hated Marriage(✔)

Leave

Hated marriage
13
/Leave/
.

.

.

.

Bukan ide yang bagus untuk pergi keluar sekarang karena cuaca mulai dingin. Tapi Lisa tak lagi memikirkan apapun agar bisa pergi menjauh.

Dia sedang mengendarai mobilnya untuk pergi, lagi.

Sudah mulai gelap dan dia menyetir tak tentu arah. Ponselnya yang sejak tadi siang berbunyi sudah tak lagi bersuara. Mungkin kehabisan daya, atau orang yang menghubunginya terus menerus mulai lelah dan bosan tak kunjung mendapat jawaban dari Lisa.

Lisa tak bisa lagi, dia sudah memaafkan Jungkook untuk penghianatannya. Tapi Lisa tak bisa menerima sebuah janin dari rahim wanita lain yang adalah milik Jungkook.

Lisa tak akan sanggup menghadapi Jungkook lagi.

Dan dia juga tak pikir panjang lagi saat mendatangi kuasa hukumnya untuk mengurus surat perceraiannya dengan Jungkook.

Sekarang Lisa luntang lantung di jalanan. Bukan karena dia tak punya tempat berteduh untuk sekedar beristirahat. Lisa punya beberapa aset rumah dan villa atas namanya. Tapi dia tak lagi memikirkan istirahat saat hatinya benar benar kacau.

Sebagian kegilaan di benaknya memintanya menabrakkan mobilnya ke jurang yang dalam dan terpencil. Agar tak ada yang bisa menemukannya dan sedih atas kepergiannya.

Tapi Lisa masih punya akal sehat. Dia tak akan mengakhiri hidup berharganya hanya karena seorang Jeon Jungkook.

Mobil Lisa tiba tiba berhenti. Lisa tak tahu kenapa. Dia melihat  meteran, dan sial.
Lisa kehabisan bahan bakar. Tentu saja, dia sudah mengendarai mobilnya sejak siang, dan sekarang sudah mulai gelap.

Lisa melihat sekeliling. Ya tuhan, apa yang Lisa lakukan. Dia berada di antah berantah. Sepanjang mata memandang hanya ada pepohonan dan jalan raya yang tak begitu luas.

Lisa keluar dari mobilnya dan membuka bagasi, siapa tahu menemukan sesuatu yang berguna. Tapi tidak, takada yang berguna.

Lisa kembali pada kursi kemudi dan mengecek ponselnya. Sial, ponselnya pun mati.

Lisa merogoh tasnya berharap menemukan powerbank. Dan ya, Lisa menemukannya. Dia mengisi daya ponselnya selama beberapa menit.

Lisa menghidupkannya, dan dia tak terkejut melihat sudah berapa banyak panggilan tak terjawab dan pesan pesan yang dikirim Jungkook.

Lisa memilih menghubungi orang lain. Dia tak akan meminta bantuan Jungkook meski begitu terdesak seperti sekarang.

"Yeoboseyo" Lisa menghela nafas lega karena masih ada sinyal di tempat seperti ini.

"Oppa. Kau dimana?"

"Lisa? Aku di rumah. Kenapa kau menelepon?"

"Aku kehabisan bahan bakar, dan aku tak tahu berada di mana. Bisa kau bawakan bahan bakar untukku?"

"Yatuhan. Bagaimana bisa? Ah baiklah. Aktifkan lokasimu. Oppa akan melacaknya. Dan ingat, kunci pintu mobil dan jangan buat cahaya. Oppa khawatir"