Aku pikir mengenalmu hanya membuatku nyaman, tapi juga membuatku takut kehilangan.
~Rifky"Good mornig kak Rifky kesayanganya Ara" seorang cewek menghampiriku di kantin, gue melihat di sekeliling tampaknya mereka udah terbiasa dengan kelakuan bocah ini.
Gue tidak membalas sapaanya yang receh itu.
"Iih kak Rifky kok gak balas sapaan Ara sih" dia memasang wajah kecewa, sungguh rasanya tanganku gatal ingin meninjunya sekarang.Gue berdiri dari kursi dan berjalan menujunya yang jaraknya tidak jauh dariku, saat gue tepat berada didepannya gue menatapnya tajam hingga dia beberapa kali menunduk ketakutan.
"Jangan ganggu gue!" Aku memberi ancaman ke dia agar dia tidak mengusik hidupku dengan kehadirannya yang tidak diundang.
Aku pergi meninggalkannya "Rif, Rifky. Wahh parah nih anak udah makananya gak dihabisin gak bayar pula. Teman lo nih Al" kata Rafi kesal padaku sambil berkacak pinggang. Aldo yang merasa namanya disebut langsung berdiri.
"Ya elah, ada maunya aja lo anggap dia temen lo" balas Aldo yang membuat Rafi membuka mulutnya lebar dengan muka kesal.
"Ehh jaga mulut lo" balas Rafi sambil mendorong dada Aldo, Aldo yang tidak terima diperlakukan seperti itu langsung mendorong kembali.
Keadaan dikantin kacau balau, Rizal dan Husein erusaha meleraikan mereka.
"Udah kak, biar Ara aja yang bayarin makananya kak Rifky. Berapa Buk?" Tiba tiba cewek nyebelin itu menyalip pertengkaran mereka dengan ucapannya.
"Nih uangnya, makasih ya buk" ucapnya ramah sambil menyodorkan uang 20 ribu.
"Kak Ara pergi dulu ya dadah.., ayo Ran" sambil melambaikan tangan dengan menarik tangan temanyamenggunakan salah satu tanganya itu pergi dari kerumunan.
Rani menghempaskan tanganya kasar yang dipegang oleh Rara tadi.
"Lo tuh bego apa bucin sih Ara?" Kata Rani sungguh membuatku kaget.
"Ara gak ngerti apa yang dimaksud Rani" sumpah polos banget, sampai rasanya mau dijambak rambutnya itu terus dibungkus buang ke laut.
"Apa yang lo lakuin tadi"
"Rani gak liat kah tadi, perasaan Rani ada dibelakangnya Ara deh" harus punya kesabaran ekstra untuk hadapi makhluk seperti ini.
"Maksud gue kenapa lo sapa Rifky--"
"Kok Rani nda pake kak sih, dia kan kakak kelas kita dan luv nya Ara gak sopan tau" ditengah ketegangan ini dia masih bercanda OMG!
"Oke, kenapa lo sapa kak Rifky. Kan lo udah tau reaksinya dia ke lo seperti apa kenapa masih mau sihh. Tenang aja masih banyak kok yang lebih ganteng daripada Rifky ehh kak Rifky" jelasnya. Rara sempat terdiam memikirkan ucapan Rani yang begitu panjang. Kok modelnya kayak gini bisa masuk kelas favorit yah, herannn...
"Ara tau kok, tapi gak tau kenapa sehari aja tuh nda bisa kalau gak sapa kak Rifky. Seperti ada yang kurang gitu, tau darimana kalau ada yang lebih ganteng daripada kak Rifky, hayuu..." lahh kok malah gini sih.
🌝🌝🌝
Gue memasukkan kedua tanganku ke dalam saku celana sambil mendengarkan lagu dengan earphone yang tersumbat ditelingaku. Aejak kejadian tadi moodku menjadi hancur, pagi pagi sudah ketemu yang begituan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend
Teen FictionPERTAMA KALI DI PUBLIKASIKAN PADA: 16 MEI 2020 Gue Bilal Rifky Aditya Kelas 11 IPS 2, irit ngomong, ketua geng motor, anak pertama. DINGIN. Gitu gitu dia punya sahabat karib Aldo, Aldi, Rizal, Rafi dan Husein fiks mereka kembar. Haii kenalin nama a...