Part 3: Boredom

167 11 14
                                    


warning: m-rated, smut, implicit

.

.

.

Misa menatap pintu apartemennya harap-harap cemas. Ia berseru senang tatkala akhirnya pintu itu terbuka dan menampilkan sosok pria tampan dengan setelan jas formal dari balik sana. Oh, Light sudah pulang!

"Welcome home, darling!" Misa menghambur ke pelukan Light erat-erat. Misa selalu kangen pacarnya walau mereka bertemu hampir setiap hari. Tadi pagi pun Misa masih ketemu Light, tapi Misa tetap saja kangen!

Light membalas pelukan Misa dan mengecup pucuk kepalanya. "Thanks, Misa."

Misa mendongakkan wajah. Begitu menatap mata Light, ia langsung tahu kalau mood pacarnya ini sedang bagus. Misa jadi semakin tak ragu untuk menempel padanya.

"Light, kamu belum makan malam, kan?" tanya Misa manja. Ia berjinjit agar tangannya dapat mencapai leher Light dan melonggarkan dasinya.

"Belum," jawab Light seraya melepas jasnya. Ia menunggu Misa selesai meloloskan dasinya, baru kemudian mengulurkan jasnya pada Misa.

"Misa buatkan sup kepiting untuk makan malammu."

"Hm, terdengar menarik."

"Yup! Light harus coba."

Misa menarik tangan Light dengan tidak sabaran ke meja makan, namun Light menahan tangan Misa. Misa memandang Light dengan tatapan tanya. Light membalasnya dengan menyodorkan paperbag mengkilap berlogo Balxnciaga. "Untukmu," kata Light.

"W-woah, apa ini?"

Light meneruskan langkahnya menuju meja makan. Ia menarik kursi dan duduk lebih dulu. "Lihat saja," katanya sambil tersenyum.

Misa menurut. Ia mengambil kursi di hadapan Light, lalu mengintip isinya. Huh? Sebuah sweatshirt?

"Ini benar untuk Misa?"

"Ya."

Misa nggak terlalu mengerti kenapa Light memberinya sweatshirt pria yang sudah tentu bakal kebesaran di tubuh Misa. Tapi Misa terlalu senang dengan fakta bahwa Light membawakannya hadiah sepulang dari bekerja.

"Oh, Light! I love you so much!!!"

Light hanya mengangguk. Ia mulai menyumpit sup kepiting di mangkuknya dan siap menyantap makan malam. Namun Misa masih terus keasyikan dengan hadiah barunya sampai Light menegur, "Kamu nggak makan? Atau sedang diet?"

Misa hanya terkekeh kecil. Light paham dan tak bertanya lebih lanjut. Ia meneruskan makan malamnya dengan tenang sampai isi mangkuknya tak lagi bersisa. Kemudian Light meletakkan sumpit dan alat makannya dengan rapi pertanda dirinya sudah selesai makan malam.

"Misa," panggil Light.

"Yaa?" sahut Misa riang.

"Berhenti pakai bajuku. Aku tahu, diam-diam kamu masih melakukannya."

Misa berubah gugup. Rupanya Light mengetahui perbuatannya, dan karena itu pula Light memberinya sweatshirt pria. Jika Light sudah sampai menegur seperti ini, biasanya Misa langsung menurut. Namun karena Misa percaya mood Light sedang bagus, kali ini Misa berani berdalih. "Aaah... tapi Misa suka bajumu, Light. Misa suka wanginya. Ada aromamu di sana."

CHANDELIER [Light/Misa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang