1 🦁 Pertemuan pertama

291K 20.2K 2.5K
                                    

Follow Instagram:
@fmoyy_
@fahmidhien_

-----

"Mereka... Brainer"

-----

Gadis dengan bando ping itu berjalan sendirian di tengah koridor yang sedang ramai. Pagi ini, adalah hari ke 3 dia menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah, yang biasa disebut MPLS. Dia adalah Keyra, gadis dari dari Aceh yang merantau ke Jakarta dan bersekolah di SMA Garuda Bangsa yang berada di Jakarta Selatan.

Bernama lengkap, Keyra Putri Dhien, dan berumur 16 tahun. Wajah gadis itu sangat menyejukkan bagi setiap orang yang melihatnya. Hidung mancung, dan tatapan yang sendu. Tapi di balik kesejukan wajahnya, gadis itu menyimpan banyak misteri. Gadis itu memakai name tag yang terkalung di lehernya.

"Permisi, Kak," ucap Keyra pada salah satu siswi yang diyakini adalah Kakak kelasnya.

"Eh, iya, ada apa?"

"Kemarin kan peserta didik baru disuruh untuk ke ruang delapan gedung dua. Ruang delapan itu di mana ya, Kak?"

"Waduhhh, Dek. Ruang delapan yang di gedung dua bukan di sini. Kalau ini gedung satu. Kamu salah gedung."

Keyra menekuk bibirnya. "Oh gitu ya, Kak. Terus kalau aku mau ke gedung dua, itu lewat mana Kak?"

"Satu-satunya jalan, kamu harus lewat belakang sekolah. Kamu lurus aja, nanti ada lorong kecil, nah kamu masuk ke sana. Lurus terus." Siswi itu menghela napasnya. "Hati-hati tapi, banyak cowok yang suka mangkal di sana."

Keyra mengerutkan keningnya. Tapi gadis itu mengangguk. "Ya udah, makasih banyak ya, Kak."

"Sama-sama."

Keyra pun langsung beranjak pergi dari sana. Keyra mengikuti petunjuk yang Kakak kelasnya tadi berikan. Saat sudah menemukan sebuah lorong kecil, tanpa berpikir panjang, Keyra pun langsung masuk ke sana untuk menuju gedung dua.

Keyra meneguk ludahnya banyak-banyak saat melihat segerombolan anak laki-laki yang mengenakan seragam putih abu-abu sedang berkumpul sambil bercanda ria di tengah lorong tersebut. Mereka sedang merokok. Tampaknya mereka adalah anak-anak nakal di Garuda Bangsa. Ah ya, di sana juga terdapat 3 perempuan.

Keyra meremas tasnya. Gadis itu menunduk, lalu berjalan cepat. Sungguh, jantungnya berdetak kencang. Saat Keyra berada 3 meter tak jauh dari mereka, anak-anak itu menatap Keyra tajam, dan tanpa tersenyum.

"P-permisi...."

Keyra menunduk sopan, lalu berjalan cepat agar segera pergi dari sana. Salah satu dari perkumpulan anak-anak nakal itu terus menatap Keyra sampai gadis itu menghilang di balik tembok. Laki-laki itu menghisap rokoknya, lalu menghembuskan asapnya.

Dia Alan Draja Diningrat. Si laki-laki tampan keturunan Yogyakarta yang dikagum-kagumi banyak orang, khususnya kaum hawa. Pasalnya, Alan itu tampan dan di umurnya yang baru menginjak 17 tahun, dia sudah menjadi ketua dari Brainer, si geng motor legendaris di Indonesia. Kalau para perempuan mengagumi Alan karena Alan tampan, tapi kalau pria mengagumi Alan karena pemuda itu ahli dalam bergulat dan setia kawan.

Kalau geng motor itu biasanya yang suka buat kacau di jalan, Alan dan yang lain biasa menyebut Brainer bukan geng motor, melainkan komunitas taruna bangsa yang selalu siap siaga. Geng motor atau komunitas anak bangsa ini sudah berdiri sejak tahun delapan puluhan. Pendirinya, Singgih Diningrat, Papah Alan sendiri.

"Lan, kemarin geng sebelah nyenggol kita lagi."

Alan membuang rokok, lalu menginjaknya. Alan menatap salah satu temannya, dia Raden. "Siapa, Den?"

KEYALA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang