22. The Proposal

1K 134 57
                                    

Cinta memang sangat gemar menjadi kejam. Perjuangan mati-matian tidak terpandang, tetapi memihak pada dia yang baru datang.

•••

Perlahan, Gauri membuka matanya. Meskipun masih setengah sadar, tetapi Gauri yakin kalau sekarang di sedang berada dia kamarnya. Wangi yasmin yang sangat menenangkan membuat Gauri sangat ingin memejamkan matanya kembali. Sayang, dia harus bersiap-siap untuk pergi ke tempat latihan lagi nanti siang. Berniat melakukan olahraga, berbincang dengan Bhaska, bersenang-senang dengan menyanyi, baru Gauri akan kembali bekerja.

Gauri hendak bangkit dari tidurnya, tetpi ada yang menahan. Sebuah tangan melingkar di perut Gauri. Dengan tahi lalat yang ada di jempol tangan itu, Gauri siapa pemiliknya. Dia tersenyum, menggenggam tangan itu.

“Bangun, Bhas.” Gauri meminta Bhaska untuk bangun, tetapi dia malah memejamkan mata. Karena sebenarnya, Gauri juga tidak rela beranjak. Dia masih ingin bersama dengan Bhaska, masih mau merasakan kenyamanan ini lebih lama lagi. “Gue masih harus latihan.”

Mata Bhaska terbuka. Dia bisa memandang wajah polos Gauri dari samping. Semalam, Bhaska yang membersihkan make up Gauri. Itu juga penuh kehati-hatian, takut membangunkan sang Putri Tidur. “Kalau konser lo udah beres, gimana kalau kita liburan? Di Belanda lagi ada festival bunga besar-besaran. Pokoknya, kita yang jauh aja dari sini. Cuma kita berdua, lo sama gue.”

Kening Gauri langsung berkerut. Dia membuka matanya, balik menatap wajah bantal Bhaska. “Lo kenapa?” Kalau Gauri tidak salah mengartikan, Bhaska seperti sedang ketakutan sekarang. Dia ingin membawa Gauri jauh, menekankan hanya ingin berdua. “Masih ada yang lo tahan?”

“Gue cuma mau sama lo, Ri. Gue juga mau lo cuma lihat ke gue, enggak ke arah lain. Baik itu Caesar atau ... cowok lain.” Pandangan Bhaska kian mendalam. Di sana ada permohonan dan putus asa yang begitu besar. Bhaska tidak bisa menyembunyikan, atau tidak mau menyembunyikannya. “Lo mau, 'kan?”

“Iya, gue mau.” Gauri memindahkan tangan Bhaska dari perutnya. Lalu, bangkit dari tidurnya. “Sekarang, kita bangun dulu. Gue masih harus latihan buat konser nanti. Kalau konsernya beres, lo boleh culik gue ke mana aja.”

Bhaska menatap punggung Gauri yang kian menjauh. Lalu, kekasihnya itu menghilang di balik pintu kamar mandi. Gauri tidak akan mengerti putus asanya Bhaska saat ini. Karena saat perempuan itu menangis menyebut nama Rav berulang kali, dia sedang tidak sadarkan diri. Bhaska tidak mau tahu apa yang terjadi di antara mereka. Masih saling bertukar kabar atau Rav yang senang menghilang, Bhaska juga tidak akan melarang Gauri berhubungan dengan laki-laki itu. Hanya saja, tidak bisakah Gauri melupakan Rav saat dia sedang bersama Bhaska? Di alam bawah sadar sekali pun.

Gauri geleng-geleng kepala saat melihat Bhaska masih betah di atas kasur. “Ayo, Bhas, bangun. Gue udah lapar.” Gauri menarik selimut yang menutupi tubuh Bhaska. Lalu, dia menarik tangan Bhaska sampai laki-laki itu terduduk. “Cuci muka. Gue duluan ke luar.”

Saat Bhaska berjalan menuju kamar mandi, Gauri memutuskan untuk meninggalkan kamar terlebih dahulu. Dia berjalan menuju dapur, minum air hangat terlebih dahulu, kemudian memeriksa isi kulkas. Hanya ada apel merah dan susu cokelat yang tersisa di sana. Terlalu sibuk dengan latihan—dan juga Caesar—membuat Gauri lupa kalau kulkas di dapurnya harus diisi.

“Sini, biar gue aja.” Begitu tiba, Bhaska langsung mengambil alih pekerjaan Gauri yang mengupas apel. Mereka bekerja sama. Bhaska yang mengurus buah, Gauri yang menuangkan cokelat dan memanaskannya ke dalam microwave. “Hari ini lo harus pergi sama Caesar lagi?”

“Enggak. Katanya, dia enggak bisa temani gue buat hari ini. Tapi nanti, dia ajak gue makan malam.” Gauri bisa melihat kalau pergerakan tangan Bhaska berhenti. Bersamaan dengan itu, ponsel Gauri yang ada di atas kulkas berdering. Dia segera berjalan mengambil ponselnya. Panggilan dari Caesar. Panjang umur laki-laki itu. “Iya, Mas?” Gauri tersenyum saat wajah Bhaska berubah kecut.

Last Present [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang