" 1 jam,gimana?"tawar ara.
" oke .nanti sore,jam setengah lima.gue jemput".kata zacky pada ara sambil beranjak pergi dari tempat duduknya.
"Oke ky".balas ara pada zacky.
.
.
."Gimana,udah baikan sama zacky?"tanya maria pada ara yang baru kembali dari kantin.
"Belum mar".jawab ara.
"Kok belum sih?gue pikir kalian udah baikan tau".kata maria.
"Aku harus penuhin syarat dari dia dulu katanya,baru dimaafin".kata ara.
"Apa syaratnya?"kepo maria.
"Aku harus nemanin dia jalan selama se jam".jujur ara pada maria.
"Heleh,bilang aja mau ngajakin lo jalan,malah pake syarat-syarat segala,kalo mau maafin yah maafin ajah,rempong banget tuh cowok".kata maria.
"Mulut kamu tuh yang rempong".canda ara pada maria.
"Ooh udah berani yah lo sekarang".balas maria sambil mencubit pipi ara,mereka tertawa sejenak lalu maria teringat akan sesuatu.
"Bukannya lo gak boleh keluar rumah selain buat urusan sekolah ra?"tanya maria.
"Iya mar,makanya aku butuh bantuan kamu".kata ara.
"Bantuan gue?"tanya maria penasaran.
"Iya,sini...".kata ara pada maria sambil membisikkan sesuatu,semacam rencana.
"Tapi...gue nggak tanggung jawab ya sama rencana lo ini".kata maria tegas.
"Iyaa tenang aja".balas ara santai.
.
.
.Tok tok tok
Terdengar ketukan pintu dari rumah sederhana milik ara"Mai,sepertinya didepan ada orang,ibu kedepan dulu ya.."kata lastri pada ara yang masih setia duduk dimeja makan.
"Permisi tante ara nya ada?".
Iya itu adalah maria,jika bukan karena permintaan ara maria tak ingin lagi menginjakkan kaki kerumah ini,karena beberapa minggu yang lalu maria kena omel ayah ara akibat ulahnya yang suka ceplas ceplos."Eh maria ya? Maira nya ada kok didalem,ayo masuk".ajak lastri pada maria.
"I-iya tante".jawab maria agak gugup.
"Mai, tuh ada temen kamu ajak makan dulu gih".titah lastri pada ara.
"Maria sini ayok makan bareng dulu".ajak ara pada maria sambil menarik lengannya mendekat kearah meja makan.
"Iya sini makan dulu tante masak ikan bakar juga lo kesukaan ayahnya maira".
"Nggak usah tante maria udah kenyang".bohong maria,padahal sejak pulang sekolah tadi ia belum sempat makan karena harus segera membantu ara menjalankan rencananya.
"Gak usah basa-basi mar anggap rumah sendiri aja".kata ara.
"Lo tuh yg kebanyakan basa-basi,cepet jalanin rencananya".bisik maria pada ara.
"Iya.. iya..".kata ara pelan.
"Oh iya mar,ada apa kemari tumben banget".kata ara berakting didepan lastri.
"Lo lupa ya ra,kan kita hari ini itu ada janji ngerjain tugas bareng dirumah mila".kata maria membalas akting ara.
"Ya allah hampir aja lupa,bu mai izin ya kerumah mila".kata ara lembut pada lastri.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRA
Fiksi RemajaSudah kodratnya seorang wanita. Hanya bisa menanti sekalipun Penantian itu akan sia-sia. CINTA Memang Begitu... Jatuh SeSukaNya Pergi SemauNya. Karena Cinta yang Sebenarnya adalah Cinta Allah kepada Hambanya yang beriman dan taat terhadap perintah...