Saka Agari (Back Hip Circle)

2K 137 7
                                    

Saka Agari (c) faihyuu

Naruto (c) Kishimoto Masashi

Rated T

Warning(s): AU, Miss Typo(s), OOC, etc.

Terinspirasi dari lagu JKT48/AKB48 yanga berjudul sama, Saka Agari (Back Hip Circle). Disarankan untuk mendengarkan lagunya saat membaca ini. Silakan play videonya.

Penulis tidak mendapat keuntungan materiil apa pun dari cerita ini selain kepuasan batin.

•••

Sudah berapa lama ia tak berkunjung kemari?

Hinata tersenyum tipis, manik ametis pucatnya memerhatikan sekeliling.

Masih sama. Walaupun memang terlihat sedikit tua. Tentu saja, karena pada dasarnya waktu terus berjalan dan manusia selalu tumbuh untuk dewasa.

Lapangan olahraga SMAnya itu, Hinata tentu masih mengingat banyaknya ingatan yang menari-nari di sana. Lapangan yang sudah setengah dasawarsa tak pernah dikunjunginya.

Dengan senyum yang masih setia mengurva, gadis itu melangkahkan kakinya kembali. Menyusuri lapangan luas sekolah yang membuat nostalgia selalu menyampaikan rapsodi mereka. Sesekali juga, Hinata membidik pemandangan lapangan ini dengan kamera yang tergantung di leher.

Sepi sekali, tentu. Saat ini para siswa-siswi tengah dilanda libur musim panas. Membuat Hinata sedikit merasa nyaman, karena pada dasarnya gadis itu tidak suka akan keramaian.

Lagi-lagi, senyum itu mengurva.

Berterima kasihlah pada musim panas. Musim pada saat matahari selalu tersenyum dengan riangnya. Pada musim ini pula, Hinata mendapatkan kesempatan untuk kembali menapaki Osaka, daerah kelahiran dan tumbuh besar. Meninggalkan seluruh rutinitas mencekik di Tokyo sebagai Ibukota negaranya.

Hinata mulai melangkahkan kakinya kembali, gadis itu berniat untuk mengunjungi taman kecil dekat lapangan olahraga ini. Namun, ternyata pemandangan di hadapannya saat ini membuatnya terhenti.

"Bahkan palang senam itu masih ada," gumam si gadis Hyuuga pelan.

Objek di hadapannya ini dipotret, kemudian si gadis kemudian mendekat. Bau khas besi makin-makin menusuk, tetapi tak menghentikan sang Hyuuga.

"Apa benar-benar tingginya hanya segini? Seingatku, dahulu rasanya begitu menakutkan." monolog Hinata masih berlanjut.

Gadis itu sekarang benar-benar terfokus pada palang senam yang terdapat di hadapannya saat ini.

|•|•|•|•|

Hinata paling tidak suka dengan evaluasi olahraga yang dilakukan sebelum tibanya waktu libur musim panas.

Bagaimanapun juga, musim panas memang benar-benar telah tersenyum pada para manusia. Menghasilkan butiran-butiran keringat yang terus mengalir. Hinata benar-benar tidak menyukai hal itu. Dan bukan hanya dirinya saja, tetapi para siswa dan juga siswi juga sekarang tengah mengeluh karena terasa seperti dipanggang saja.

"Jangan mengeluh begitu, tunjukkan masa muda kalian! Omong-omong, hanya ada satu evaluasi lagi, kok. Kalian sebentar lagi bisa pulang. Maka dari itu lakukan evaluasi ini sebaik mungkin,"

Suara menggelegar milik guru olahraganya yang bernama Guy itu hanya dibalas dengan cibiran tiada henti. Namun pada dasarnya Maito Guy adalah orang yang kurang peduli.

AnganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang