Mimpi Yang Hina

994 108 12
                                    

Gesu na Yume (c) faihyuu

Naruto (c) Kishimoto Masashi

Rated M

Warning(s): AU, Miss Typo(s), OOC, etc.

Penulis tidak mendapat keuntungan materiil apa pun dari cerita ini selain kepuasan batin.

***

Tadi malam dan beberapa hari terakhir memang bukanlah mimpi basah pertama yang dialami seorang Naruto Uzumaki. Hanya saja, efeknya benar-benar dahsyat sampai-sampai serasa mencekik mati.

Mungkin, para manusia jantan di luar sana akan tidak terlalu mempermasalahkan mimpi nakal mereka semalam. Terkadang ada pula yang malah bersyukur karena setidaknya dapat tidur bersama orang dipuja walau hanya di dalam mimpi. Namun, Naruto juga tidak mengerti mengapa dirinya menjadi risau begini.

Pemuda pirang itu masih menatap bagian dari seprainya yang basah. Dari sana pula menguar bau yang khas, tetapi bukan bau pesing tentu saja. Naruto juga yakin, walinya, Iruka yang sering memeriksa kamarnya tak akan peduli dengan hal remeh temeh para pria yang suka berdelusi. Buktinya saat menemukan tumpukan koleksi majalah dengan cover wanita telanjang dan folder berisi film biru seminggu yang lalu, ia malah tertawa dan berpesan nakal jika mau melakukannya harus pakai pengaman karena masih sekolah-apalagi dia sedang berada dalam tahun ketiga dan sedang berusaha masuk universitas.

Sedikit membuka aib, Naruto biasanya bermimpi bercinta bersama dengan artis-artis idolanya, terkadang pula ia bermimpi tidur bersama salah satu pemain film biru yang menurutnya cantik. Tidak pernah sekalipun ia bermimpi bermain bersama dengan orang yang dikenalnya di dunia nyata. Apalagi teman sekelasnya.

Jadi, atas dasar apa mimpinya beberapa hari ini?

Kenapa bisa dia bermimpi menggagahi seorang gadis teman sekelasnya yang selugu Hinata Hyuuga?

Padahal interaksi mereka selama hampir tiga tahun lamanya SMA bukanlah interaksi yang spesial-menurutnya. Naruto pun merasa bahwa sekalipun ia bakal bermimpi tidur dengan salah satu temannya, ia kira Sakura adalah kandidat pertama. Karena pemuda itu lumayan menyukai gadis itu karena rambut merah mudanya yang indah dan terlihat sangat cantik di mata pemuda Uzumaki. Walaupun tubuh gadis itu termasuk tergolong kalangan kelas rendah dari para idolanya.

Lalu mengapa harus si gadis Hyuuga? Gadis yang menjadi manusia terpendek di angkatannya, kulitnya pucat walau tak sepucat Sai, rambutnya indigo dan panjang, jangan lupakan juga matanya yang amethyst pucat tanpa pupil menjadikan gadis itu memiliki julukan sadako. Tubuh gadis Hyuuga itupun bisa dibilang gemuk, makanya gadis itu selalu mengenakan baju-baju kebesaran. Sama sekali bukan tipe Naruto.

Namun, mengapa pula dalam mimpinya beberapa malam ini, Hinata harus semenggoda itu? Mengapa pula di dalam mimpinya Hinata jadi terlihat sangat cantik dan semenggemaskan itu?

Bahkan Naruto merasa mimpinya akhir-akhir terasa sangat-sangat nyata. Sentuhan gadis itu benar-benar terasa halus dan seakan membekas, harum tubuhnya yang berbau lavendel seakan-akan dapat menghipnotis Naruto untuk terus menjelajahi lekuk-lekuk tubuhnya, dan juga desahan yang bagai rapsodi untuk telinga pemuda Uzumaki itu semalam bagai sebuah kekuatan yang membuatnya makin terus bergerak di dalam tubuh Hinata-juga memenuhi si Hyuuga dengan cairan yang ia miliki.

"Sial," Naruto merasa bagian yang menggantung di antara kedua kakinya mulai menunjukkan tanda-tanda bangkit kembali. Pemuda itu mengerang frustasi dan mulai menyugar rambut pirangnya asal-lebih ke arah menjambak tepatnya. Ia butuh mandi lagi. Kali ini dengan air dingin.

AnganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang