Meski sempat merasa tidak enak dan menolak, Lola pada akhirnya mengiakan ajakan Abil. Kini, Abil dan Lola berdiri di depan gerbang rumah. Di depan sana terlihat mobil sedan berwarna abu lengkap dengan sang sopir. Mobil yang baru saja mengantar Lola.
"Terima kasih, Bil."
"Besok mau gue jemput nggak?"
"Nggak usah, Bil. Gue bisa berangkat bareng Ayah. Emangnya lo mau banting setir jadi tukang ojek?"
"Nggak apa-apa kalau ojekin lo," tukas Abil. Lola hanya membalas dengan gelengan. "Oke, oke, kalau gitu gue pamit, ya."
Lola mengangguk membiarkan Abil menjauh darinya. Setelah mobil Abil menjauh dari rumah, Lola segera masuk untuk cepat-cepat merebahkan tubuh yang terasa lelah setelah seharian beraktivitas di sekolah. Sepertinya tidur siang adalah jalan ninja untuk meredam lelah. Rumah lagi-lagi tampak sepi. Kepergian Herman dan Nani masih belum pasti kapan akan kembali.
Baru semalam Lola mendapat kabar dari ibunya, bahwa kondisi sang tante agak memburuk. Jadi, ibunya belum memutuskan kapan akan pulang. Si tengah lamunan, Lola memikirkan kejadian di sekolah. Bagaimana Chiko memperlakukannya dengan kasar dan menurut Lola hal itu sesuatu yang baru. Ia belum pernah dikasari oleh cowok manapun sebelumnya.
"Dianterin siapa lo?" Tirta muncul dari balik pintu kamar Lola. Cowok itu bersedekap, menatap adiknya yang tampak enggan menjawab. "Lola, adikku yang cantik, dengarkan abangmu yang maha tampan ini." Tirta berceloteh membuat Lola merotasikan bola mata. Pemuda itu mendekat dan duduk di bibir kasur sang adik.
"Dalam masalah percintaan, lo nggak boleh
terus-terusan mengharapkan masa lalu? Kenapa? Ya, mungkin dia udah nggak ngarepin lo lagi. Makanya, lo harus move on ke orang baru."Penjelasan Tirta yang seperti sudah paham tetek-bengek masalah percintaan membuat Lola menghela napas. Meski bosan, dia membiarkan Tirta terus berceloteh.
"Udah, deh. Bang Tirta keluar aja sana!"
"Masa Arsen udah punya cewek, lo masih gini-gini aja?"
"Lo tau dari mana?" tanya Lola yang tampak tertarik.
"Instagram. Lo nggak lihat unggahan dia?"
Lola terdiam sejenak. Sementara itu, Tirta sudah menjauh dari kamar Lola. Sepeninggal Tirta dari kamarnya, Lola merogoh ponsel yang sejak tadi tenggelam di saku rok. Cepat-cepat dia membuka aplikasi Instagram dan tidak usah susah-susah mengetik akun Arsen di kolom pencarian. Toh, postingan cowok itu sudah lebih dahulu menyapa mata Lola.
Foto Arsen yang sedang tersenyum sembari merangkul Cantika terpamer di beranda Instagram. Memang tidak ada caption berupa kata-kata, tetapi satu emotikon hati yang terlihat di sana sudah cukup membuat rongga dada Lola dipenuhi sesak. Dengan beribu rasa kesal, Lola memilih log out dari akun Instagram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putar Balik√
Teen FictionGawat! Lola dan Arsen berada di kelas yang sama. Sial sekali Lola gagal move on karena Arsen pacar pertamanya. Hal yang membuat Lola makin susah melupakan adalah sikap Arsen yang sangat berubah. Arsen menjadi begitu cuek dan dengan santai mendekati...