7. Sesuatu Yang Dicuri

2.1K 244 59
                                    

Seokjin duduk termenung selama beberapa saat, akibatnya ia terlambat pergi ke rumah sakit. Setelah bangun dengan panik dan memakai baju seadanya, ia memasukkan sikat gigi ke kantongnya dan meninggalkan rumah bahkan tanpa sempat cuci muka terlebih dahulu. Setibanya di rumah sakit, ia segera mengikat sepedanya di tempat parkir dan bergegas masuk ke rumah sakit. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. PD Min yang meneleponnya. Begitu menutup teleponnya, Seokjin segera berlari menuju ruang bersalin dengan panik.

Jauh di depannya, ia melihat Hoseok sedang merekam gambar sambil berlari mengejar sebuah ranjang pasien yang melaju dengan ibu hamil yang sedang berteriak kesakitan di atasnya. Seokjin segera mempercepat langkahnya mengejar Hoseok.

"Ibu ini akan segera melahirkan...!"

Hoseok memandang Seokjin dengan wajah terkejut. Ada apa dengannya, tumben ia terlihat sepanik itu.

"Kenapa kau tidak mengambil gambarnya?"

Begitu Seokjin berkata seperti itu, Hoseok kembali fokus dengan kameranya. Seokjin berlari mengikuti ranjang pasien itu. Badannya basah oleh keringat, sama seperti ibu yang akan melahirkan itu.

"Lho?"

Jungkook yang tadinya memandang ibu itu dengan khawatir kini berganti memandang Seokjin sambil membelalakkan matanya. Ada apa dengan kalian ini sih? Seokjin balas memandangnya dengan heran sambil tetap berlari. Sebelum Jungkook sempat berkata apa-apa, ibu hamil yang kesakitan itu menjulurkan tangannya dan menarik rambut Seokjin.

"Aaaaghh!" Seokjin berteriak kesakitan.

"Ibu tarik rambut suami Ibu, dong!" Seokjin menatap ibu hamil yang menjambak rambutnya itu dengan sebal. Kemudian, ia melihat suami ibu hamil itu yang ikut berlari di samping ranjang. Kepalanya botak. Suaminya itu meminta maaf dengan menganggukkan kepalanya pelan kepada Seokjin. Untung saja ibu ini mau melahirkan, jadi Seokjin bisa bersabar.

"Kapan selesainya ini? Rambutku rasanya hampir rontok semua."

.
.

Selesai syuting, Seokjin keluar dari ruang bersalin sambil memperbaiki rambutnya yang berantakan.

"Sekarang kan banyak wig yang bagus di toko." Hoseok bergumam dan terkikik geli sambil menatap wajah Seokjin.

"Kenapa? Apa ada yang aneh di wajahku?" Seokjin memegang wajahnya sendiri.

"Ya." Hoseok tetap tertawa geli sambil menunjuk ke garis di bawah hidung Seokjin.

"Apa itu? Kelihatannya bukan seperti ingus. Kau memelihara cacing di lubang hidungmu ya? Oh! Kau habis makan spageti, ya?"

"Cacing? Spageti? Kau ini bicara apa, sih?" Seokjin menatapnya heran sambil celingukan mencari cermin. Kemudian ia melihat Taehyung yang datang dari arah yang berlawanan. Badannya terlihat lesu karena kelelahan dan wajahnya terlihat pucat. Taehyung kemudian mengangkat kepalanya melihat Seokjin dan ia melompat karena terkejut

"Kenapa kau seperti itu?"

Kali ini, ia tidak langsung berteriak seperti biasanya dan malah menutupi wajah Seokjin dengan tubuhnya dan berbisik padanya.

"Ada apa?"

Seokjin yang tidak mengerti apa-apa menyentuh wajahnya dan melihat ke sekelilingnya. Barulah ia menyadari semakin banyak orang yang terkikik geli melihatnya. Bahkan para staff pun tertawa diam-diam dan menghilang ke ruang rapat.

"Kau tidak cuci muka?" Taehyung bertanya dengan panik.

"Belum. Ah iya, sikat gigi." Seokjin memasukkan tangannya ke saku, mengecek apakah sikat giginya masih ada atau tidak.

CRAZY ROMANCE | TAEJIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang