Chapter 5 • Sadness

25 4 1
                                    

[Yeonjun House]
04.30

Yeonjun terbangun dari tidurnya. Ia mendudukkan dirinya di ranjang adiknya, ternyata semalam dia tidur di kamar Jisung. Dia melihat jam yang ada di laci milik Jisung, ternyata masih jam setengah 5.

Yeonjun berdiri dan pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri. Dia masuk ke kamar mandi. Yeonjun berdiri di depan wastafel. Dia menatap pantulan dirinya di cermin. Dia menatap dirinya sendiri dengan pikiran yang kacau.

'Apa gua harus pergi? Tapi kalau gua pergi, nanti siapa yang jaga Jisung saat dia sakit seperti sekarang. Apa gua bawa dia pergi? Tapi ga mungkin. Gua ga bisa jaga dia pas gua lagi sekolah, dia pulang sekolah lebih cepat dari pada gua.' Batin Yeonjun.

Dan akhirnya Yeonjun tersadar dari lamunannya. Yeonjun segera mandi, dan bersiap ke sekolah.

∆∆∆

Pukul 04.45 akhirnya Yeonjun selesai menyiapkan diri untuk pergi ke sekolah. Iya, ini memang masih terlalu pagi untuk berangkat ke sekolah. Jadi dia memutuskan untuk melihat keadaan Jisung sebentar.

Yeonjun memasuki kamar Jisung dan melihat adiknya sedang tertidur pulas. Yeonjun mendekat ke arah Jisung dan mengusap Surai hitam milik adiknya.Dan yang sedang tertidur merasa terganggu dan akhirnya membuka matanya. Dan yang pertama kali ia lihat adalah, Hyung-nya yang sedang mengusap rambut miliknya.

"Hyung?" Panggil Jisung dengan suara seraknya.
"Ne? Ada apa? Apa Hyung membangunkan mu?" Tanya Yeonjun masih mengusap rambutnya
"Ani." Jawab Jisung sambil menggelengkan kepalanya.

"Lalu kenapa kau bangun?" Tanya Yeonjun dengan senyum manisnya.
"Aku memang mau bangun." Jawab Jisung dengan wajah polosnya.
"Kkkkk baiklah. Sekarang Jisung tidur lagi ya, ini masih terlalu pagi. Nanti Jisung sakit lagi."
"Aniyo aku tidak mengantuk, aku juga sudah merasa baikan. Sepertinya aku sudah sembuh." Jisung memamerkan senyumnya.

"Kau belum sembuh sepenuhnya Jisung-ie."
"Tapi aku merasa sehat, sungguh. Aku tidak bohong." Jawab Jisung kesal.
"Ya, Hyung tau. Tapi kau masih harus beristirahat, kau belum sepenuhnya sembuh. Dengarkan perkataan Hyung oke. Nanti jika kau sudah benar-benar sembuh, baru kau boleh bersekolah dan melakukan aktifitas lainnya Ne."
"Ne, arasseo." Jisung akhirnya mengalah.

"Good boy." Kata Yeonjun sambil mencolek hidung Jisung.

"Oke ini sudah jam setengah 5. Hyung pergi dulu oke. Jangan kemana-mana." Yeonjun berdiri dari duduknya.
"Hyung~ masih jam setengah 5, kau mau kemana pagi-pagi sekali?." Tanya Jisung
"Hyung hari ini piket. Makanya Hyung berangkat pagi-pagi sekali."
Jisung hanya mengangguk tanpa melihat Yeonjun, wajahnya sedih.

"Hey, kenapa sedih? Nanti Hyung janji akan pulang cepat. Jangan sedih Ne."
"Ne." Jisung tersenyum sangat manis. Dan Yeonjun segera berangkat ke sekolah.

∆∆∆

[Parkiran Sekolah]
05.10

Yeonjun sampai di parkiran sekolah. Dan suasana kali ini adalah, sepi. Yeonjun datang terlalu pagi. Satpam sekolah aja sampai menanyakan kepada Yeonjun kedapatan dia datang jam segini.

"Kamu ngapain Dateng jam segini? Ini masih terlalu pagi." Tanya satpam itu, terlihat mimik wajahnya yang bingung.

"Saya hari ini piket pak, makanya saya datang pagi." Jawab Yeonjun sambil melepas helemnya. Satpam tersebut hanya mengangguk. Ini bukan pertama kalinya Yeonjun datang terlalu pagi. Sudah sering dia datang sepagi ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mask [Behind The Smile]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang