15 |

2.7K 274 374
                                    

Singkatnya pagi ini Anastasius dan Penelope menjemput Zenith yang cedera.

Semalam Zenith beristirahat di ruang kesehatan, dan Athi berinisiatif menelfon Anastasius dengan HP Dyandra untuk mengabari Zenith yang cedera.

Anastasius pergi menghadap panitia, meminta pertanggungjawaban atas kejadian yang menimpa putrinya.

Penelope menjenguk Zenith yang berbaring tak berdaya di ruang kesehatan.

"Zenith...anak mama kuat ya" Ucap Penelope tercekat ketika melihat luka pada putrinya.

Zenith hanya tersenyum melihat Penelope.

"Zenith!!! Bagaimana lukamu? Setelah ini papa akan mengantarmu ke rumah sakit" Ujar Anastasius yang baru datang.

"Athi, dimana orang yang telah menolong Zenith?" Tanya Anastasius.

"Anu paman...kak Dyandra menggendong Zenith dari dalam hutan hingga ke sini. Selama Athi dan Lucas mencari bantuan Eugene yang menemani Zenith" Ujar Athi.

Anastasius mengangguk, lantas mengingat ke2 nama tersebut yang telah menyelamatkan putrinya.

"Lalu...dimana orang yang membuat putriku celaka?" Tanya Anastasius dengan penuh penekanan.

'etdah adek kakak klo marah kaga ada bedanya, sama-sama serem' Batin Athi.

"I-itu paman...namanya kak Axel" Ujar Athi terbata-bata.

Anastasius langsung pergi meninggalkan ruangan dengan aura kemarahan yang bergejolak.

Dengan santainya Anastasius membuka ruangan pendamping. Seisi ruangan terkejut dengan kehadiran Anastasius yang menyeramkan.

Iris Sapphire nya menatap tajam seisi ruangan. Aura kemarahan langsung memenuhi isi ruangan.

"Dimana bocah ingusan bernama AXEL??" Tanyanya dengan penuh penekanan.

Axel yang berada di pojok ruangan tercengang. Dan berusaha menyembunyikan dirinya di balik badan temanya.

"Bawakan bocah ingusan itu kehadapanku sekarang!" Pinta Anastasius.

Seisi ruangan bergidik ngeri. Lalu menunjuk Axel yang bersembunyi di balik temanya.

"Hei kau! Ikuti aku" Titah Anastasius.

Namun Axel tetap saja diam.

"Heh bocah kau tuli ya? Atau aku perlu menyeret pendamping tak becus sepertimu keluar ruangan? Kau ingin membuat tanganku yang bersih ini ternodai dengan debu di bajumu?" Maki Anastasius habis-habisan.

Untung saja ia masih menahan diri. Jika tidak, dia bisa saja membuat mental Axel down dengan 1 kata.

Dengan penuh ketakutan Axel berjalan kehadapan Anastasius. Tentu saja sstelah di paksa oleh pendamping lain yang ikut ketakutan.

"Ikuti aku" Anastasius berjalan.

Dengan Axel yang mengekor di belakangnya.

Sontak saja kedatangan Anastasius menarik perhatian peserta lain. Mereka mengintip apa yang terjadi di ruang kesehatan.

Sesampainya Anastasius dan Axel di ruang kesehatan, terdapat ketua panitia yang sudah mengunggu dengan wajah masam.

"Bagaimana bisa kau meninggalkan mereka?!" Bantak ketua panitia. Axel hanya menunduk.

"Aku tak peduli dengan alasan tak masuk akalmu itu! Kau pikir dengan alasan itu kau bisa meninggalkan mereka seenak jidat?! Hah?! Jawab!" Axel menunduk.

I Love You [suddenly i am become a princess] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang