Jam pertama telah usai sekarang seluruh murid kelas 11 IPS 3 sedang free karna guru mata pelajaran mereka selanjutnya berhalangan hadir.
Tepat dibangku Khanzza, Fiza, Qiana, dan Zanna mereka berempat sedang mengobrol dengan posisi Qiana dan Zanna yang menghadap ke bangku belakang karna posisi bangku Khanzza dan Fiza yang duduk dibangku belakang mereka.
"TOD kuy" Ajak Fiza kepada tiga orang temannya itu.
"Gue ga ikutan deh ya mager" Tolak Khanzza yang langsung dapat cibiran hangat dari ketiga temannya itu.
"Yah Ca cupu lo ma giliran mainan gini aja ga berani tapi giliran buat masalah aja paling depan"
"Tau lo Ca mainan doang elah daripada gibah mulu lo ca dosa udah banyak mending main aja seenganya ngurangin dosa Ca."
"Ayo napa Ca ga asik ah lo ma" Ca yang artinya Caca atau Ica nama panggilan khusus dari keluarganya dan juga sahabat-sahabatnya itu.
"Yaudah iya bacot lo semua anj udah cepet puter tu pensil" Akhirnya Khanzza mengalah karna tiga manusia tadi memaksa Khanzza, membuat Khanzza mau tidak mau untuk mengalah.
"Untung temen gue lo semua bangsat dasar titisan iblis" Batin Khanzza kesal kepada ketiga teman-temannya itu.
"Oke gua mulai ya" Ucap Fiza lalu mulai memutar pensil yang ada diatas meja semakin lama pensil itu semakin pelan dan hap! Pensil tersebut menunjuk dirinya sendiri.
"MAMPUS LO ZA MAMPUS MAKAN NOH TRUTH OR DARE!" Ucap Khanzza dengan menggebu-gebu pasalnya memang dari tadi Fiza yang bersemangat memaksanya tetapi giliran dia sendiri yang dapat mukanya malah jadi asem gini.
"Ck ko gue si yang dapet?!" Omel Fiza karna tak terima dia yang dapat paling awal.
"Udah buru Truth Or Dare?" Tanya Zanna yang tak sabaran melihat Fiza yang bukannya langsung menyebutkan milih apa tapi malah mengomel dulu.
"Truth deh elah"
"Biar gue aja yang kasih pertanyaannya" Kini giliran Qiana yang memberi pertanyaan kepada Fiza.
"Berapa mantan lo dan sebutin alesan lo jadi fakgirl kaya gini?" Pertanyaan itu yang dilontarkan Qiana kepada Fiza.
"Berapa ya mantan gue? Duh lupa gue seinget gue terakhir itu 59 terus kan pulang sekolah ini gua mau mutusin Damar berarti baru ada 60. Alesan gue kenapa jadi fakgril ? Ya gapapa si cuman mau bikin hp gue rame lumayan juga kalo gue lagi kepengen makan banyak bisa minta ke mereka itung-itung delivery gratis." Ucap Fiza dengan cengirannya ya begitulah Fiza diantara mereka memang dia yang bisa dibilang fakgril dan kalau ditanya alasannya apa pasti selalu menjawab begitu.
"Najis 60 ko di bilang baru cih bangga apa lo jadi fakgirl " Cibir Khanzza yang langsung mendapat toyoran dari Fiza.
"Bacot mulu lo setan. Udah lanjut puter lagi Qi pensilnya" Seketika pensil itu berhenti tepat didepan Khanzza dan saat Khanzza berkata bahwa dia memilih dare. Mereka langsung menatap Khanzza dengan tatapan yang membuat dia bergidik ngeri.
"Kenapa si lo pada?" Ucap Khanzza dengan was-was.
"Ca lo inget tahun lalu pernah ada yang berantem sama Alex anak 12 IPA 2 si mantan Ketos yang udah lulus itu?" Ucap Zanna yang bukannya menjawab pertanyaan Khanzza barusan justru balik melontarkan pertanyaan kepadanya.
"Yang waktu itu berantemnya cuman karna dia telat tapi Alex marahinnya sampe ngehina dia sama temen-temennya kan? Terus dia marah karna ga terima sampe akhirnya si Alex yang masuk rumah sakit dan orang yang bikin Alex masuk rumah sakit itu di skors selama sebulan bukan?" Tanya Khanzza memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDENZZA
Teen FictionSetiap orang mempunyai kepribadian tersendiri sama halnya seperti lelaki itu mempunyai kepribadian yang menenangkan, indah, dan memukau tapi bisa menenggelamkan dalam waktu yang bersamaan. Menenggelamkan siapapun orang yang telah mengusik kehidupann...