Agnia Shella Salsabila gadis berusia 17 tahun, cantik? Sangat cantik, rambut sebahu Curly pirang yang tergerai indah sangat kontras dengan kulitnya yang putih, memiliki tubuh yang ideal seperti model menambah kesan seksi padanya dan jangan lupakan bola mata berwarna coklat gelap terkesan dingin menyimpan beribu luka didalamnya.
"Hmm perfect gue mah emang cantik dari lahir" Shella terkekeh saat melihat penampilannya di cermin.
"Oke gue udah siap sekarang turun sarapan dan SMA Angkasa Im coming hahaha" tawanya kencang entah apa yang di rencanakan gadis itu."Morning dad, bang" ucap Shella dengan mengecup pipi mereka satu satu. "Morning too little girl" jawab mereka serempak setelahnya mereka melanjutkan sarapan dalam diam, Ya inilah keluarga baru Shella. Keluarga yang menyayanginya, memanjakannya dan selalu menuruti kemauannya.
Shella POV
Gue sapa niihh dad sama Abang gue di meja makan. "Morning dad bang" sambil gue kecup pipi mereka. "Morning little girl" kompak mereka. Mereka mah gitu nganggep gw anak kecil Mulu heran gue. Tapi gue suka hehehe. Selesai sarapan gue pamit sama dad dan Abang gue. Gue sekolah di SMA Angkasa baru masuk hari ini gue pindahan dari SMA Langit biasalah dad yang minta. Kata dad biar satu sekolah sama Abang kamu biar ada yang awasin hmm.
Oh iya lupa kenalin dad gue namanya Hans Bramntyo. Abang gue Satria Alfariz Pratama dan mom gue yang udah tenang disana Elina Shaquill Bramantyo. Gue punya sahabat yang ngertiin gue dan sabar banget ngadepin dinginnya gue namanya Liliana Agatha Jasmine. Segitu aja deh perkenalan gue nanti seiring berjalannya waktu pasti kenal gue semuanya kok tenang aja.
Gue sampe di SMA Angkasa dengan selamat. Gue bawa mobil sendiri males gue diantar sama Abang. Abang gue most wanted pasti di kerubungin lebah. Gue keluar dari mobil gue liat mereka kek terpana gitu sama gue ada yang bisik bisik. "Itu cewe cantik bangeett gilaakkk". "Weh anak barunya cans banget deh jadi pacar gue yuk". Dih ogah gua jadi pacar lu buluk butek gitu hahaha" jawab gue meski cuma di hati. "Wah wah wah bidadari SMA Angkasa nambah cuuyy". Ada juga yang nyinyir cewe si pasti iri mereka tuh "dih cabe cantikan juga gue". Cabe kata lu? Ngaca woy lu yang cabe baju ketat rok mini banget itu, mau sekolah apa clubbing sih" jawab gue dalam hati "Halah yang model gitu aja heboh b aja menurut gue". "Dasar caper". Dan banyak lagi bisik bisik yang nemanin gue sepanjang koridor gue cuma mendengus denger lebah pada rebutan madu hahaha. Dan akhirnya sampe juga gue ke ruang kepsek. Kenapa gue tau ruang kepsek padahal gue anak baru? Gampang aja si Abang gue yang ngasih peta nya kemaren malam. Dia tau gue malas ngomong sama orang baru aahhhh emang terbaik Abang gue.
Shella POV end
Author POV
Ruang kepala sekolah SMA Angkasa diketuk mengagetkan sang empunya tapi tak urung tetap dia persilahkan masuk. "Ya silahkan masuk!" "Permisi pa saya murid baru" jawab Shella dengan nada dingin dan ekpresi datar. Ya yang mengetuk pintu ruangan kepsek itu Shella. "Oohh kamu anak baru pindahan SMA Langit itu benar?" Shella hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Aahh silahkan duduk!" Shella pun duduk dengan rasa kemalasan yang tinggi.
"Begini ini tata tertib sekolah ini yang harus kamu baca". "Hmm iya. Dimana kelas saya?" Tanya Shella to the point.
"Ah ya kamu di kelas 11 IPA 2". "Hmm terimakasih pa, permisi" Shella pamit dan keluar dari ruang kepsek menuju kelas yang akan menjadi kelas nya.Shella POV
"Duh malas banget gue di sekolah ini ga ada lili hmm". Gue sampe depan kelas gua 11 IPA 2. "kek nya udah ada guru deh yaudah gue ketuk ajalah" batin gue. Tok tok tok... "permisi"
"Ya ada apa nak" tanya guru itu Rina begitu yang gue baca di name tag nya. "Maaf Bu saya murid baru". "Oh kamu murid barunya ayo nak masuk". Gue masuk dan gue rasakan kelas mulai ribut terutama team cowo, ck kebiasaan. "Anak anak harap tenang ya" tegur Bu Rina. "Nah nak ayo perkenalkan diri kamu". Gue ngangguk dan mulai buka suara "Hai gue Shella" jawba gue cuek dan dingin plus ekpresi datar . "Segitu aja nak" tanya Bu Rina . "Hmm" gue cuma bergumam tapi ga sengaja mata gue bersi tubruk dengan mata pria yang sedari tadi menatap gue dengan emm tatapan yang ga bisa gue artikan. "Baiklah Shella kamu bisa duduk di samping Vina, Vina angkat tangan kamu" suara Bu Rina membuat gue tersadar dan memutus kan kontak mata dengan pria aneh itu dan gue liat yang namanya Vina itu ngangkat tanganya, langsung aja gue duduk sebelahnya tanpa menoleh pada pria tadi.Shella POV end
"Menarik". Batin seseorang
KAMU SEDANG MEMBACA
Shella
RandomGadis dingin yang tak tersentuh, dia seakan membuat benteng tinggi dan kokoh untuk menjadi tamengnya. Dia gadis yang misterius dan anehnya gue merasa tertarik padanya. ~Agam Fahreza Pradipta gue hanya ga mau ada orang yang terlibat terlalu dalam. ~...