Prolog

135 11 2
                                    

"Paman! Bibi! Kalian dimana" Teriak seorang anak perempuan. "Agi takut disini ga ada yang Agi kenal" gumamnya bergetar. Ramainya taman seakan tidak membuat kegelisahannya  berkurang. Anak itu justru terisak kencang, pikirannya kalut kemana gerangan paman dan bibinya, bagaimana dia pulang?

Seorang anak perempuan berusia 5 tahun, Agi begitu paman dan bibinya memanggil nya duduk sendirian di bangku taman sambil terus memeluk boneka beruangnya hingga terdengar keributan di taman berikutnya disusul dengan bunyi tembakan yang nyaring. membuat semua yang ada ditaman berteriak histeris. Agi anak itu dia ketakutan, sangat ketakutan dia ikut berlari tanpa arah hingga kakinya membawanya ke sebuah rumah kosong yang tidak terlalu besar namun terlihat menyeramkan ditambah warna nya yang hitam pekat tidak jauh dari taman. Tanpa pikir panjang Agi pun masuk dan mencoba bersembunyi disana.

Namun perkirannya salah, rumah itu tidak benar benar kosong. Saat ingin berbalik dirinya dihadapkan dengan laki laki berbadan besar yang menyeretnya begitu saja. "Ampuunn paman, lepaskan Agi, maafkan Agi paman" teriaknya kencang dengan air mata mengalir deras dia ketakutan.

"Maafkan saya mengganggu anda tuan tapi anak ini dia menyusup dan menguping" laki laki berbadan besar berbicara pada laki laki yang terlihat seumuran dengan paman ku itu menatap tajam kearah ku.
"Bawa kemari anak itu" perintahnya yang ku yakini Pria itu bossnya. Laki laki itu menyeret ku dengan kasar ke hadapan tuannya. Aku meringis kesakitan kakiku terkilir.
"Siapa kamu?" Tanyanya "a aku Agi paman". "Kurung anak ini" perintah nya lagi. Laki laki berbadan besar itu kembali menyeret ku dengan kasar bukan hanya itu dia juga memukul ku karna aku yang terus menangis. "Diam kau bocah atau mau ku robek mulutmu itu huh?" Aku tidak bisa berhenti dan laki laki itu terus memukuli ku rasanya sakit sangat sakiitt

"Sakit....sakit....sakit" gelisah seorang gadis remaja dalam tidurnya. Hingga dia terbangun karena jam weker yang berbunyi. "Hosh...hosh...hosh sial mimpi itu lagi" gumam gadis itu dengan keringat yang membanjiri wajahnya. "Hmm kayanya gue harus belikan jam weker ini nakas baru deh. Itung itung sebagai rasa terimakasih gue" gadis itu terkekeh kecil saat sadar akan kata katanya yang absurd.
Suara ponsel gadis itu berbunyi yang tertera nama lili segera dia menggeser tombol hijau. "Shella lu ga lupa kan hari ini hari pertama lu sekolah"
Teriak Liliana Agatha Jasmine a.k.a lili sahabat satu satunya yang dimiliki Shella. Shella menjauhkan ponsel dengan telinganya"Iya Li iya gue inget kok ini udah bangun gaosah pake teriak teriak juga kali ah". "Hehehe maaf shel abisnya lu kan kebo. Shella memutar bola matanya malas sambil mendengus " Au ah lu nyebelin Li" telpon di putus sepihak oleh Shella.
Sesuai dengan yang dikatakan Liana Shella pun mulai bersiap ke sekolah

ShellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang