"huft... Sekolah lagi, mana di sekolah ini ga ada Lili bosen gue" gumam Shella saat sudah sampai di parkiran SMA Angkasa.
Shella keluar dari mobilnya dan langsung mendapat pandangan memperhatikan.
Shella memang cantik sangat cantik, memilki body goals bak model juga jadi daya tarik dari Shella.
"Gila seh itu anak baru cantik banget parah"
"Beeuuhh kalo gini mah cewe SMA Angkasa pada lewaaatt dapetnya dia"
"Dia pindahan SMA Langit kan. Pantesan cewe cewe disana cantik cantik euuyyy"
"Cantik siihhh tapi dingin bangeett"
Yah kiranya itu lah kicauan burung di pagi hari ini. Shella mah cuek aja dia udah biasa jadi pusat perhatian.
Sesampainya di kelas Shella langsung mendudukkan dirinya di kursi miliknya kemudian memasang headset sambil memejamkan matanya. Ini baru jam 07.00 WIB wajar aja sih masih enak buat tidur
Ga lama Vina datang. Shella sadar itu jadi dia melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 07.15 Shella melepaskan headset nya dan menoleh ke arah Vina karna sedari tadi Vina memperhatikannya.
"Ada apa" tanya Shella yang menoleh pada Vina
"Em itu em ga kok ga papa hehe" entah kenapa Vina merasa gugup
Shella hanya menganggukkan kepalanya kemudian fokus ke ponselnya
"Em gue Vina, sorry baru nyapa hari ini"
Shella mengangkat sebelah alisnya
"Kenapa""Hah kenapa apanya Shel" bingung Vina
"Kenapa ga nyapa"
"Astagaaa Shella lo kalo ngomong yang bener dong" Toa Vina
"Gausah teriak" sinis Shella
"Hehehe maaf Shella. Em mengenai pertanyaan Lo tadi. Gu ga nyapa Lo kemaren karna gue takut. Lo nyeremin banget Shel. Masa ni ya tatapan Lo tajeeemm banget terus Lo juga dingiiinn banget kan gue takut" cerocos Vina
Shella tersenyum tipis sangat tipis sampai ga keliatan
"Sekarang"
"Hah. Ayolah Shel jangan separo separo gitu ngomongnya" keluh Vina
Shella menghela nafas nya
"Sekarang ga takut lagi?""Na gitu dong Shell kan gue paham hehehe. Sekarang si masih takut tapi gue beraniin diri aja. Siapa tau Lo mau jadi temen gue. Soalnya disini pada ga mau jadi temen gue Herman gue kan. Padahal gue cantik banget elaahhh" cerita panjang lebar Vina dengan percaya dirinya itu
Shella terkekeh pelan
"Lo tadi ketawa Shell?"
"Hmm enggak"
"Isshh jahat Lo gue miris gini Lo ketawain" cemberut Vina
"Eh tapi gue seneng deh Lo mau ketawa gitu artinya gue lucu kan hahaha" sambungnya dengan cepat mengubah mimiknya
Shella takjub dengan perubahan mimik muka Vina yang cepat itu
"Kaya bunglon" pikir Shella
"Shell lu mau kan jadi temen gue ya ya ya" rengek Vina
Shella menghela napas nya
"Kenapa"
"Oke sekarang gue paham. Kenapa maksud lo pasti kenapa mau temenan sama gue padahal gue kan dingin dan cuek banget terus kenapa ga ada yang mau jadi temen Lo, yakan?" Cerocos Vina yang seakan menjadi translator Shella
KAMU SEDANG MEMBACA
Shella
RandomGadis dingin yang tak tersentuh, dia seakan membuat benteng tinggi dan kokoh untuk menjadi tamengnya. Dia gadis yang misterius dan anehnya gue merasa tertarik padanya. ~Agam Fahreza Pradipta gue hanya ga mau ada orang yang terlibat terlalu dalam. ~...