Part 13

14 4 0
                                    

"Shell aku sayang sama kamu, kamu mau jadi pacar aku?"

****

Shella menatap dalam mata Agam nampak jujur dan tulus, tapi justru itu membuat Shella sedih

"Sorry Gam gu..." Perkataan Shella terpotong oleh Agam

"Ga usah di jawab sekarang Shell, gue bisa nunggu sampai Lo siap buat jawab"

Usai mengatakan itu Agam menempelkan dahinya dengan dahi Shella, jantung keduanya berdetak seirama, hingga terdengar kencang oleh mereka.

Rooftop SMA Angkasa menjadi saksi bisu awal moment romansa dua remaja berbeda gender. Yang akan mengubah segalanya. Sikap, pandangan hidup dan mungkin juga kisah keduanya

Baik Shella maupun Agam mereka sama sama ingin waktu berhenti sejenak, untuk menikmati similir angin yang berpadu dengan irama jantung keduanya

Menimbulkan ketenangan dan rasa nyaman yang sudah lama tak mereka rasakan

"Emm Gam" panggil Shella, entah mengapa Shella merasa gugup

"Hm" sahut Agam masih dengan posisi Yang sama

"Sudah bel ayo ke kelas" ajak Shella sambil berusaha melepaskan kontak fisik yang terjadi

"Hm oke"

Keduanya berjalan bersama menuruni tangga dengan perasaan berbeda

****

Tok tok tok

"Masuk"

"Permisi maaf nona"

Merasa aneh Shella menghentikan pekerjaan dan menatap orang dihadapannya.

Shella mengangkat sebelah alisnya sambil besedekap dada

"Katakan" perintahnya tegas. Ya saat ini Shella sedang di kantornya Sals Company

"Maaf saya hanya ingin mengingatkan tentang masalah korupsi yang di lakukan oleh Joe, kami sudah berhasil menangkapnya" jelaskan Liana

"Sialan, sekarang bagaimana keadaan kantor disana?" Tanya Shella

"Sudah seperti semula nona, semua aset milik Joe yang dibeli dengan uang perusahaan sudah berhasil kita ambil kembali dan sudah dilelang semuanya. Bukan hanya aset miliknya namun aset yang dia berikan kepada para wanitanya. Sepeti berlian, mobil, rumah, dan tas tas bermerk." Jelas Liana panjang lebar

"Bagus sekarang saatnya memberikan hadiah untuk Joe si malang"

sungguh siapapun yang melihat senyum iblis dan mata tajam Shella akan merinding,  gemetar dan ciut seketika Karena aura intimidasi dari Shella yg sangat kuat.

Liana meski sudah biasa tetap saja aura pemimpin dan kejam Shella membuatnya takut, seperti sekarang Liana kesusahan meneguk saliva nya sendiri

"Liana saya akan ke New York selama satu Minggu, urus perizinan di sekolah" perintah Shella

"Baik nona, maaf apa anda perlu teman ke New York?" Tanya Liana dengan mengerlingkan matanya

Melihat itu Shella hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Kau boleh ikut Liana, tapi urus dengan betul perizinannya saya tidak ingin ada masalah, kamu mengerti?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ShellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang