Pukul 03:00 sore Shella berada di kantornya. Berperang dengan banyaknya kertas.
Sudah 2 jam Shella berkutat dengan pekerjaannya, sekarang sudah pukul 05:00 sore
"Huh kertas ini kapan selesai" keluh Shella sambil menyandarkan tubuhnya
Shella memutar kursinya sambil menikmati padatnya kota Jakarta
Ceklek
Terdengar suara pintu di buka kemudian ditutup kembali
Shella tau itu Liana. Karena hanya Liana yang bebas keluar masuk ruangan Shella
"Shell are you okay?" Tanya Liana sambil menyentuh pundak Shella
"Li Lo tau gue punya adek?" Tiba tiba Shella bertanya
"Maksud Lo?" Liana kebingungan untuk pertanyaan Shella
"Li gue punya adek HAHAHAHA.
Gue gu..gue gue punya adek. Tapi hiks hiks dia mati. Ke...keparat itu Li di....dia dia udah bunuh adek gue Li".Hiks hiks hiks
Liana kelimpungan dia shock Shella seperti kehilangan akal sekarang
"Shell shell liat gue hey hey" Liana mengguncang bahu Shella dengan sesekali memukul pelan pipi Shella.
"Tapi ta...ta..tapi gue ga akan biarin dia hidup Li gue..gue bakal bikin dia mati itu sumpah gue Li.
hiks...hiks...hiks
ADEK BUNDA MOMMYYYY" mata Shella memerah dengan terus mengeluarkan air mata dia benar benar murka dan sedih.
Shella terduduk berteriak siapapun yang mendengar teriakan pilu itu akan ikut merasakan betapa pilu nya kisah gadis rapuh itu. Seperti Liana saat ini ikut terisak seperti Shella.
Liana menangis bersama Shella"Jangan gini Shell gue ga kuat, gua ga bisa liat Lo gini hiks...hiks...hiks. mana Lo yang kuat Shell.
Shell liat gue SHELLA SHELLA LIAT GUE" Liana mencoba menyadarkan Shella meski dirinya juga sama rapuhnya dengan Shella
Usaha Liana tidak sia sia akhirnya Shella mau menatap Liana
"Shell dengar Lo ga boleh gini. Mana Lo yang kuat Shell gue ga bisa liat Lo gini gue..gu..gue ga sanggup Shell.
Tolong jangan hukum gue dengan Lo yang kaya gini Shell" Lirih Liana pada akhir kalimatnya
"Shell gue bakal bantu Lo Buat menemukan keparat itu, gue ga akan ninggalin Lo tapi pleasee Lo jangan gini, gue ga bisa liat Lo gini Shell". Liana memegang kedua sisi wajah Shella agar tetap melihatnya
Mata Shella mulai terlihat harapan hidup Shella mulai tersadar dan bangkit dari kesedihannya
"Lo bener Li gue ga boleh gini, buat keparat itu gue harus kuat. Mati Lo keparat siapapun Lo, Lo ga akan hidup tapi Lo juga ga akan mati dengan mudah" tekad Shella
****
Entah sejak kapan Shella merasa tidak ada lagi ketenangan baginya di sekolah.
Seperti sekarang di kantin jam istirahat Shella lagi makan dan pengganggu datang
"Sayaangggg kok ke kantin duluan si" tanya Agam dengan kealayannya
Semua orang bingung melihat tingkah Agam yang berubah 180 derajat semenjak dekat dengan Shella
"Laper" jawab Shella cuek
KAMU SEDANG MEMBACA
Shella
RandomGadis dingin yang tak tersentuh, dia seakan membuat benteng tinggi dan kokoh untuk menjadi tamengnya. Dia gadis yang misterius dan anehnya gue merasa tertarik padanya. ~Agam Fahreza Pradipta gue hanya ga mau ada orang yang terlibat terlalu dalam. ~...