💮3]. Demi sahabat💮

138 87 24
                                    

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Update lagi•°•°•°•°
Ingat vote, vote itu gratis lho^^Hihihi
Happy reading•°•°•°•°

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

"Apa sih yang ngak buat lo? Hidup gue lo minta gue tetap kasih."
---Anita---

Fano memasuki kantin sambil memasang wajah masam. Anita tidak pernah membuatnya nyaman, selalunya hanya bikin susah-rusuh-dan hal negatif lainnya.

Fano benci Anita. Sangat benci. Ntah apa kesalahannya dulu, hingga ia harus bertemu dengan cewek semenyebalkan Anita.

Fano mengambil tempat di samping Farel. Ia menatap kesal kedua sahabatnya-Aldi dan Kevin.

Bisa-bisanya Aldi dan Kevin meninggalkannya sendiri dikelas. Ia sampai harus kejar-kejaran dengan Anita tadi. Benar-benar menjijikkan. Walau itu sudah menjadi rutinitas Anita yang selalu membuat hidup Fano tidak tenang. Tidak SMP ataupun SMA, masa-masa putih biru dan abu-abunya hancur, semenjak ia bertemu dengan Anita. Ia bahkan sampai lupa bagaimana rasanya bernapas dengan tenang.

"Lo berdua kenapa keluar kelas diluan?" geram Fano. Ini benar-benar merupakan hari terburuk yang pernah ada.

Aldi menunjuk Kevin. "Ini biangnya, Fan. Kalau lo mau marah, marahin si Kevin aja. Gue ditarik-tarik tadi ama dia tadi," ucap Aldi sambil menunjuk tepat ke wajah Kevin.

Fano menatap Kevin. Benar-benar tidak ada rasa kasihannya. Mereka meninggalkan Fano dikelas sendirian, tidakkah mereka tahu seberapa menyedihkannya dia tadi sampai harus jadi tontonan semua orang. Apa yang akan nanti dikatakan orang-orang, seorang Fano Ardiansyah habis di tembak sama cewek jelek seperti Anita. Aish, mengingatnya saja sudah bikin Fano jijik.

"Jangan marah dulu dong, Fan. Lihatnya biasa aja, bisa? Tadi gue kebelet. Lo ngomong sama Bu Widinya kelamaan jadi yah gitu, gue tarik aja si Aldi ninggalin lo. Abisnya gak tahan bu Widi ngejelasin materi bikin mules," terang si Kevin mencoba membela diri. Kalau tidak membela diri, bisa diamuk sama si Fano nantinya.

Fano Membuang wajah kesal. Mood nya benar-benar tidak baik. Ini semua gara-gara Anita-cewek kepang itu selalu saja bikin masalah.

"Nita masih ngejar lo," Farel yang awalnya sibuk main game di ponselnya, kini menatap Fano serius.

Fano malas menyahut. Apapun tentang Anita mampu pasti bisa membuat mood nya langsung turun ke titik yang terendah. Walau hanya dengar namanya sekalipun.

Farel yang paham mood sahabatnya lagi tidak baik langsung berkata. "Udahlah terima aja. Lo jadian aja sama si kepang," Farel memang selalu mendukung hubungan Fano dengan Anita. Ntah apa yang ada diotaknya. Jelas-jelas Fano begitu memberi penolakan tegas, tapi Farel malah mendukung si kepang, bukannya berada di pihak Fano-Teman Kampret.

"Gak ada sejarahnya, gue pacaran sama orang jelek. Lagian gue masih punya pacar. Gladis masih lebih baik dari si jelek. Walau Gladis banyak maunya, setidaknya ia lebih cantik dari si kepang kurus dekil itu," Fano menolak usulan menjijikkan Farel.

Kevin dan Aldi tertawa. Fano benar-benar lucu kalau marah-batin Mereka.

"Mukanya emang pas-pas san, tapi gue yakin hatinya baik," Farel belum menyerah. Baginya Anita itu baik walau matanya tidak bisa mempungkiri omongan Fano, kalau penampilannya memang tak menarik.

"Yoi bro. Jangan nilai dari sampulnya, liat dari isinya dulu," Aldi ikut menimpali.

Fano malas menjawab. Ia langsung beranjak memesan makanan. Lebih baik ia makan daripada melayani perkataan teman-teman ter-lucnutnya.

Lo Milik GueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang