Prolog

932 190 268
                                    



"Audrey!Ini Arkan!" , Arkan mencari keberadaan Audrey yang menghindari dirinya. Arkan mencari ke segala sudut namun nihil ia untuk dapatkan keberadaan Audrey. Ia terlanjur melakukan itu semua dan jujur Arkan sangat menyesal.

'BYURR' suara itu terdengar dari arah kanan Arkan. Langsung Arkan menghampiri sumber suara itu. Arkan berlari sekuat tenaga menuju tempat itu. Dugaannya tidak akan meleset, Audrey ada disitu.

"AUDREY!!", Arkan refleks melompatkan dirinya ke kolam renang dengan kedalaman 2 meter. Kini dirinya hanya menginginkan Audrey di dekapnya. Dirinya sekuat tenaga menopang tubuh Audrey menuju permukaan.

"Audrey bertahanlah" , jerit Arkan dalam hati.

Hatinya sangat hancur. Ia merutuki dirinya sebagai lelaki yang paling jahat di dunia. Kini ia menyadari kesalahan terbesar dalam hidupnya. Ia takan mengampuni dirinya sendiri kecuali ia bisa mendapatkan kembali wanita yang ada di dekapannya.

"Audrey bangun!", Arkan membawa Audrey ke sisi kolam.

Ia baringkan Audrey dalam kondisi yang sudah tidak sadar. Hatinya berkecamuk melihat Audrey seperti ini. Bila saja waktu bisa diputar,maka semua ini takan terjadi diantara keduanya.

Penyesalan selalu di akhir. Dan Arkan belum pernah semenyesal ini kepada perempuan.

Disana hanya ada mereka ditemani langit yang sudah gelap. Arkan masih memakai seragam sekolah. Bibir Audrey membiru. Tubuhnya berguncang hebat karena kedinginan.

Arkan mencoba untuk menyadarkan Audrey. Arkan mencoba mendekatkan telinganya ke hidung dan mulut Audrey. Arkan tidak merasakan napas Audrey.  Audrey tampaknya kekurangan oksigen.

Tanpa pikir panjang, Arkan langsung memberikan napas buatan kepada Audrey. Bibir ranum Audrey terasa dingin. Arkan mencoba berulang kali memberikan napas buatan sambil menangis. Semua Arkan lakukan hanya untuk Audrey.

"haaah", Audrey tersadar dan berusaha menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

"Audrey!", Arkan kegirangan usahanya berhasil.

"Arkan...", Audrey menyebut namanya. Arkan menangis di tempat.

Tidak! Ini bukan berarti Arkan lemah!

"Arkan disini..", Arkan menangis sambil mendekap Audrey.

"Arkan jangan tinggalin Odey.."

"I-iya", Arkan masih terisak.

"Arkan jangan nangis"

"hiks hiks", Arkan justru semakin terisak sambil mengeratkan dekapannya.

"Odey sayang Arkan", Audrey tersenyum.

Arkan hanya bisa menangis tanpa henti. Ia semakin mengeratkan dekapannya kepada Audrey. Begitupun Audrey yang memejamkan matanya di dada bidang Arkan. Bintang-bintang menjadi saksi akan kekuatan cinta mereka.

'Kamu itu special Dey,bahkan aku tak pernah seberuntung ini buat kenal sama kamu'-Arkan

Jadi ini cerita baru aku! Jangan lupa buat masukin perpus kalian ya😉

Arkan [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang