Dreamies & Moon Pack [Wolf •nct•]

Dreamies VI

Lagi mau baik:) bentar lagi lebaran:)

Mohon maaf lahir batin ya... Maaf kalo cerita ku kadang nganu:)

Have Fun!

"kalau memang aku harus berakhir hidup sendirian.. Aku tak masalah.. Tapi aku tinggal dengan orang yang kubenci! Aku tak mau! Kenapa aku harus bertemu dengan jeno? Kenapa harus ada jaemin di hubungan kita jen?! Kenapa?? Atau aku yang salah? Salah karna aku masih hidup di dunia ini?!" renjun terus meracau sambil menangis.

Ia tidak tau sekarang dia ada di mana, ia tidak peduli. Bila ia mati sekarang pun renjun sudah pasrah.

"Hiks! Kau jahat jen jahat! Aku membenci mu! Kau bukan jeno ku yang dulu hiks!"

Renjun jatuh terduduk di bawah pohon yang tinggi.

Hujan mulai turun, dan renjun sudah tidak peduli apakah ia akan kehujanan dan mati kedinginan atau ia akan mati di mangsa serigala lain. Ia sudah tidak peduli.

Hari sudah gelap. Di luar hujan deras. Semua anggota rumah sedang duduk berkumpul di ruang keluarga.

"Jaem, kenapa kau tidak bisa berjalan?" tanya Haechan.

"Eum itu.." jaemin menunduk malu.

"Oh iya jaem, kau sudang mating? Kupimg dan ekor mu.." Lucas menggoda jaemin.

Lagi, jaemin cuma bisa menunduk.

"Lele-ya.. Kau lihat renjun? Ini sudah waktunya makan malam.." tanya Mark.

"Aku tidak melihat njun ge, tadi siang sih liat tapi tidak melihatnya lagi.." jawab Chenle sambil membantu jisung yang masih "sakit".

"Ohh mungkin tidur" Mark mengangguk.

"Jisung, apa ini milik mu?" Mark menaruh sebuah kertas di meja.

"Ah ini milik ayahku.. Maaf hyungdeul.. Kita ada di sini karna ulah ayahku.." jisung memunduk.

"Ayah mu?" ini Lucas yang bertanya, ia habis memanggil jungwoo yang tidur di kamar alpha.

"Iya dia adalah seorang ilmuan.. Dia dan rekan kerjanya yang membuat ide gila ini.." jelas jisung.