Dreamies & Moon Pack [Wolf •nct•]

Dreamies-&-Moon IV

Have fun gaes~
Ini cerita yaoi, gay, homo.
Gak suka gak usah baca!
Gak usah report karya orang. Setiap orang bebas berkarya.
Hidup mm aja.. ga usah sok ikut campur.

Ok tq, gua gak maksa kalian buat vote atau comment.
Tapi kalo kalian suka dan mau mensuport gua, gak apa kok vote.
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

"Young-ah, kau di panggil ketua pack." Ucap lelaki manis, Jungwoo.

"Dimana?" Tanya doyoung.

"Di rumahnya.."

Doyoung segera berlajan menuju rumah milik ketua pack.

Ini sudah di tahun ke 4 dirinya tinggal bersama 9 orang lainnya. Pack nya sudah maju, mereka memiliki 5 rumah. Dan kini, dirinya akan segera menikah.

Yahh, ketua pack itu adalah calon suaminya. True Alpha, Moon Taeil.

"Permisi" Doyoung mengetuk pintu rumah itu.

Pintu terbuka, menampilkan wajah lelah milik calon suaminya.

"Aishh hyung jangan keseringan begadang, nanti kau sakit!" Omel doyoung tanpa peduli yang di omeli adalah ketua pack.

"Hmm baiklah.." Taeil memeluk doyoung dan membawanya ke dalam rumah.

"Hyung demam!" Pekik doyoung ketika merasakan panas dari kulit taeil.

"Ada kau di sini, aku akan segera sembuh sayaang" Dengan suara paraunya taeil merayu doyoung agar tidak mengomelinya lebih lama.

"Hyung istirahat dulu sana, aku akan memasakan dirimu sup" doyoung menyeret taeil yang masih memeluknya itu ke dalam kamar.

"Sampai kapan aku akan terjebak di antara mereka? Aku juga ingin bahagia memiliki mate, kenapa aku harus menjadi beta??!!"

"Sudahlah.. nanti juga ada beta yang akan menjadi pasangan mu.." ucap Taeyong, omega dengan kemampuannya berperang.

"Ya, Taeyong benar, kau pasti akan mendapatkannya" Ini saudara kembar Taeyong, Ten. Omega dengan kemampuannya meracik obat herbal hingga racun sekalipun.

"Hyung, kalian enak sudah memiliki pasangan! Aku? Diantara kita bersepuluh! Hanya aku yang BETA! Kalian memiliki mate.." ucap Jungwoo dengan menggebu-gebu diakhiri lirihan.

Jungwoo pergi meninggalkan kedua bersaudara itu. Dia ingin menenangkan diri.

"Renjun-ah"

Renjun menoleh ke arah Haechan yang sedang tersenyum malu. Terlihat jelas dari pipinya yang memerah.

"Sebentar ya, aku akan menaruh ini dulu" Renjun membawa bekas alas makan mereka tadi ke arah dapur.

"Sayang? Aku dan lucas akan pergi ke suatu tempat.. aku pamit ya?" Mark secara tiba tiba datang dari arah kamar Alpha, dan mencium kening Mate nya.

Haechan mematung, kupingnya yang masih berbentuk kuping serigala menegak, begitu pula ekornya yang bergerak ke kiri kanan menahan malu.

Lalu mark hanya terkekeh dan berjalan ke luar rumah.

"Aigo~ aku sangat iri padamu~" renjun datang dengan meledek haechan.

"Aish! Diam ah!" Haechan mengerucutkan bibirnya. Sebal dengan renjun.

"Ahahaha baiklah ny.Lee~" ledek renjun.

"Yak! Namaku memang Lee"

Mark dan Lucas sedang berada di tepi sungai. Cukup dekat dengan rumah mereka. 

Mereka berjalan di pinggiran sungai.

"Sebaiknya kita memancing di sini" usul Lucas.

"Itu akan memakan waktu lama.. sebaiknya kita menangkapnya sambil berenang.."

"Ah kau benar.. aku sudah tidak sabar ingin berenang.. pasti Segar"

Lucas memang suka berenang. Tak heran tubuhnya besar dan tinggi. Lucas juga sempat hampir menjadi atlet. Jika ia tidak ikut dalam aksi percobaan ini.

Setelah 2jam mereka mendapatkan 3ikan. Setidaknya ada untuk siang nanti. Lalu mereka memutuskan untuk pulang.

"Tolong!!"

Lucas tak sengaja mendengar suara jeritan.

Oks jadi mulai sekarang gua up 500 Word per chap

Lop lop yuu—e Can tik