[ ELANG - 07 ]

34.5K 5.8K 2.1K
                                    

BACA JAM BERAPA GUYS?

CHAPTER 07 - GUARDNORMAL POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 07 - GUARD
NORMAL POV


Suara debuman musik yang memekakan telinga mengusik tidurnya seorang pemuda. Elang —pemuda itu— membuka kelopak mata, ia menguap masih mengantuk. Kepalanya pening, aroma alkohol yang menusuk indra pembau membuat Elang menarik nafas.

Ruangan ini adalah kamar dengan pencahayaan remang-remang. Ia berlari terburu ke kamar mandi, memuntahkan isi perutnya yang bergejolak. Efek alkohol yang ia komsumsi sangat menyebalkan. Lambungnya panas, kepalanya pusing dan sendi-sendi tubuhnya melemas.

Elang baru sadar, bahwa dirinya tidak mengenakan busana apapun setelah melihat pakaian pria berserakan dilantai. Ia bukan pemuda polos yang tidak mengerti kejadian apa yang terjadi. Ditambah, aroma cairan pekat lelaki menebar luas diseluruh penjuru kamar.

“ARES SIALAN!” teriaknya frustasi.

Tidak ada kepribadian yang lebih bejat dari pada Ares. Mengatasi pemuda yang nafsunya menggebu-gebu, Elang merasa teramat kotor jika Ares yang menguasai dirinya. Mending terbangun dalam kondisi memar dibanding terbangun dengan kondisi telanjang tanpa sehelai benang.

Ares adalah pemuda negatif, mines, terbentuk dari segala sisi liar pemuda umumnya. Ares menanggung luka permasalahan keluarga yang membebani Elang. Sejujurnya, keberadaan Ares sedikit banyak meringankan beban Elang yang terlalu memikirkan problematika keluarga.

“Andai gue nggak kecelakaan, gue pasti baik-baik aja, kan?” guman Elang.

Elang memungut pakaian tersebut. Ia meringis, mengingat gaya pakaian itu memang identik dengan Ares. Kaos tipis, dipadu jaket berbahan jins dan black skinny jins juga sepatu loafers. Elang mengeluarkan dompet dari saku celana, ia mengumpat, Ares tak menyisakan sepeserpun uang cash. Hanya ada kartu atm.

Elang meraih ponselnya yang tergeletak di tempat tidur. Menghubungi Genta agar menyelamatkan dirinya. Elang meninggalkan bar, menunggu Genta didepan gedung tersebut.

“Lang, lo tahu nggak kontrak kerja gue? Gue tugasnya ngatur jadwal lo doang. Lo malah ngebuat gue kerja rodi, jemput sana-sini, nyelesaiin masalah sana-sini. Jasa gue gede amat, Lang.”

“Genta,” panggil Elang, Genta menatapnya serius.

“Gue nidurin cewek lagi,” tutur Elang, suaranya terdengar frustasi.

Elang menunjukkan sisi rapuhnya. Itulah alasan Elang tidak ingin dikuasai Ares. Dadanya terhimpit merasa sesak, Elang berlari menjauh, memuntahkan isi perutnya lagi.

“Argh...” erangnya. “Kepala gue pus—”

Brugh

Genta menangkap tubuh Elang yang nyaris tumbang. Elang harus berhenti bersekolah, terlalu sering bertukar dengan pribadi lain, berpotensi besar Elang yang asli takkan memunculkan diri, dikuasai oleh mereka.

ELANG [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang