ELANG [ LENGKAP ]

[ ELANG - 29 ]

PREORDER ELANG ON FEBRUARI!

SPAM NAMA ELANG DULU YUK👉

SPAM OLIVIA JUGA DI SINI👉

Pencet tombol bintang buat ngebuktiin kamu ngedukung cerita ini biar terus update🥰🥰

CHAPTER 29 - WITHOUT

NORMAL POV

“Saya udah nyoba mancing emosi kamu,” ujar pria yang mengenakan jas putih profesinya. Ia menggeleng, “Kamu yakin nggak ngingat apa-apa Elang?”

Elang menelan salivanya, sesekali meringis sebab pipi, pelipis dan ujung bibirnya tergores. Ia tidak bisa mengingat kejadian di masa lalunya ketika disiksa. Sekuat apapun Elang mencoba, tak ada bayangan yang membekas. Ia turun dari tempat tidur, setelah duduk di tepian ranjang. Tanpa beralaskan sendal, Elang mendekat ke arah jendela.

“Ada baiknya kamu mencari Dokter ahli yang bisa nanganin kamu lebih profesional, El. Kamu bukan anak-anak lagi, kamu tahu saya Dokter yang menangani khusus anak. Yang bisa saya pastikan, Hades masih ada. Dia mungkin memberi kamu kesempatan merasakan semua emosi. Hades belum bisa meninggalkan tubuh kamu. Saya bicara seperti bukan karena saya nggak pengen nanganin kamu. Tubuh kamu belum stabil, kamu bisa drop kapan saja, di mana saja. Bahkan, kemungkinan terburuk kamu bisa mengidap syndrome lain jika terus menerus dibiarkan.”

Elang meraih horden jendela, meremat benda tersebut. Elang membalikkan tubuhnya memandang Dokter Hanung.

“Kalau misal Elang mau bekerjasama dengan Hades ngasih dia tubuh dengan bebas. Apa nggak bakal terjadi masalah?”

“Saya udah ngebaca semua jurnal dan beberapa buku terbitan yang membahas Alter Ego juga DID, hasilnya nihil. Saya nanya saudara saya, saya nanya psikiater, saya nanya psikolog. Jawaban mereka sama, Alter Ego diciptakan sendiri, bisa dikendalikan pihak utama. DID nggak diciptakan sendiri tapi alam bawah sadar kamu, nggak bisa dikendalikan. Jawaban semua jurnal sama, belum ditemukan satupun kasus mereka sembuh. Hanya bisa sedikit bantuan mengurangi intensitas muncul mereka. Makanya, saya nggak bisa beri kepastian apa-apa. Apalagi, kamu baru kehilangan hampir seluruh kepribadian lain kamu, El.”