[ ELANG - 10 ]

33.4K 5.6K 1.2K
                                    

CHAPTER 10 - DANGEROUS SWITCHNORMAL POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 10 - DANGEROUS SWITCH
NORMAL POV



Olivia menengadah, merasakan kehadiran seseorang diseberang meja. Elang menatap dirinya sembari menaikan satu alis. Setelah ditinggal secara tidak sopan diruangan multimedia, sekarang Elang menghampiri dirinya tanpa rasa bersalah.

“Sayang,” sapanya.

“Apanih sayang sayang segal— Ares?” tebak Olivia, Ares mengedipkan mata, ia menempatkan diri duduk dimeja.

Di meja, bukan duduk di kursi! Hingga, siswa lain mencuri pandang pada mereka. Olivia menarik nafas dalam, ia menghentikan kegiatannya yang sedang mengunyah bakso.

“Lo udah kenal gue ya, gue nggak perlu ngenalin diri lagi. Duh, pacar Ares manis banget,” terang Ares bangga.

“Kenapa bisa keluar?” tanya Olivia, Ares mengulurkan tangan memperbaiki letak tatanan rambut Olivia.

Walau, detik berikutnya ditepis kasar oleh gadis tersebut.

“Kangen pacar, pengen ngajak tidur bareng.”

“Bangsat,” umpat Olivia, yang dilontarkan untuk menanggapi perkataan Ares.

“Bakar-bakar rumah yuk,” ajak Ares, “Gue kalau nggak bakar gedung harus tidur sama cewek, kemaren udah tidur. Pengen lagi sih, tapi ntar gadis pacar cemburu.”

“Gadis pacar?” ulang Olivia tak mengerti.

“Iya, satu-satunya pacar yang nggak boleh dibobol. Kalau dibobol— Hades bakal matiin gue dan ngambil posisi gue,” cetus Ares, Olivia memiringkan kepalanya tak mengerti.

“Bentar, Hades bisa ngebunuh lo? Gimana caranya? Kok bisa? Kok lo bisa ngomong sama Hades?”

Ares menopang dagu, tatapannya turun menatap lapar bibir plum Olivia, “Dapet cium kalau gue jawab, gimana?”

“Nggak usah jawab, makasih.”

Ares terkekeh kecil, ia menyendok bakso, mengarahkan bakso itu pada Olivia. Hendak menyuapi kekasihnya. Ares sedikit terkejut ternyata dirinya bisa bertindak semanis ini kepada satu gadis. Padahal, normalnya ia akan berkenalan, mengajak tidur lalu tinggalkan. Dan itu sudah jadi pola rotasi kehidupan Ares.

“Mungkin karena Hades sayang lo kali ya?” gumannya, yang tidak dimengerti oleh Olivia.

“Lo ngomong apa tadi?” tanya Olivia, ia mengunyah bakso dengan khidmat.

“Kenal Hades dari mana? Kapan ketemu Hades pertama kali?”

Olivia memasang wajah kesalnya, yang justru nampak manis dimata Ares. Sial! Kenapa Ares merasa dirinya seperti lelaki murahan yang gampang terperdaya perempuan? Kenapa karakternya seolah melebur? Ares tidak akan menghilang karena gadis ini, kan? Jangan sampai, Ares tidak ingin itu terjadi!

ELANG [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang