⚡ ➖ compartment

447 37 1
                                    


Ginny sedang dalam kesulitan. Bukan mencari Dean Thomas, pacarnya, ataupun mencari hewan peliharaan yang baru ia beli di toko kakak-kakak kembarnya, Pygmy Puff. Melainkan mencari kompartemen yang kosong.


Dean malah duduk bareng Seamus, Neville, Nigel, dan teman-teman cowok lainnya tanpa mempedulikan Ginny.


Setelah berdesak-desakkan dengan para murid di lorong kereta yang sempit itu, akhirnya dia menemukan satu kompartemen yang didiami oleh seorang murid Gryffindor berkacamata bulat bernama Harry Potter.


Awalnya Ginny enggan masuk. Tapi mengingat bahwa Harry adalah sahabat kakaknya sekaligus cowok yang ia taksir dan ia ingin sekali untuk duduk, akhirnya dia membuka pintu kompartemen itu.


"Permisi," sapa Ginny tersenyum simpul pada Harry.


Harry mengangkat kepalanya, "Oh, kau rupanya," sahutnya.


"Boleh aku duduk di sini? Semua kompartemen sudah penuh dan mungkin ini yang tersisa."


Harry mengangguk. "Boleh. Silakan."


Ginny menghela napas lega. "Thanks."


Dia pun duduk di seberang Harry dekat jendela. "Tumben, kamu tidak bersama Ron dan Hermione. Mereka ke mana?"


"Mereka sedang bertugas di depan," jawab Harry. Ah iya, dua sahabat Harry masih memegang jabatan sebagai prefek. 


Bosan, sesekali Ginny memperhatikan Harry yang sibuk membaca sebuah perkamen, entah apa isinya. Dia juga menatap jendela. Harusnya dia membawa Majalah Quibbler yang dia tingalkan di kompartemen Dean.


Setelah beberapa menit keduanya sibuk dengan urusan masing-masing dan sedikit canggung, Ginny pun mulai membuka pembicaraan. Mungkin topik yang menarik sekarang adalah pacar baru Ron.


"Kakakku sekarang pacaran dengan Lavender Brown, ya?"


Harry mengangguk. "Begitulah. Kenapa, kau tidak menyukainya, ya?"


"Yah, sedikit..."


"Kau sendiri tidak duduk dengan Dean."


"Dia bareng teman-teman cowoknya, kau tahu sendiri," jawab Ginny sembari mengangkat bahu.

 

"Kau tak tertarik untuk punya pacar lagi, Harry?" Mengingat Harry sudah putus dengan Cho Chang, murid Ravenclaw setahun yang lalu.


Harry menggeleng senyum. "Tidak, aku tidak tertarik."


"Oh..."


Keduanya pun hening sebelum Harry melanjutkan, "Apa Dean orang yang menyenangkan?"


"Yah, sedikit sih. Kalau kuperhatikan dia sedikit egois. Tapi tak apa-apa...," sahutnya menopang dagu menatap pemandangan dari jendela.


"Lalu kenapa sampai sekarang kau masih mempertahankannya?" tanya Harry yang membuat cewek berambut merah itu menoleh. "Masih banyak laki-laki yang lebih baik daripada dia, bukan?"


Ginny tersenyum, "Aku tahu."


Harry mengangguk dan mulai membaca perkamennya lagi. Keduanya saling diam untuk kedua kalinya, mungkin kehabisan topik pembicaraan. Sesekali Ginny diam-diam menatap Harry.


Cowok itu bilang, dia tidak tertarik dengan hal-hal begituan.


Apa ada cara supaya Harry bisa tertarik dengannya, ya?

Harry Potter ⚡ (One Shot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang