Setelah Angelina Johnson lulus dari Hogwarts tahun lalu, kali ini Harry menggantikan posisi menjadi seeker sekaligus Kapten Quidditch tahun ini.
Hari ini, meskipun cuaca sedikit dingin, Harry tersenyum puas melihat hasil latihan anak-anak Gryffindor bermain sepak bola di dunia sihir ini.
"Bagus, Ginny. Permainanmu benar-benar bagus," puji Harry saat Ginny berhasil memasukkan bola badger ke gawang berbentuk bulat itu.
Ginny tersenyum simpul mendengar pujian yang langsung dilontarkan oleh mulut laki-laki itu. Harry sama sekali tidak menyesal memasukkan adik Ron ke dalam timnya.
Walau Quidditch sangat berbahaya dan sulit, ternyata Ginny sangat berbakat. Permainannya juga bagus dan serius. Maka Harry memasukkannya ke tim chaser.
"Terima kasih. Setiap liburan musim panas, Charlie kadang pulang ke Inggris dan bermain denganku juga Fred dan George," cerita Ginny. "Kami bermain di dekat bukit. Itu menyenangkan sekali."
"Benarkah? Itu hebat, Ginny. Lalu bagaimana dengan Ron?"
"Kadang dia ikut, kadang tidak. Tergantung mood. Kalau moodnya sedang bagus, dia akan ikut bermain. Sebenarnya dia berbakat, tapi dia masih ceroboh."
Harry mengangguk paham. "Kalau begitu akan kumasukkan dia ke tim beater. Beater kita kurang satu orang lagi."
"Lho, bukannya kau sempat memilih Cormac McLaggen, anak yang berbadan kekar itu?"
"Aku kurang suka pada anak itu. Terlihat sok," komentar Harry sambil melihat Ron yang sedang duduk bersebelahan dengan Hermione di bangku penonton.
Ginny mengangguk setuju. "Kita sependapat."
"Aku yakin Ron pasti bisa asal dia tidak ceroboh. Jangan beritahukan padanya dulu, ya?" pinta Harry.
"I will," kata Ginny pasti sebelum dia harus latihan lagi melempar bola badger dari teman setimnya. Soal pujian Harry tadi, tentu saja dia sangat senang. Kapan lagi dia bisa dipuji oleh sang idola?