Ft. Shuhua and other
Kehancuran dan kematian datang tanpa salam merusak ketenangan hingga mengakibatkan perpecahan.
Dendam, ego, harta, kekuasaan.
Siapa yang akan bertahan?
Atau semuanya akan mati secara perlahan?
~Cerita ini murni imajinasi saya se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perubahan dunia sangat cepat, kau lengah, kau kalah. -TRQ
👑
"Kamu siapa??? Kamu siapa?"Hechan sudah membuat konser dadakan di depan kelas dengan komuk yang membuat siapa saja mengumpat. Syukur syukur suaranya merdu jadi tidak terlalu masalah.
"Hanyalah dirimu, kasih satu yang ku sayanggg,"Hechan sudah heboh tidak karuan. Bila Jaemin penyandang gelar anak labil yang akan cool dan gesrek pada waktu yang bersamaan, berbeda dengan Hechan yang gilanya sudah memenuhi saraf sampai DNA.
Mungkin bisa dibilang waktu pembagian urat malu Hechan malah antri dipembagian beras.
Karena sifatnya naudzubillah itulah, dia bermusuhan dengan Renjun yang dikenal sebagai orang paling ngegas. Bukan, bukan permusuhan dalam arti yang sebenarnya, hanya saja bila keduanya dipertemukan maka yang ada hanya adu jotos kalau gak ya adu mulut.
Entah itu Renjun yang tiba tiba marahin Hechan atau Hechan yang iseng iseng ganggu Renjun.
"Jun jun gue titip ini dong di loker lo,"kata Hechan selepas dia menyanyi.
Renjun hanya melirik sekilas dengan tatapan 'Males banget' tanpa menggubris lebih lanjut.
"Eh sombong bener ye, mana sini kartu," kata Hechan sembari mengadahkan tangannya. Fyi, kartu itu di desain untuk membuka loker, jadi tinggal tempel aja loker terbuka.
"Mau apa?!"balas Renjun.
"Nitip ini lohh bekall, gue tadi kan udah bilang, lama lama gue gibeng pala lo"kata Hechan yang kesabarannya udah habis.
Hechan aslinya ogah ogahan nitip ke Renjun tetapi lokernya sudah full, banyak barang dari para fansnya atau biasa disebut Hechan Mania. Sedangkan Jaemin lupa bawa kartu dan si Jeno sibuk ngerdus. Jeno itu, tampang tampang soft boy tapi gandengannya banyak.
"Sini sini gibeng coba!"Renjun udah berdiri malah mau nonjok Hechan.
Dan endingnya mereka gelud walau setelah itu Renjun juga memberikan kartunya. Seprtinya memang kurang afdol jika tidak tengkar terlebih dahulu.
"Ini loker kok hampa bener, kayak yang punya,"celetuk Hechan saat menaruh bekalnya. Pasalnya Renjun itu ga terlalu suka menitipkan barang di loker, kalau misalnya ada yang beri sesuatu paling barangnya di taruh di rumah itupun jarang jarang karena mereka tau Renjun orangnya nyablak jadi daripada deket deket Renjun mending belok ke Jeno.
Paling kalau mengangumi ya cuman mengangumi dalam diam.
"Udah gausah bacot deh!"kata Renjun.
Saat menaruh bekal Hechan menemukan sesuatu "Jun, lo ada gebetan ya?"
