Ruang hampaGais kalian ngebacot ajadah gapapa.
Beneran, kalian keluarin unek unek itu aku suka banget.Kalau ada rp yg dibenci disini jangan sampai ke rl nya ya.
•Happy reading and enjoy!•
👑
Sadrina menapakkan kaki di pekarangan rumahnya. Setelah tadi berpetualang terlebih dahulu, dengan mencari pemuda itu.
"Punten gofud,"kata Sadrina lalu masuk begitu saja ke dalam rumah.
Yang pertama dia rasakan saat masuk adalah rumah ini terlihat sepi.
"BANG,"teriak Sadrina sampai menggema di sudut sudut ruangan. Tak terlalu memusingkan keberadaan abangnya, Sadrina langsung melesat ke kamar.
"Anjir,"pekik Sadrina. Orang yang berada di dalam kamar juga nampak terkejut, tetapi kembali santai dan lanjut memperhatikan layar hologramnya.
Sedang bermain game kelihatannya.
Sadrina mendekat, sedetik kemudian menendang lelaki itu "Lo ngapain disini hah? Abang mana abang?"tanya Sadrina.
"Main tendang tendang aja jauh jauh sono hush hush,"usir pemuda itu tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar.
"Ini kamar siapa mustopa,"Sadrina tidak sabar langsung melempar bantal ke muka, kepala, badan tapi pemuda itu tidak beranjak dari tempatnya.
'Belum gue lemparin pisau' batin Sadrina.
Sadrina mendorong pemuda itu untuk keluar dari kamar "Minggir anjir kak lo tuh ck ah,"kata Sadrina.
Pemuda itu memekik sampai Sadrina terkejut, sepertinya kalah main game "Apasih lo tu ganggu banget parah,"kata pemuda itu lalu segera beranjak keluar sambil ngedumel.
"Dek yang sabar ngadepin makhluk astral,"itu suara abangnya, namun Sadrina tampak cuek udah tau bejatnya orang kaya Kak Roywon—temen dari abangnya tapi sudah seperti kakanya sendiri. Biasanya ia memanggil dengan sebutan Wowon atau Wonwo.
Sadrina menghempaskan tubuhnya ke kasur yang berantakan, setelah berganti pakaian dan cuci muka. Feelingnya mengatakan tadi kamarnya buat sarang orang gila.
Dia langsung membuka aplikasi chat yang isinya beberapa gc tentang gosip Naya, kegabutan anak kelas, sampai beredar gosip tentang Felix-Heejin jadian, lalu beberapa pc termasuk dari abangnya yang minta dibelikan kuaci, tetapi Sadrina tidak membalas pesan itu, alih alih membalas dia saja baru membuka.
Lalu Sadrina membuka aplikasi lain dan ternyata.
Boom.
Banyak sekali gosip yang beredar mengenai kematian Naya. Tak sedikit dari mereka menyimpulkan bahwa ini hanyalah settingan semata dari pihak Altair agar memulai adanya perang.
Dasar netizen.
Tidak bisakah berduka atas kematian seseorang secara misterius dan juga tragis.
Sadrina gatal ingin membalas satu persatu dan menegaskan agar bisa membedakan mana yang benar dan tidak. Sungguh. Tapi Sadrina tidak mau waktu berharganya terbuang sia sia.
Dia lantas mencari artikel artikel yang berkaitan dengan kematian Naya. Namun naas tidak ada dari mereka yang mengatakan penyebab kematian Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL QUEEN | Huang Renjun
Fiksi PenggemarFt. Shuhua and other Kehancuran dan kematian datang tanpa salam merusak ketenangan hingga mengakibatkan perpecahan. Dendam, ego, harta, kekuasaan. Siapa yang akan bertahan? Atau semuanya akan mati secara perlahan? ~Cerita ini murni imajinasi saya se...