Prolog

1.3K 91 9
                                    

Ruang hampa

Trang.









Suara pedang beradu, dengan jiwa mereka yang tak kalah membara. Namun mereka manusia yang masih mempunyai hati nurani. Dalam relung yang terdalam tetap tidak tega.

Lelaki perkasa itu menyayat tangan yang menjadi lawan perangnya. Mereka hanya beradu berdua, tidak membawa pasukan dan hanya menggunakan pedang tanpa embel embel lainnya.

"Arghh"lawannya tidak merasa kesakitan tetapi emosi yang menguasainnya. Tidak terima bila salah satu tubuhnya tersayat pedang, perempuan itu lalu meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat penyerangan.

Jauh dari sana ada seseorang yang melihat mereka tanpa berminat melerai. Menurutnya ini tontonan yang sangat bagus dan jarang terjadi.

"Hei ingat ini aku"kata lelaki perkasa tersebut.

Sang gadis menatap lelaki itu. Orang yang menjadi lawan perangnya sekaligus orang yang berani melukainya.

Gadis dengan jubah yang panjang itu tersenyum, senyumnya licik.

"Maka dari itu, jika itu kamu, maka selesaikan ini dengan hati yang ikhlas"kata sang gadis

Pria itu mau mendorong ego itu jauh jauh tetapi setelah mendengar permintaan sang gadis ia menyanggupinya.

Lelaki itu juga ikut tersenyum miring walau hatinya ketir ketir.





"Selamat tinggal adik"





"Selamat tinggak kaka"





Sesaat setelah itu pedang mereka tertancap tepat dijantung masing masing lawan.

👑

Selamat datang di cerita terbaru aku yg beda dr cerita aku yg lain.
Maaf ya baru pertama kali nulis genre  sci-fi mngkn lebih ke fantasci-fi Tapi aku usahain semaksimal mungkin.

Oh iya peringatan!

Mencari inspirasi di sini boleh tapi jangan keterusan jadi plagiat. Ingat! Inspirasi sm plagiat beda.

Jangan samakan cerita ini di kehidupan idol mereka, karena semuanya gak ada sangkut pautnya. Ini hanya imajinasi author semata. Apalagi kalau disini berperan jadi jahat. Cukup jahat dilapak ini jangan diungkit ungkit di lapak orang lain atau kehidupan asli idol, takut kesinggung.

Maaci ><

•Aku menunggu bacotan kalian di next chapter•

THE REAL QUEEN | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang