3. Arrived At Their Destination

3.6K 339 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kapal pesiar yang membawa ratusan budak ilegal dan juga para gadis korban penculikan berlayar dari Turki menuju ke Lebanon. Gadis-gadis itu nantinya akan dikirim ke perbatasan Irak melalui jalur darat dari Tripoli dan menyelinap masuk ke Suriah. Malangnya, gadis-gadis itu akan dijual kepada para tentara yang sedang berperang untuk memuaskan hasrat seksual selama mereka jauh dari kehidupan normal.

Tapi lain halnya dengan Amber, gadis itu tidak dijual kepada para tentara irak. Amber melanjutkan pelayarannya di dalam gudang tahanan. Dia diberikan tempat tidur yang tidak layak, kapuk yang keras dan lembap, Amber sendiri enggan duduk di atasnya jika saja ia tidak terikat.

Tak tahu kapan siang dan malam, Amber hanya termenung menunggu ke mana nasib buruk ini akan membawanya. Ia sudah pasrah, Amber sudah lelah menangis ketika melihat dua orang gadis yang berada di sel yang sama dengan dirinya dibawa keluar dengan cara yang keji, mereka disetubuhi terlebih dahulu di hadapan Amber, Amber melihat bagaimana dua orang gadis itu menjerit kesakitan. Jika itu Amber, dia pasti sudah gila karena menerima perlakuan keji seperti itu.

Namun beruntungnya tak seorang pun dari penjahat-penjahat itu mau menyentuh Amber. Amber memang tidak diperlakukan dengan sama buruknya dengan yang lain, para penjahat itu tidak mau menyentuhnya barang seujung kuku pun, Amber tidak tahu entah itu nasib buruk atau nasib baik bisa saja mereka tidak berani menyentuh Amber karena nantinya Amber akan dijual lagi. Siapa yang tahu.

Selama berhari-hari kapal ilegal itu berlayar melintasi laut tengah, laut tirena, laut belearik, hingga albora. Sejenak melakukan pemberhentian sebelum melewati penjagaan ketat di Milella lalu kembali menyelinap di malam hari melanjutkan perjalanan melintasi selat gibraltar dan baru benar-benar berhenti ketika sampai di pelabuhan Casablanca, Maroko. Amber yang duduk merenungi nasib buruknya di dalam gudang kapal telah melawati banyak negara di timur tengah. Kini gadis itu dapat kembali melihat indahnya taburan bintang di langit yang gelap meskipun masih dijaga ketat setidaknya Amber dapat menghirup udara segar dari atas kapal.

Amber tidak lagi ketakutan, ia tahu orang-orang yang menyeramkan di atas kapal ini tidak akan menyentuh gadis senilai sembilan ratus ribu dolar jika tidak mereka akan merugi. Amber hanya diam, menangkap apa yang dapat ia mengerti melalui percakapan bahasa arab yang dilakukan oleh para anjing penjaganya. Jiwa Amber merasa tersiksa oleh banyaknya pertanyaan, kebingungan, sekaligus penyesalan yang tidak lagi berarti.

Mata Amber memandang lurus ke arah air laut yang tenang. Gadis itu merindukan rumahnya, ia memang tidak menyesal telah bertemu dengan Murat tapi ia menyesali keputusannya yang telah meninggalkan rumah. Amber juga tidak dapat berhenti memikirkan bagaimana nasib sang ibu yang telah kehilangan dirinya dan hidup sendirian di Inggris. Meskipun Amber tidak dapat menghitung hari tapi gadis itu tahu betul seharusnya ia sudah berada di negara asalnya sejak lama jika saja tidak menjadi korban perdagangan manusia.

Hari menjelang subuh dan suara azan berkumandang di kota Casablanca, Maroko. Pagi itu Amber dioper lagi kepada pria yang lain, mereka layaknya komplotan monster besar yang ada di setiap negara dan siap menyerang orang-orang bodoh seperti Amber. Amber tidak melawan ketika dirinya ditarik menuju ke mobil, Amber merasa semakin jauh ia berada semakin kecil pula harapannya untuk pulang.

Dancing For The Sheikh (Exotic Dances Collection #2) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang