Syaila berlari sekencang mungkin agar tidak terlambat pagi ini. Benar saja, mamanya lupa Membangunkannya pagi tadi.
Syaila menuruni tangga setengah tergesa-gesa menuju meja makan. Ia melihat mamanya yang sudah bersiap hendak makan.
"Syaila kok nggak dibangunin?"
Tanya Syaila memecahkan keheningan dimeja makan.Mama Syaila tersenyum kearah anak putrinya tersebut.
"Kamu udah mama bangunin, tapi nggak bangun bangun, mama nggak tega"
"Mama, boleh aja kita nggak tegaan sama anak, tapikan nggak sampai gitu juga." tegur syaila terhadap mamanya. Sementara mamanya malah tertawa puas setelah mengerjai putri kesayangannya itu.
Sementara Syaila melihat mamanya dengan takjub, memang setelah papa Syaila meninggal mamanya tak pernah tertawa sepuas ini.
"Nak, tadi Argo Nelfon, katanya kamu mau dijemput"
"Mana ma? Kok belum Sampe? Kan udah jam segini"
Syaila memandang jam tangannya sebentar, ini sudah jam 06.34 dia hampir akan telat jika seperti ini.
Syaila duduk dimeja makan dan memandangi Handphonenya berharap Argo akan mengechatnya.
"Kok lama sih"
Syaila segera menyeruput susu coklat yang sudah disediakan mamanya.
"Ma, Syaila tunggu Argo didepan ya, rotinya Syaila bawa, Assalamualaikum" pamit Syaila terburu-buru.
Sementara mama Syaila hanya geleng-geleng melihat tingkah putrinya yang semakin dewasa.
"Baru kemarin ada yang bilang, mama, jodoh ila ganteng nggak?" gayanya meniru Syaila kecil.
Mama Syaila tertawa pelan mendapati dirinyaa yang menggemaskan sendiri.
Mama Syaila memang tidak melarang putrinya untuk berpacaran dengan Argo. Karna Syaila tak akan mudah suka dan percaya kepada seseorang sejak kejadiannya saat kecil.
***
Syaila duduk di kursi putih depan menunggu seseorang. Seraya ia menatap bekal berwarna biru berisi roti selai anggur kesukaanya.
"Pasti dia seneng aku bawain makanan" batin Syaila dalam hati.
Tak butuh waktu lama seorang lelaki bertubuh kekar berambut menjulang tinggi memakai jaket hitam berhenti didepan Syaila.
"Udah lama?" tanyanya basa basi.
"2 abad yang lalu" ketus Syaila seraya memakai helm dan menaiki motor KLX milik pacarnya itu.
"Maaf, biasa kesiangan bangunnya." pintanya dengan cengiran khas nya.
Syaila melipat kedua tangannya dan menaruhnya didepan dada.
Ia memajukan bibirnya beberapa centi."Yaudah ayo!" ajak Syaila ketus.
"Tapi jangan marah dulu, oke?"
"Ada syaratnya."
"Apatuh?" kepo Argo menyipitkan matanya.
"Nanti kamu makan roti bekal aku sepanjang perjalanan, gimana?"
Argo mengangguk angguk seperti memikirkan nya serius.
"Oke, boleh aja, dapet sarapan gratis terus yang nyiapin cantik lagi" goda Argo pada syaila.
"Udah ayo cepet."
Argo naik keatas motor seraya memakai helm bersiap mengajak gadisnya menikmati pagi kota Bogor dengan berangkat sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY SYAILA || Sepetik Bunga Tulip. [ HIATUS ]
Novela JuvenilSEBAGIAN PART BERSIFAT PRIVAT! HARAP FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA.🚫 Argonio Satria, cowok berandalan di salah satu SMA di kota Bogor. Ganteng, Tenar, Banyak Fans. Ia tak pernah mengira kalau suatu saat akan bertemu dengan cewek berkepribadian be...