FALLING for the BEAST | Part 5 – The Challenge
"Kau milikku. Demi dirimu, aku akan menekan sampai batas maksimalku." –Aiden Lucero
*
The SEVEN SEAS EXPLORER Cruise Ship. Mediterranean Seas—Italy | 7:02 PM
"Anne, apa sekarang aku kurang cantik? Kurang seksi?"
Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, ketika Crystal masih memutar-mutar tubuhnya di depan cermin. Mengagumi, sekaligus meragukan tiap sudut tubuh moleknya yang terbalut dress biru tua tanpa lengan dengan motif abstrak setelah percobaan berpuluh-puluh dress lain. Elegan dan seksi. Rambut tergerai yang tengah disisir Anne juga cukup memberikan kesan manis. Tapi, tetap saja, untuk pertama kali dalam hidupnya Crystal merasa tidak percaya diri.
"Anda selalu cantik, Nona. Hanya orang buta yang tidak akan terpikat pada Anda," ucap Nanny berusia setengah abad yang selalu melayaninya.
Crystal menyematkan kedua tangannya di pinggang, membusungkan dada. "Ya, kau benar. Jika sampai si berengsek itu masih juga tidak terpana, fix—dia buta."
"Maksud Nona muda?"
"Ah, tidak-tidak lupakan saja." Crystal melambaikan tangan, kembali duduk di kursi meja rias kamarnya, sengaja memudahkan tugas Anne sekaligus mengalihkan pembicaraan. Sialan. Sampai kapan pun Crystal tidak akan mengakui jika ada laki-laki bodoh tidak terpana melihatnya.
Crystal masih belum selesai ketika ponsel di meja riasnya bergetar.
Aiden : Kau di mana? Aku ingin menemuimu sebelum sayembara yang terakhir.
Crystal buru-buru membalasnya.
Crystal : Masih di kamar. Apa sayembaranya? Quinn berkata kau hampir menang.
Jawaban Aiden datang dengan cepat.
Aiden : Bermain Piano.
Balasan itu membuat tangan Crystal gemetar, dingin. Jantung Crystal serasa diremas. Apa mereka sudah gila? Aiden memang mahir bermain piano, lelaki itu juga sering mengajari Axelion bermain lagu-lagu mudah. Tapi, untuk bermain di kumpulan orang yang menunggu performa dengan lagu-lagu rumit itu dan memerhatikan detail permainan Aiden ... Crystal ragu Aiden akan baik-baik saja. Tidak. Ini akan sulit. Dulu, Aiden adalah maestro piano termuda, hingga kecelakaan itu terpaksa membuatnya berhenti. Bagaimana bisa ia membiarkan Aiden menunjukkan kemampuan yang hilang?
Crystal : Aku akan kesana. Tunggu sebentar.
"Ini sudah cukup," ucap Crystal kepada Anne. Kemudian ia berdiri dan membiarkan Anne menata gaunnya lagi sebelum berlari keluar dari kamar yang dia tempati selama di kapal pesiar.
Ini benar-benar bodoh. Sayembara ini saja sudah bodoh, rutuk Crystal dalam hati.
Crystal berniat langsung ke ballroom kapal, tempat Aiden berada, tetapi melihat Aurora keluar dari kamar sambil membawa kucing putih yang sangat dia kenal--menghentikan langkahnya.
"Princessa?" Crystal menghampiri Aurora, yang terlihat sangat menyayangi kucing putih bermahkota itu.
Aurora tersenyum lebar pada Crystal. "Hi, Crys?"
"Dari mana kau mendapatkan kucing itu?" tanya Crystal tanpa basa-basi, seolah baru saja melihat orang mengambil barang miliknya.
"Huh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING for The BEAST
RomanceCrystal Leonidas yang akan segera menikah dengan Aiden Lucero; kekasihnya yang sempurna, mendadak meragukan keputusannya karena pertemuan dengan Xander William. *** Crystal Princessa Leonidas sudah menjalin hubungan kekasih dengan Aiden Lucero; pemi...
Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir