Wattpad Original
Ada 2 bab gratis lagi

Part 3 - The Escape

121K 12.9K 4.8K
                                    

FALLING for the BEAST | Part 3 – The Escape


"Apa?! Princessa?! Meng jelek itu kau namai Princessa?!" Crystal membentak kesal, menempatkan kedua tangannya di pinggang dan menatap tajam lelaki itu. Bahkan, mata kucing ini biru, gumam Crystal dalam hati.

Crystal terbiasa menjadi trendsetter, bahkan untuk orang-orang kalangan atas. Itu menunjukkan jika dia lebih daripada mereka. Namun, mendapati seekor kucing memplagiat namanya lebih mencuri perhatian, Crystal tidak terima!

Lelaki itu memandangnya sambil mengernyit. "Huh? Meng? Jelek?"

"Ganti namanya! Princessa itu nama tengahku!" Crystal bersikeras, tanpa mau repot menjelaskan jika Meng adalah sebutan neneknya di Indonesia untuk kucing-kucing peliharaannya. Dia hanya mau nama kucing itu diganti, titik.

Lelaki itu mengangkat sebelah alis. "Lalu? Jika kau sudah memakai nama Princessa, orang lain tidak boleh—"

"Dia bukan orang lain! Dia kucing!"

"Apalagi, dia hanya kucing."

"Ganti."

"Memangnya hanya kau yang bernama Princessa?"

"Tetap saja, ganti."

"Astaga. Dasar bocah!"

"Aku Crystal Leonidas! Aku akan mendapatkan apa yang aku mau. Sekarang, ganti nama Meng itu!" bentak Crystal.

"Leonidas?" Lelaki itu mendengus, menggeleng pelan. "Kalau begitu namamu saja yang diganti jadi 'Meng'. Princessa terlalu anggun untukmu yang suka menjerit." Diakhiri dengan tatapan menggoda dari lelaki itu ke sekujur tubuh Crystal.

"A—apa?!" Crystal gelagapan, entah karena godaan lelaki itu, atau amarahnya yang memuncak. Crystal mengendalikan diri dengan cepat, mendongak angkuh untuk menunjukkan posisinya, tidak lupa juga dengan lirikan meremehkan. "Siapa namamu?"

"Xander Peter Raul William," jawab Xander dengan nada malas.

Crystal mengepalkan tangan, bersusah payah menahan diri.

"Xander Peter Raul William," ulang Crystal. "Aku mau kau mengganti nama kucing itu. Atau, kau lebih memilih boss besarmu, atau siapa pun itu memecat pelayan kurang ajar sepertimu?"

"Pelayan? Aku? Are you drunk?"

"Apa aku salah?" Crystal melengos, dengan congkak menepuk-nepuk pundak Xander. "Jangan pikir aku tidak tahu. Sekalipun kau berpakaian seperti billionaire kaya raya, aku masih ingat jika kau pelayan rendahan yang melayaniku di restoran Bag O'Shrimp di New York, atau bartender di Casino—" Ucapan Crystal menggantung. Dia tersadar sudah memberi banyak info. Sial. Yang pernah bertemu lelaki ini Amber Kimberly, si cantik berambut merah—bukan Crystal Leonidas. "Pokoknya, kau tetap pelayan rendahan!"

Crystal tanpa sadar menahan napas, apalagi Xander hanya diam dengan tatapan menyelidik.

Jangan bilang dia curiga. Jangan bilang dia ingat. Jika ada orang yang tahu Crystal Leonidas bermain dengan pelayan, itu akan menjadi akhir dunia, gumam Crystal dalam hati.

Crystal menghela napas lega, ketika Xander mengangguk hormat seraya tersenyum menyesal. "Maafkan saya, Nona muda." Tersenyum dibuat-buat, lalu kembali fokus pada kucingnya lagi.

Crystal mengerang, tahu benar apa lelaki ini sengaja mengusik harga dirinya. Namun, belum sempat Crystal memprotes....

"Aku tersanjung, Meng, kau masih mengingat tempatku bekerja." Xander kembali menatap Crystal, senyumnya melebar. "Apa kau juga masih ingat bagaimana kau memintaku membuka bajumu, Meng? Ah, salah. Amber Kimberly?"

FALLING for The BEASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang