Wattpad Original

DANCING WITH THE DARK : PREVIEW

74.2K 9.5K 2.1K
                                    

DANCING WITH THE DARK : PREVIEW


PART 00

RHYSAND


Tujuh belas tahun yang lalu


Bunyi sirine polisi dan derasnya air hujan berhasil menggantikan suara tembakan, ringisan pilu—juga teriakan pedih yang sempat memenuhi mansion besar itu. Akan tetapi, tidak dengan bau anyir yang terasa menyengat, menguar dari genangan darah yang tertumpah di atas marmer putih. Sumber dari mimpi buruk Rhysand malam ini.

"Lima belas luka tusuk dan empat tembakan. Tembakan paling fatal bersarang di kepala."

Samar-samar, bocah yang masih berusia dua belas tahun itu mendengar ucapan detektif, sementara mata hazelnya menatap kosong pada sosok wanita berambut pirang yang sudah dimasukkan ke kantung mayat. Perempuan pecandu alcohol yang kerapkali Rhysand panggil 'Mama'.

"Habiskan makananmu, anak sialan! Jangan pilih-pilih! Apa kau sudah bosan hidup?!"

Sebagai ibu dan anak, hubungan mereka jauh dari kesan baik. Well, memangnya apa yang kau harapkan dari wanita yang rutinitas tiap harinya hanya mabuk? Selain umpatan dan pukulan yang nyaris Rhysand terima setiap hari, paling tidak Pauline—ibunya menjadi satu-satunya orang yang memastikannya tetap hidup dengan memberinya roti berjamur dan susu basi. Tidak jarang, perempuan itu memberikan sisa makanannya yang masih bagus untuk dimakan Rhysand.

Ya, Pauline sangat menyayanginya, bahkan ketika Rhysand tidak pantas untuk itu, mengingat dia hanya anak dari bajingan yang asal-usulnya tidak jelas. Sekarang siapa lagi yang akan bersamanya? Menyayanginya dengan cara seperti yang Pauline lakukan?

Napas Rhysand berembus kencang, tubuhnya gemetar—bahkan, dadanya masih sakit setelah berteriak-teriak. Peluh dingin juga masih mengaliri keningnya, jika bukan sofa yang menyangga tubuhnya, ia pasti sudah luruh. Rhysand sudah menggunakan semua keberaniannya, hingga yang tersisa hanya kekalutan di setiap pembuluh darahnya.

Benar kata Pauline, seharusnya dia yang mati. Seharusnya ia yang tertembak atau dijatuhi tikaman pisau ketika Pauline menjadikannya tameng begitu lelaki bersetelan hitam-hitam menyerbu memasuki mansion mereka.

"Bunuh saja anak ini! Itu lebih baik untuknya! Sejak awal dia memang tidak pantas—tidak cocok untuk masuk ke perebutan takhta Leonard!" racau Pauline saat itu, hal yang sama sekali tidak Rhysand mengerti.

"Rhysand, Nak...." Sampai sebuah panggilan diikuti tepukan di pundaknya mengeluarkan Rhysand dari semua ingatan mengerikan itu. Dada Rhysand berdebar, itu suara terlembut yang pernah ia dengar seumur hidup.

Ketika ia menoleh, sepasang mata biru milik seorang wanita pirang cantik tengah menatapnya hangat. Perempuan itu duduk tepat di sebelah Rhysand. Begitu cantik, seperti malaikat.

"It's okay, Sekarang kau tidak sendirian," bisik perempuan itu sembari membawa Rhysand ke pelukan. Kehangatan lain yang baru pertama kali Rhysand rasakan dalam hidupnya. "Mulai sekarang kau bersamaku. Aku akan bantu membalaskan kematian Ibumu. Aku akan membantumu masuk ke percaturan untuk mendapat takhta Leonard."

Rhysand mengernyit, ia sama sekali tidak mengerti. "Membalas? Percaturan Leonard?"

"Kau adalah putra dari seorang pria yang luar biasa, Ares Rikkard Leonard. Sama seperti dua putraku yang lain, kau memiliki hak untuk kekuasannya," ucap wanita itu sambil melepaskan pelukannya dari Rhysand, gantinya—satu tangannya menangkup wajah bocah itu. "Sayangnya ada yang tidak menyukai itu. Charlotte Leonard, istri sah pria itu. Dia menginginkan takhta itu hanya untuk putranya sendiri. Karena itu dia menggunakan segala cara, termasuk dengan membunuh ibumu."

Rhysand tidak menanggapi. Ia masih tidak terlalu mengerti ini, tapi entah kenapa tatapan hangat wanita itu membuatnya tidak takut lagi.

"Sekarang sudah ada aku. Mulai saat ini, aku yang akan menjadi Ibumu. Aku akan melindungimu, bahkan jika itu membuat wanita iblis itu ganti mengincar nyawaku."


 [BERLANJUT KE DANCING WITH THE DARK]

FALLING for The BEASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang