duapuluh

2.7K 317 20
                                    

Jangan lupa vote & comment!...

∞∞∞

Kringgg...

"Kantin yok" ajak jaehyun begitu semangat sambil menarik tangan rose.

"I—iya sabar napa"

Mereka berdua pergi menuju kantin, tatapan tiap murid berbeda-beda, ada yg menatap nya dengan tatapan sinis, melongo, Julid, bahkan sampai ada yg menutup mata.

"Lo mau makan apa? Biar gue aja yang pesenin" ucap jaehyun namun dengan nada yang pelan tapi begitu lembut ditelinga rose.

Rose semakin bingung dengan sifat jaehyun akhir-akhir ini, makin kesini makin baik. Rose takut jaehyun baik seperti ini pasti ada apa-apanya.

"Gak usah ih, gue bisa pesan sendiri" bantah rose.

"No no, tuan putri mendingan duduk manis aja, biar prince yang pesankan makanan, oke?"

Tuh kan aneh, rose bukannya kesemsem tapi malah jijik geli.

"Apa si jaehyun, gak usah berlebihan gitu ih! Lepasin! Gue mau pesan makanan, bye" rose pergi untuk memesan makanan di ikuti jaehyun dibelakangnya yang tengah mendengus kesal.

Tak lama kemudian mereka mencari tempat duduk dengan kedua tangannya yang memegang makanan.

"Rose! Sini!" Panggil Lisa, dan rose pun langsung menghampirinya. Ettss jangan lupakan jaehyun masih mengekorinya sedari tadi.

"Eh tumben nih bawa-bawa jaehyun"

"Udah official?"

"Jangan lupa pajak jadiannya ya"

Rose memasang ekspresi emosi tatkala ketiga sahabatnya itu dengan polosnya mengucapkan sebuah kalimat yang bahkan belum tentu terjadi.

Jaehyun hanya tersenyum manis, sangat amat manis, bahkan hampir seluruh siswi yang berada di kantin kesemsem melihat pemandangan yang begitu Indah terpampang nyata.

"Ekhm, gak apa-apa kan gue duduk disini?" Lisa, Jennie mengangguk antusias sedangkan jisoo mengangguk tapi biasa aja.

"Iya iya gak apa-apa banget" ucap Jennie dengan senyumnya yang begitu lucu.

"Mulai deh cabenya keluar" celetuk jisoo sambil menoyor kepala Jennie.

Rose mengembuskan nafas melihat kelakuan ketiga sahabatnya itu, lantas rose pun duduk dan jaehyun pun ikut duduk disamping rose. Jaehyun terus memandangi rose, bahkan makanan jaehyun tak digubrisnya sedikit pun. Seakan-akan melihat rose sudah kenyang baginya.

Merasa ditatap, rose mendongak lalu menengok kesamping. Bisa dilihat jaehyun yang sedang menatapnya dengan senyuman yang mengembang "lo kenapa?"

"Gak apa-apa" Masih dengan tatapan yang tak berpaling, senyuman yang tak luput, membuat rose jadi salah tingkah.

"Terus itu lo—lo ngapain na—natap gue?" Tanya rose walaupun sedikit gelapan, karena ya ditatap cowok ganteng, apalagi seganteng jaehyun ini.

"Emang kenapa? Gak boleh?" Rose semakin gelagapan, hingga ia menjadi tak selera makan.

"Bukan gitu, ta—"

"Tapi apa?" Rose mendengus kesal, dengan wajah polos dan lugunya jaehyun membuat jantung rose berdetak tak karuan. Wajah rose menunjukkan bahwa ia ingin sekali membunuh jaehyun menggunakan garpu yang sedang dipegangnya saat ini.

Tapi jangan deh, cakep sayang.

"Diem lo akh! Gue mau makan!" Lantas rose pun menyantap makanan yang sedari tadi ia diamkan. Salahkan jaehyun yang dengan seenaknya menatap rose seperti itu. Sedangkan jaehyun hanya terkekeh pelan lalu ikut menyantap makanannya.

Lihat, dunia serasa milik berdua, mereka bahkan seperti melupakan keberadaan jisoo, jennie, dan lisa disana.

"Jen, kayaknya kita benar-benar terlupakan" ucap Lisa, sambil menyantap makannya tak nafsu.

"Kita?" Jennie menatap sinis Lisa dengan tatapan kucing, tapi begitu imut.

"Ish! Iya iya gue doang lo enggak" Lisa mendengus kesal.

∞∞∞

Sekarang sudah pukul 17:00 artinya semua murid sudah diperbolehkan pulang, sebenarnya sih sudah dari 1 jam lalu bel pulang berbunyi, namun pengecualian untuk dua sejoli ini.

"Yuk pulang" ajak jaehyun sambil membereskan buku-bukunya.

Tahu apa yang membuat mereka belum pulang? Itu karena jaehyun. Iya jaehyun, dia sedang mengerjakan pr yang baru saja gurunya berikan. Rose tak mengerti dengan jaehyun, ia kira penampilan berubah sifat pun akan berubah, tapi ternyata? Tetap saja ia masih penuh dengan ambisius.

"Lama lo!" Omel rose.

Jaehyun terkekeh pelan, tapi justru itu membuat pipi rose merah merona.

Cakep banget yak buset.

"Lagian lo kenapa mau nungguin gue? Biasanya juga pulang bareng sa—"

"Stop!" Dengan cepat rose memotong omongan jaehyun "gak usah bawa-bawa dia lagi" jaehyun tersenyum, dan itu membuat pipi rose semakin memerah.

"Iya-iya" jaehyun menarik tangan rose lembut lalu membawa nya ke parkiran.

Ohiya ngomong-ngomong, jaehyun sudah tidak memakirkan motornya di belakang sekolah lagi guys.

Sekolah sudah cukup sepi, hanya tersisa beberapa murid saja, karena ekstrakurikuler yang mengharuskan mereka pulang agak larut, tentu hal tersebut pernah rose alami. Namun Karena ia sudah kelas 12 jadi tidak masalah jika ia tidak mengikuti ekskul.

Mereka pun sampai di parkiran, jaehyun memakai helmnya lalu menyalakan motor. Setelah dirasa siap, mereka melenggang pergi. Namun mereka tak sadar bahwa sepasang mata tengah memerhatikan mereka dengan tatapan yang begitu tajam.

Dalam perjalanan rose membisikan sesuatu yang membuat jaehyun tertegun, sedangkan sang pembisik hanya tersenyum manis, dan senyuman itu dapat jaehyun liat melalui kaca spionnya.

Mereka sampai di tujuan, apartment jaehyun. Iya apartment, kalian gak salah baca kok. Sebelumnya rose juga pernah kesini bukan? Tapi itu hanya sebentar.

"Sorry ya berantakan"

Oke itu adalah kedua kalinya jaehyun mengatakan hal yang sama ketika rose pertama kali kesini. Jika diperhatikan, barang-barang yang berserakan justru bertambah banyak. Rose juga dapat merasakan debu-debu yang menyeruak kedalam hidungnya.

Rose semakin dibuat penasaran "jae, gue ke balkon ya" jaehyun pun mengangguk, sedangkan sang pemilik sibuk menaruh tas, dan membereskan barang-barang yang berserakan.

Setelah mendapat izin, rose membuka pintu balkon tersebut, dan Waw apa yang rose lihat?. Sesuatu yang mungkin biasa dirasakan oleh orang-orang depresi.

Minuman alkohol, dan rokok. Iya kedua benda tersebut sukses membuat rose terkejut. Namun rose tak menghiraukannya, karena rose tahu bahwa sejujurnya hal-hal yang jaehyun lakukan justru membuat dirinya lebih tenang, walaupun cara yang dia lakukan Salah.

Jaehyun mengampiri rose dan sudah berganti pakaian menjadi lebih santai. Jaehyun melihat rose yang terkejut akan sesuatu, dengan sigap jaehyun membuang semua benda yang ada disana, termasuk dua benda yang menjadi pusat perhatian rose disana.

"Jae" panggil rose.

"Hm?" Ucap jaehyun sambil berjalan menuju dapur.

"Lo tinggal di apartment sendirian?" Gerakan jaehyun terhenti setelah mendengar pertanyaan rose.

Jaehyun menunduk, dan mengembuskan nafasnya panjang. Rose dapat merasakan hembusan nafas seperti ia lelah akan hidupnya.

"Ma—maaf, gue gak bermaksud" rose menepuk pundak jaehyun. Jaehyun mendongak dan menatap rose lekat. Rose terkaget melihat kedua mata jaehyun seperti akan menitikan air mata. Rose tahu ini bukan tatapan biasa, tatapan yang memiliki arti tersendiri.

"Please jangan tinggalin gue lagi"

∞∞∞

#SALAMNUNU

fakenerd ; jaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang