duapuluh enam

2.3K 255 26
                                    

"Jadi? Kamu ada masalah apa sama jaehyun?"

∞∞∞

"Huft... dasar abg" ucap suho sambil menyilangkan tangannya.

Jungkook hanya menunduk diam, ia tahu pasti semuanya sedang menatap dirinya.

"Kook" suara yang begitu lembut membuat jungkook semakin menunduk. Ia tak berani menatapnya.

Jin menyenggol jungkook mengintrupsikan bahwa ada yang memanggilnya, jungkook mendongak menatap sang sumber suara.

"Kenapa lo gak bilang sama gue? Setidaknya lo cerita sama gue dan lo gak harus ngelakuin hal kayak gini, lo tau? Lo bisa aja ngebunuh sahabat lo sendiri" jungkook semakin dibuat menunduk setelah mendengar penuturan rose.

"Ma—maaf" oke katakan lah jungkook cengeng, tak apa memang kenyataan nya seperti itu, baru semalam ia menangis lalu sekarang di pagi hari ia sudah menangis lagi.

"Gak apa-apa, gue udah maafin lo kok" jungkook menatap rose tak percaya, semudah itu dia memaafkannya? Jaehyun memang memilih orang yang tepat.

"Kayaknya lo lupa satu hal" rose melirik jaehyun yang tengah menatap lurus ke depan, semenjak rose berbicara dengan jungkook, jaehyun hanya menatap lurus tanpa peduli jungkook yang sudah banjir air mata.

"Ja—jae gue min—"

"Berisik" jungkook tersentak kaget.

Kayaknya jaehyun emang Gak bakal maafin gue.

Tak lama kemudian jaehyun terkekeh pelan "cengeng amat si lo, liat noh muka lo kusut banget najis" jungkook mendongak menatap jaehyun, namun ia tersenyum dibuatnya.

"Yaelah, liat noh muka lo lebih parah bonyok gitu"

"Gue bonyok emang gara-gara siapa hah?"

Senyum jungkook memudar dan kembali menunduk "maafin gue jae"

"HAHAHA udah si gue udah maafin lo, tenang aja bro kan gue orang baik" mereka pun tertawa renyah, jungkook menghampiri jaehyun dan berpelukan selayaknya sahabat.

Setelah berpelukan, Jin yang sedari tadi menyaksikan drama tersebut kemudian menghampiri jaehyun sedangkan jungkook sudah berada di samping taeyong. Ia sesekali melirik ke arah taeyong dan mendapatkan tatapan sinis darinya.

"Ta—tae lo marah sama gue juga?"

"Ya lo pikir aja sendiri bangsat!"

Astagfirullah malah lebih galak yang ini dibanding yang kena musibah.

Jin yang sudah berada di samping jaehyun kemudian menepuk pundaknya "sorry ya jae, coba aja kalau waktu itu gue dateng lebih awal, lo kagak bakal kayak gini jadinya"

"Yaelah bang santai aja, muka bonyok gini juga gue tetep ganteng, ya gak ros?" Ucap jaehyun sambil mengedipkan matanya ke rose.

"Iyain biar cepet"

Jin terkekeh, begitu pun dengan yang lainnya.

∞∞∞

Siang hari sekitar pukul 1 pm, jaehyun sudah diperbolehkan pulang hal ini pun turut membuat semuanya senang terutama rose.

Saat dalam perjalanan menuju apartment jaehyun, ia diantar oleh Jin. Jangan lupakan taeyong dan jungkook yang berada di jok belakang Mobil. Sebenarnya jaehyun tidak mau diantar oleh sahabat-sahabatnya, namun mereka memaksa jadi dengan berat hati jaehyun menurut.

Di sisi lain, rose bersama dengan ibunya, sedangkan Irene dan suho harus kembali bekerja.

Mereka pun sampai di apartment jaehyun.

"Jae, sekali lagi gue bener-bener minta maaf ya"

"Santai elah" jaehyun merangkul jungkook sepertinya persahabatan mereka sudah kembali seperti semula terkecuali....

"Tae, lo masih marah sama gue?"

Taeyong melirik jungkook sekilas "gak."

Mendengar jawaban taeyong yang begitu ketus membuat jungkook menunduk.

"Ck enggak anjir lo kenapa jadi cengeng gini si?"

"Biar gue bisa dimaafin aja si, sebenarnya males gue juga harus nangis kayak gini"

"Sialan lo!" Taeyong kemudian merangkul jungkook.

Jadi posisi mereka saat ini jungkook berada di tengah sedangkan jaehyun sebelah kiri dan taeyong sebelah kanan. Jin yang melihat hal itu pun tersenyum.

"Ettt.. bang mau ngapain lo?" Tanya taeyong.

"Mau ikutan, emang kenapa?"

"Emang lo siapanya kita?" Celetuk jaehyun

"Punya sahabat not have akhlaq kayak gini nih"

Mereka semua pun tertawa renyah.

"Ekhm" deheman rose membuat mereka ber-empat berhenti tertawa.

"Udah kayak teletabis lo pada, awas gue mau peluk jaehyun" jaehyun melepas rangkulannya dan kemudian beranjak memeluk rose.

"Makasih ya jae"

"It's okey, udah jadi tugas gue buat ngejaga lo" rose semakin mengeratkan pelukannya begitu pun dengan jaehyun. Ibunya yang memerhatikan itu sedari tadi, tersenyum bahagia.

"Yong lo nangis?" Tanya Jin.

"Ha? Enggak elah, kelilipan golok gue tuh tadi" ucap taeyong sambil menyeka butiran-butiran air di matanya.

"Kelilipan golok tapi gak berdarah, emang dasarnya cengeng lo mah" celetuk jungkook.

"Ngaca bego!" Jungkook hanya nyengir begitu taeyong menimpalnya.

Mereka pun melepaskan pelukannya "Oh iya, duduk tan, ros" titah jaehyun.

Rose bersama ibu duduk di sofa ruang tamu, begitu juga dengan Jin, taeyong, dan jungkook.

Jaehyun datang dari dapur sambil membawa nampan "maaf ya cuma ada air putih".

"Gak apa-apa kok nak jaehyun, air putih juga udah cukup"

Semuanya sibuk minum air putih yang diberi jaehyun tadi.

Sepertinya mereka semua haus.

"Oh iya jaehyun, kamu tinggal sendiri disini?" Tanya ibunya rose aka min young.

"Iya tan hehe" jawab jaehyun sambil tersenyum. Rose tahu itu hanya senyuman palsu yang terukir di wajahnya, terutama Jin, taeyong, dan jungkook yang sudah akrab lama pasti mengetahui seluk beluk tentang jaehyun.

"Orang tua kamu kemana?"

"Orang tua saya udah meninggal tan" min young yang melihat raut wajah sedih di wajah jaehyun itu pun merasa tidak enak hati.

"Ya ampun, maaf ya tante benar-benar gak tahu"

"Iya tan gak apa-apa kok"

"Kalau kamu mau, kamu boleh kok datang ke rumah tante tiap hari atau tiap menit juga gak apa-apa"

"Wahhh beneran tan?" Min young mengangguk.

"Makasih ya tan"

"Tan, aku boleh sering-sering mampir juga gak?" Tanya taeyong yang mendapat toyoran dari Jin.

Min young pun tersenyum "boleh aja kok"

"Ma, rose boleh nginep disini gak? Nemenin jaehyun aja kok ma" izin rose sambil menatap ibunya.

"Terus nanti kamu tidur dimana ha? Di lantai?"

"Ya aku tinggal tidur dikasur duaan bareng jaehyun ma"

∞∞∞

#SALAMNUNU

fakenerd ; jaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang