duapuluh lima

2.3K 286 18
                                    

Cuma Minta satu....
Jangan lupa vote sama comment nya...

∞∞∞

Suasana di gudang begitu mencekam, apalagi sekarang Jin sedang menatap jungkook dengan tatapan sinis.

June? Ia sedang duduk manis terikat serta mulutnya yang ditutup menggunakan lakban. Tadinya Jin ingin segera menelpon polisi, namun niatnya itu ia urungkan karena sahabatnya yang satu ini pasti akan terlibat dan Jin yakin tidak mungkin jungkook melakukan hal sebodoh ini.

"Apa alasan lo ngelakuin hal kayak gini?!" Tanya Jin tegas.

Jungkook hanya menunduk, ia tak berani jika abang nya ini aka sahabat sedang dalam mode ngamuk.

"Gue tanya sekali lagi, apa alasan lo ngelakuin hal kayak tadi?!"

"Ma—maaf bang" jungkook tak berani menatap abang nya sekarang.

"Lo tau? Bajingan ini! bisa aja menghajar jaehyun sampai mati!" Ucap Jin sambil menunjuk June.

"Ma—maaf"

"Huft... Lupakan, sekarang gue mau lo minta maaf sama rose, termasuk jaehyun!" Jungkook mendongak menatap abang nya.

"Gue gak yakin mereka bakal maafin gue bang"

"Coba, gue yakin mereka pasti mau maafin lo" jungkook menatap abangnya intens lalu menangis.

"Udah gak usah nangis, mending lo sekarang ke rumah sakit minta maaf sama mereka" jungkook mengangguk paham.

"Terus June gimana bang?"

"Biar jadi urusan gue, sekarang lo ke rumah sakit sana" jungkook pun pergi meninggalkan Jin dan June yang tengah lemas tak berdaya akibat Jin yang menghajarnya habis-habisan.

"Gue gak bakal laporin lo ke polisi" June menatap Jin dengan matanya yang bengkak.

"Tapi gue mau, lo pergi jauh dari sini. Gue gak mau ngeliat muka lo lagi, ngerti lo?!"

∞∞∞

Jungkook pun pergi menuju rumah sakit tempat jaehyun dirawat. Tak butuh waktu lama, jungkook sampai. Saat ia masuk ke lobby, ia tak sengaja melihat taeyong yang tengah mengobrol dengan salah seorang suster.

Taeyong pun pergi sambil membawa kotak p3k diikutin oleh jungkook di belakangnya. Taeyong pun duduk disamping.... Rose?

Jungkook berusaha mencari tempat strategis, dan telinganya siap untuk menguping.

"Jaehyun selalu cerita tentang lo ke gue dan bang jin" ucap taeyong tiba-tiba. Rose hanya diam, sulit untuk membuka mulut.

"Lo tau? Saat dia cerita tentang lo ke kita, dia sangat amat bahagia, ya walaupun dia sering tertawa bareng kita. Tapi saat dia cerita tentang lo itu ekspresinya kelihatan beda sekali, senyum kebahagiaannya seperti ia memiliki sesuatu yang berharga, sesuatu yang perlu dia lindungi, sesuatu yang perlu dia jaga agar tidak hilang" rose nangis sejadi-jadinya.

"Kok jaehyun gk pernah cerita sama gue?" Batin jungkook.

Taeyong menepuk-nepuk pundak rose "gue berdoa yang terbaik untuk kalian berdua" selesai mengobati luka rose. Taeyong pun berdiri dan meninggalkan rose.

Oke. Jungkook jadi makin merasa berasalah. Ia pun pergi menuju Taman rumah sakit, sepertinya niat untuk meminta maaf ia urungkan. Jungkook tak mau membuat kekacauan disana, apalagi setelah mendengar taeyong berkata seperti itu. Hati jungkook ikut teriris.

Jungkook melamun cukup lama hingga ia disadarkan oleh seseorang.

"Kook" jungkook menengok dan mendapati jin disana.

"Gimana, udah minta maaf?" Ujar Jin sembari duduk di samping jungkook.

"Belum bang" melihat raut wajah sedih jungkook, Jin mengerti dan menepuk-nepuk pundak jungkook.

"Ada masalah?"

"Gue tadi ngedenger percakapan taeyong sama rose, terus disitu mereka ngomongin Jaehyun. Ternyata gue sejahat itu sampai ngebuat sahabat gue sendiri hampir mati" jungkook menghela nafas panjang.

"Kook, ini yang namanya penyesalan datang di akhir. Semua udah terjadi, gak bisa lo ubah. Setidaknya lo harus minta maaf sama mereka berdua, lo berdoa semoga mereka mau maafin lo" ujar Jin.

Jungkook menangis. Ya jungkook menangis, Jin yang melihatnya jadi iba. Terlebih lagi ia sudah menyesali perbuatannya.

"Udah lo gak usah nangis, gue dapet kabar katanya jaehyun akan sadar sekitar 8 jam lagi" jungkook mendongak menatap abangnya itu.

"Serius?!" Jin mengangguk.

"Oke, besok pagi gue bakal kesini"

∞∞∞

Esok pagi

Pukul 8 am, jungkook sudah berada di rumah sakit. Tentu saja untuk menjenguk jaehyun sekaligus meminta maaf padanya.

Jin yang berada di samping jungkook mengangguk, berusaha menyemangatinya.

"Huhh semoga berhasil" batin jungkook.

Cklekk...

Pintu terbuka dan tentu saja semua orang yang berada di dalam ruangan tersebut menghentikan aktivitasnya masing-masing.

Di dalam sana ada rose yang sedang duduk di samping jaehyun, lalu tante dan paman jaehyun yang baru saja sampe sekitar 30 menit yang lalu serta ibunya rose. Ayah rose sedang kerja, jadi tidak bisa berlama-lama menemani anaknya. Jangan lupakan taeyong yang berada di sana.

Taeyong memang anak yang setia kawan, ia bahkan tidak pulang ke rumah nya hanya karena ingin menemani jaehyun, padahal sudah ada rose dan ibunya disana. Tapi masa tak ada anak cowoknya disana? Nanti kalau tiba-tiba ada maling masuk gimana? Jaehyun kan masih terbaring lemah. Mangkannya taeyong memutuskan untuk tetap berada di sana menemani jaehyun serta menjaga rose dan ibunya.

Hening.

Jin menyenggol jungkook hingga ia tersadar "ekhm"

"Ha—halo om tante" ucap jungkook kaku sambil menyalaminya, begitu pun dengan ibunya rose. Ini baru pertama kalinya bagi jungkook menemui tante dan paman jaehyun secara langsung.

"Kamu siapa?" Ucap suho.

"Sa—saya jungkook om, temannya jaehyun" jaehyun yang disebutkan namanya hanya diam tak merespon apa-apa.

"Oh kamu yang namanya jungkook?" Ucap suho sambil berjalan mendekati jungkook. Walaupun suho hanya sebagai paman jaehyun, tetapi ia memperlakukan jaehyun seperti anak sendiri terlebih lagi jaehyun sudah tak punya orangtua.

Ketika suho sedang berjalan, tangannya dicekal oleh Irene "by". suho yang melihat raut wajah sang istri pun mengerti "tenang aja, aku gak bakal macem-macem kok"

"Jadi? Kamu ada masalah apa sama jaehyun?"

∞∞∞

Tinggal beberapa chapter lagi ni guys hehe...

#SALAMNUNU

fakenerd ; jaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang