tigabelas

2.7K 320 8
                                    

"Serius ma?!" Tanpa tanya siapa itu, rose langsung pergi menuju ruang tengah, Karena rose tau itu pasti "barrrr...... Jaehyun?!"

Rose menatap sinis jaehyun "ngapain lo kesini?"

"Gu—gue mau ngajak lo keluar" ajak jaehyun sambil merapikan rambutnya yang klimis.

Rose berjalan keluar rumah masih menggunakan piyama, diikuti jaehyun dibelakangnya.

"Gue dah diluar nih, udah kan?"

Bego.

"Mak—maksud gue ngajak lo main"

"Oh bilang dong yang bener" rose balik badan masuk kedalam. "Gak mau"

Jaehyun mengejar rose lalu menggenggam tangannya "please"

Gak tau kenapa ngeliat muka jaehyun kayak sedih banget, dan rose jadi gak tega liatnya :(.

"Ya—ya udah gue ikut, lo tunggu sini" rose pun segera mandi dan mengganti bajunya.

Setelah menunggu 30 menit, akhirnya rose menampakkan dirinya. Ia hanya memakai pakaian casual biasa toh dia pergi dengan jaehyun bukan dengan bara. Eh kok bara, June maksudnya. Berbeda dengan jaehyun yang takjub akan penampilan rose.

Rose mendecak sinis "biasa aja kali liatin gue nya, gue juga tau gue cantik" jaehyun langsung memalingkan wajahnya dan melenggang pergi.

"Lah si kocak katanya ngajakin gue main"

Rose pun menyusul jaehyun di belakang "ma! Rose berangkat ya!"

"Jae" panggil rose pelan.

"Hm?"

"I—ini motor lo?"

"Iya, kenapa?"

Rose shock bukan main, pasalnya jaehyun yang biasa mengantar rose menggunakan motor bebek sekarang malah menggunakan motor sport.

Rose jadi berpikir "loh ternyata jaehyun orang kaya? Gue Kira miskin, akh paling juga punya tetangga terus dia pinjem kan bisa jadi"

"Lo gak percaya?" Tanya jaehyun yang sukses membuat lamunan rose buyar.

"Bu—bukan gitu" rose gak tega jika bilang 'ya'.

Rose menundukkan kepalanya malu. Ia Masih ingat sekali ketika ia mengejek jaehyun mengolok oloknya miskin. Jaehyun tersenyum lalu menghampiri rose.

"Lo mau tau semuanya?"

∞∞∞

Jaehyun dan rose sudah sampai di tempat tujuan. Sebenarnya bukan rose sih yang mau kesini, Cuman jaehyun yang mau kesini. Rose melihat gudang yang menurutnya tak asing baginya, dan bahkan rose masih ingat gambar yang ada di sepanjang tembok gudang tersebut.

"Ayo"

Jaehyun jalan mendahului rose

Saat memasuki gudang tersebut.....damn

Semuanya mirip seperti gudang yang pernah bara ajak. Rose melihat ada 3 orang lelaki sedang bermain ps.

"Yah bangsat kalah gue anjing!"

"Cupu lo, berarti taruhannya besok lo harus dapetin satu cewek"

"Jangan besok juga lah bego"

"Yaudah yaudah terserah lo, yang penting harus dapetin cewek"

"Iye"

"Woy berisik lo pada" ujar jaehyun diikuti rose di belakangnya.

Rose memegang lengan jaehyun takut, melihat rokok dimana-mana dan juga tatapan tajam dari mereka bertiga.

"Biasa aja kali lo pada liatnya, Gak usah segitunya. Awas lo pada sampe demen"

"Yaelah lo, oh iya kenalin gue taeyong"

"Singkirin tangan Kotor lo" jaehyun langsung membawa rose keluar dari gudang tersebut.

Sepertinya membawa rose ketempat ini, tidak benar. Karena sekarang rose sedang menangis di belakang gudang. Gak tau kenapa rose belum terbiasa dengan lingkungan seperti ini, rose takut dirinya akan di permainkan seperti di film-film.

Jaehyun mengusap rambut lembut rambut rose. "Udah lo gak usah nangis lagi ya"

Rose mendongak lalu menatap jaehyun dengan matanya yang banjir oleh air asin.

"Lagian lo ngapain ngajakin gue kesini sih? Gue Masih belum terbiasa ke tempat kayak beginian, apalagi mereka ngerokok semua. Nanti kalau mereka apa-apain gue gimana? Apalagi tadi ada yang bertato siapa tadi namanya tae...te...terong ya?"

"Taeyong maksud kamu?"

"Nah iya itu, ih serem banget gue gak like"

Jaehyun tersenyum gemesh, lalu reflek mencubit pipi cubby rose. Rose menunduk malu, karena pipinya sekarang sudah merah seperti tomat.

"Jae.." rilih rose.

"Iya?"

"Gu—gue pengen buka kacamata lo boleh?"

Belum sempat jaehyun menjawab. Rose sudah terlebih dahulu melepas kacamata jaehyun. Sedikit shock dengan matanya yang amat Indah. Bola matanya yang berwarna biru serta bentuk matanya yang begitu tajam membuat rose sedikit terpana.

Jaehyun kemudian melepaskan tanda tompel di pipinya, lalu menyibakan rambutnya yang klimis menjadi sedikit berantakan namun terkesan manly.

Sekalian aja semuanya jangan setengah-setengah.

Rose hanya diam kaku, gak bisa gerak sedikit pun. Tubuhnya seolah olah terhipnotis oleh sesuatu yang berada di hadapannya sekarang, jaehyun.

Rose berusaha menggerakan mulutnya. "Lo—lo? Bara? Bara kan?!"

Sedangkan yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya

"Jawab gue! Terus lo siapa?!" Teriak rose dengan isakan tangis yang makin menjadi jadi.

"Gue jaehyun" jawab jaehyun seadanya.

Jaehyun pasti sudah mengira keadaaannya akan seperti ini, tapi ia gak mau rose semakin dekat dengan June, ia gak suka rose dekat-dekat dengan June. Ia juga gak bisa melindungi rose secara diam-diam, Ia lebih suka terang-terangan.

"Gak! Lo itu bara! Bukan jaehyun. Jaehyun yang gue kenal itu cupu, bukan yang bad kayak gini!"

Rose menundukkan kepalanya sambil nangis kejer. Sepasang tangan memegang lembut pipi rose lalu di tatapnya manik jaehyun dengan raut wajah yang tersenyum, namun terlihat begitu hangat.

"Hey, Aku jaehyun bukan bara oke?" Rose mengangguk pelan.

Jaehyun memeluk rose erat seolah-olah tak ingin kehilangan sesosok yang sangat penting baginya. Sedangkan rose membalas pelukan jaehyun. Asik berpelukan hingga mereka gak bahwa ada yang sedang mengintipnya sedari tadi.

"Si kunyuk bisa juga dapet nya yang begituan"

"Ya bisalah bego emangnya lo!"

"Yaelah kook, jahat banget lo sama gue"

"Disgusting"

"Berisik lo berdua, merusak suasana aja"

∞∞∞

#SALAMNUNU

fakenerd ; jaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang