Bab 1

19.2K 580 4
                                    

🍁 Awal Mula

Sudah hampir setahun ini, Devi Lestari selalu membangunkan seorang gadis yang masih terlelap dalam mimpi indah sebagai rutinitas paginya.

Ia berusaha menjadi seorang Ibu yang baik bagi Zana Kirania, meskipun dengan setengah hatinya. Namun, ia tidak akan menunjukkan itu semua. Karena ia ingin merebut hati gadis itu, yang saat ini telah resmi menjadi anak tirinya.

Ya, setelah ia menikah dengan Bagas Saputra yang tidak lain adalah ayah dari Kiran.

Devi adalah sosok wanita yang cantik, modis bahkan penampilannya masih seperti gadis muda. Ia selalu memakai dres dibanding pakaian sedikit tertutup selayaknya wanita yang sudah menikah, bahkan penampulan Kiran kalah jauh. Yang notabene adalah gadis muda, jika itu menyangkut cara berpakaian dan berpenampilan.

Baik secara wajah maupun rambut, Bu Devi selalu berpenampilan rapi, rambutnya juga tertata dengan indah. Karena uang yang ia dapatkan dari Pak Bagas suaminya, sangat cukup bahkan lebih untuk merawat tubuhnya.

Tap, tap!

Devi melangkah menaiki anak tangga menuju kamar Kiran yang berada di lantai 2, tidak berapa lama ia pun sampai di depan pintu lalu membuka kamar Kiran dengan pelan.

Cklek!

Devi mulai melangkah memasuki kamar dengan nuansa biru langit, karena Kiran menyukai warna biru langit yang cerah.

"Sayang, ayo bangun ini sudah hampir siang lho? Apa kamu nggak pergi ke toko, bukannya hari ini kamu mendapatkan banyak pesanan kue, Sayang," bisik Bu Devi sedikit keras.

"Apa, kamu mau pelanggan kamu kecewa, hem ...," lanjutnya.

Seketika Kiran membuka matanya, dengan panik ia pun bangun lalu duduk sambil mengucek matanya.

"Jam berapa, Bu?" tanya Kiran seraya mengucek matanya.

"Hampir jam 07.00, Sayang. Lekas bangun, mandi lalu ganti baju. Habis itu kita sarapan, Ayah sudah menunggu di bawah," jawab Bu Devi.

Kiran pun mengikuti apa yang dikatakan Bu Devi, ia mulai memasuki kamar mandi yang tidak jauh dari tempat tidurnya. Sedangkan Bu Devi langsung keluar, tanpa mau repot merapikan tempat tidur Kiran yang sedikit berantakan.

***

Kiran sudah rapi dengan kemeja motif bunga, dan rok span jins dengan panjangnya sampai dibawah lutut. Sengaja rambut panjangnya ia ikat kuda, agar lebih nyaman saat ia membuat adonan kue di tokonya nanti. Ya, Kiran mempunyai usaha yang ia danai dari tabungannya sendiri.

Sedari kecil Kiran setiap dikasih uang jajan oleh Ayahnya, ia selalu sisihkan dalam tabungannya.

Hasilnya saat ini ia bisa membuka usaha kecil-kecilan dari uangnya sendiri. Dengan hobby membuat kue, Kiran ingin mengembangkan hobby-nya itu melalui kue buatannya.

Sedangkan Bagas Saputra adalah pengusaha properti, yang cukup sukses dengan harta yang berlimpah.

Namun, tidak pernah menuntut putrinya untuk meneruskan usahanya. Karena yang ia inginkan adalah kebahagiaan putrinya, ia selalu mendukung apa pun cita-cita dan kemauan Kiran putrinya itu.

Bahkan dalam hal memilih seseorang dalam kehidupan Kiran, Pak Bagas sama sekali tidak ingin mencampurinya.

Tetapi, tetap ia akan memantau dari jauh dan tegas bila ada yang berani menyakiti hati sang putri, maka ia tidak akan segan-segan untuk menghajar bahkan memasukkannya dalam penjara tentu saja dengan koneksinya yang cukup berpengaruh.

"Selamat pagi, Yah," ujar Kiran lembut, seraya mencium pipi ayahnya. Setelah itu ia mengambil tempat duduk disamping kiri ayahnya. Sedangkan Bu Devi mengambil tempat duduk di sebelah kanan suaminya.

PENGHIANATAN CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang